Share

Perjalanan Hidup Alvira
Perjalanan Hidup Alvira
Penulis: alifiamch

Prolog

(Halo gais, sebelumnya mari kita berkenalan dulu. Namaku Alifia, banyak yang manggil Alif, Via. Kalian bebas panggil aku apa aja. Aku penulis baru disini. Karena kisah yang ku tulis berdasarkan kisah nyata, jadi maaf masih agak banyak penulisan yang harus di perbaiki dan aku harap kalian suka yaaaa dan terus mendukung dengan cara memberikan vote okey!

Untuk teman² setia GoodNovel yang sedang membaca tulisanku, aku ingin memberitahu bahwa nama semua karakter dan tempat disini disamarkan (karena Based on True Story) kecuali nama Nenek dan Uwa sang narasumber karena mereka sudah meninggal. Aku ingin kalian ikut mendoakan mereka ya teman². semoga segala kebaikan kalian, dibalas lebih oleh Allah SWT.)

Prolog

#1

Sebenernya aku bingung apa yang salah dari diriku, apa yang salah dari takdirku..

Kurasa, aku tidak pernah memperlakukan orang lain seperti ini..

Jika benar ini yang dinamakan ujian, apakah Tuhan sesayang ini padaku? Apakah Tuhan sepercaya itu kepada pundakku bahwa aku bisa memikul semua ini?

Terkadang aku berfikir, mengapa Tuhan tidak ambil saja nyawaku? Terkadang pula aku berfikir, apa semua orang akan menjadi bahagia dan lebih baik jika di kehidupan mereka tidak ada aku di dalamnya?

Ini bukan lebay, bukan pula kisah menye - menye yang bisa kalian anggap sepele.

Kita manusia dengan berbeda jalan cerita.. Demi Tuhan aku tidak iri dengan mereka yang kehidupannya selalu diatas.. Hanya saja terkadang aku lelah, kenapa seperti ini terus?

Padahal aku tidak pernah membuat hal gila dan merugikan kepada mereka.. Tapi kenapa? Apa aku tidak pantas bahagia?

Oke, mari kita berkenalan dulu.

Namaku Alvira Andrea Michelle. Biasa nengok kalo di panggil. Untuk nama panggilan, banyak sih, ada yang panggil aku Al, Vira, Vir, Rara, asal jangan panggil Kavir ajadeh! 

Aku cewek pecinta kpop. Aku suka dengan musik boygroup / girlgroup yang mengandung konspirasi maupun teori didalamnya. Aku suka menganalisa alur jalan cerita drakor, dan gak jarang juga aku nangis sesegukan saat nonton drakor. Dari segi musik aku akan memutar ulang dan memasukkannya kedalam play list-ku jika itu enak didengar bagiku, musik genre apapun gak hanya kpop. Begitupun dengan film.

Tinggi badanku hanya 160cm dan berat badan baru 50kg (berharap banget buat naik lagi), glow up menurutku adalah healing terbaik dari segala kesedihan hidup yaaa walaupun tidak menghilangkan kesedihan 100% sih hehe.

Berbicara tentang aku, aku adalah seorang gadis kelahiran 06 Juni 2000 Jakarta. Wanita berzodiak Virgo ini memiliki garis keturunan yang cukup ekstrim menurutku. Batak, Betawi, Sunda. Yap. Bapak kandung ku keturunan Batak dan Betawi, dan Mama kandung ku keturunan Sunda. Jadi begitulah kadang aku mempunyai sifat yang keras kepala tapi bisa berubah sekejap menjadi lemah lembut hihi. Tapi setelah orang tuaku bercerai, aku ikut mama ke Bogor sejak kelas 6 SD, karena mama menikah lagi.

Ya, kalian bisa menyebut ku anak broken home, jadi agak sedikit susah menjelaskan bahwa berapa bersaudaranya aku, hmm. Aku mempunyai satu kakak kandung laki - laki, dua adik yang se -rahim denganku dan empat saudara tiri. Banyak ya? Hehehe. Ada 3 saudara tiriku yang sudah menikah jadi sudah pisah rumah, dan yang satu sudah meninggal karena overdosis. Akupun sekarang sudah menikah dan alhamdulillah sudah pisah rumah dengan orang tua, namun aku akan menceritakan kisahku dari setahun sebelum aku menikah.

Aku. Aku pengidap Bipolar Disorder. Kurasa aku mulai mengidap penyakit itu ketika hatiku dihancurkan oleh perceraian kedua orang tuaku. Namun semua bertambah parah ketika aku beranjak remaja. Berbagai kesakitan hidup datang satu persatu. Dan aku tidak punya tempat untuk bercerita. Aku tidak mengerti, kenapa orang tuaku selalu berperilaku acuh tak