"Aku tidak akan pergi! Nasib teman-temanku tergantung dirimu mau pergi atau tidak dari Alam Peri ini!" tantang Rawindra. "Aku sangat berharap kamu pergi tanpa kekerasan!""Hihihi ... jadi itu sebabnya? Untuk apa kamu mencari temanmu? Belum tentu juga mereka sedang khawatir denganmu saat ini?" kata Peri Houri yang mencoba mempengaruhi hati Pendekar Tangan Satu ini. "Aku tidak akan menyerah padamu. Walaupun Ela sangat berharap kamu bisa mengalahkanku, tapi kamu hanyalah pendekar dalam ramalan ... tidak memiliki kekuatan sesungguhnya di alam nyata!"Setelah itu Black Phoenix melesat kencang menuju Fairy Island meninggalkan Dragon Elf jauh di belakang. Peri Houri tidak peduli dengan himbauan Rawindra, walaupun dia sudah mengetahui kalau Pendekar Tangan satu ini adalah harapan dari penduduk Alam Peri untuk menyelamatkan mereka dari dirinya."Tambah kecepatan, Dragon Elf! Kejar dan jatuhkan Black Phoenix!" perintah Rawindra.Sontak Dragon Elf menoleh ke arah Rawindra begitu mendengar ucapan
Terjangan kedua kaki Dragon Elf sepertinya akan menghujam ke dalam tubuh Black Phoenix dan mencabik-cabik tubuh Phoenix Hitam ini, tapi betapa terkejutnya naga peri ini saat terjangannya mengenai tubuh yang lebih keras dari baja."Apa ini? kenapa tubuhmu keras sekali?" Kuku tajam Dragon Elf tergerus habis dan patah oleh kekuatan tubuh Black Phoenix."Ternyata hanya begitu kemampuanmu, Dragon Elf! Aku memiliki harapan tinggi terhadapmu, tapi kekuatanmu tidak lebih daripada naga biasa saja!" hina Black Phoenix."Ck! Kamu belum lihat kemampuanku yang sebenarnya!" kata Dragon Elf sambil terbang menjauh saat Black Phoenix mengeluarkan kobaran api hitam menutupi seluruh tubuhnya.Phoenix Hitam terlihat sangat menawan dengan sayap besarnya yang berkobar-kobar oleh api hitam kematian. "Tidak ada yang bisa menandingi kemampuan api kematianku ... termasuk dirimu, Dragon Elf!"Kobaran api hitam dari tubuh Black Phoenix langsung berhembus ke arah Dragon Elf yang masih tampa perlindungan."Hanya
Peri Houri masih berusaha menenangkan hatinya yang berdebar kencang melihat turunnya wujud baru Rawindra. Keringat dingin juga membanjiri tubuhnya ... wajahnya pucat pasi dan peri ini terdiam tanpa mampu bergerak sama sekali."Iblis Tanpa Batas! Bukankah kau sudah punah ribuan tahun yang lalu? Kenapa kau bisa bangkit kembali? Apa keinginanmu?" tanya Peri Houri memberanikan dirinya.Penampilan Rawindra memang sangat menakutkan. Tubuhnya berubah kekar dengan seluruh rambutnya terangkat ke atas bagaikan batu tajam yang keras. Bola mata birunya mengandung energi kilatan petir yang terlihat di dalam bola matanya ini. Seluruh tubuh Rawindra dikelilingi oleh kilatan petir. Wajah Pendekar Tangan Satu ini tanpa ekspresi sama sekali sehingga Peri Houri tidak bisa menebak sikap Rawindra selanjutnya."Hahaha ... Tubuh pemuda ini sangat kuat dan menyimpan energi yang kubutuhkan untuk bangkit kembali! Aku akan menguasai tubuh pemuda tangan satu ini kemudian menguasai seluruh Alam Lelembut! Bukan ka
"Apa ini! Kenapa tanganku tiba-tiba berhenti!" teriak Iblis Tanpa Batas. Suatu kejadian aneh terlihat saat Iblis Tanpa Batas yang mengerahkan seluruh tenaganya untuk menghabisi Peri Houri tapi tangannya tertahan di tengah-tengah antara dirinya dengan Peri Houri. "Bagaimana, Houri? Kesempatan terakhir untukmu! Kalau kamu memilih kematian maka aku akan biarkan Iblis Tanpa Batas untuk menghabisimu, tapi kalau kamu memilih ikut bersamaku dalam perjalanan ini maka aku akan mengurung kembali Iblis Tanpa Batas!" Peri Houri baru menyadari kalau kekuatan pemilik tubuh asli yang merupakan Sang Terpilih ini jauh berada di atas kekuatan Iblis Tanpa batas yang menurutnya sudah hebat ini. Pemilik tubuh asli ini menawarinya sebagai rekanan dan bukan bawahan seperti yang ditawarkan oleh Iblis Tanpa batas. Tidak ada salahnya dia mencoba setia terhadap Sang Terpilih. Apalagi memang sudah diramalkan dari dahulu kala kalau Sang Terpilih akan datang menyatukan Alam Lelembut, kemudian mnyatukan Alam Lel
Alam Roh merupakan salah satu alam yang turut menyokong Alam Lelembut. Roh-roh yang berada di alam ini hidup damai tanpa adanya rasa pertentangan dan persaingan untuk mencapai kekuasaan tertinggi.Alam Roh hampir sama dengan Alam Manusia yang memiliki kehidupan tersendiri. Hanya saja di Alam Roh terbagi dua bagian yaitu Alam Roh Surgawi dan Alam Roh Neraka.Menurut peri Ela, Kitab Rahasia Pendekar ada di Alam Roh ini tapi dia tidak tahu pasti apakah kitab ini ada di Alam Roh Surgawi atau di Alam Roh Neraka. Demikian juga dengan Sagara dan Adista yang menurut keterangan dari Peri Ela berada di Alam Roh ini. Peri Ela menyarankan Rawindra untuk menemui Roh Athalia, yang menurutnya bisa memberikan petunjuk yang lebih jelas.Alam Roh Surgawi berisi roh-roh yang baik hati dan penolong tanpa ada unsur negatif sedikitpun yang mempengaruhi sifat mereka. Kondisi di Alam Roh Surgawi persis sama dengan Alam Manusia di Bumi Andalas tanpa ada perbedaan, hanya penghuninya saja yang berbeda.Di Alam
"Siapa yang bertanya?' ucap roh yang cantik jelita ini."Rawindra ... aku hanya ingin meminta informasi tentang keberadaan Kitab Rahasia Pendekar dan juga kedua sahabatku yang katanya sedang berada di Alam Roh ini!""Kata siapa aku tahu tentang Kitab Rahasia Pendekar? Memangnya kamu lihat kalau aku ini sumber informasi?" ucap roh cantik ini dengan ketus."Bukan itu maksudku ... aku ingin segera mengakhiri perjalananku di Alam Lelembut ini. Aku harus berhasil menuntaskan tugas dari guruku untuk menemukan Kitab rahasia Pendekar!""Kalau ingin tahu lebih jelas mengenai Kitab rahasia Pendekar, baiknya kamu temu Roh Shivya. Dia itu roh dewi yang bisa melacak keberadaan Kitab Rahasia Pendekar! Kalau tentang kedua sahabatmu, aku pernah menemui mereka tapi sudah lama sekali! Apa kamu tidak salah cari orang?" tanya roh cantik ini."Apa kamu ini Roh Athalia?" tanya Rawindra penasaran."Benar! Kalau ingin tahu lebih jelas mengenai Kitab Rahasia Pendekar, temui saja Roh Shivya di Pulau Roh Abadi.
Roh Shivya yang terkenal di Alam Roh sebagai roh yang baik hati dan penolong bagi semua roh terutama yang berdiam di Alam Roh Surgawi ternyata memiliki maksud jahat untuk menguasai Alam Roh. Ternyata Roh Shivya aslinya berasal dari Alam Roh Neraka. Dia berhasil menekan aura roh jahatnya yang berbau bus*k sehingga tidak tercium oleh penghuni Alam Roh Surgawi termasuk Roh Athalia.Roh Shivya sengaja memilih Pulau Roh Abadi untuk menetap agar kejahatannya tidak tercium oleh roh-roh lainnya. Tapi, kedatangan Roh Athalia secara tiba-tiba ke Pulau Roh Abadi ini di luar dugaannya. Roh dewi ini belum sempat menghilangkan aroma bus*k dari Alam Roh Neraka tempatnya berasal sehingga tercium oleeh Roh Athalia."Kamu harus berhati-hati, Rawindra!' kata Roh Athalia memperingatkan Pendekar Tangan Satu ini."Ada apa, Athalia? Kenapa aku harus berhati-hati?" tanya Rawindra dengan rasa penasaran.Ssst ....!Roh Athalia mendekatkan jari telunjuknya menempel ke bibirnya untuk isyarat agar Rawindra tidak
"Jurus yang hebat! Apa kamu ini Sang Naga yang ditakdirkan untuk mempersatukan seluruh alam di Alam Lelembut? Hahaha ... Sang penyelamat ternyata hanyalah pemuda bertangan satu! Sungguh sangat disayangkan!" hina Roh Shivya sambil merapal jurus berikutnya untuk mennagkis serangan Rawindra."Bangsat kau, Shivya! Tidak perlu menghina pemuda ini! Seharusnya kamu takluk terhadap Sang Naga yang akan menyelamatkan kita semua!' ujar Putri Athalia."Cuih! Penyelamat apa? Tapak Kelabang Hitam!"Roh Shivya mengeluarkan serangan beracun untuk mengatasi serangan naga emasdari Rawindra. Racun Kelabang Hitam sangat hebat dan tiada penawarnya. Apabila terkena racun kelabang hitam, seluruh pembuluh darah akan pecah dan mengeluarkan darah hitam yang sudah mengandung racun."Jurus yang keji! Aku sudah tidak mengenalimu lagi, Shivya! dahulu Kau begitu baik terhadap kami ... kenaapa sekarang kamu tersesat seperti ini?" tanya Roh Athalia yang tidak habis pikir dengan perubahan pada diri Roh Shivya ini."Su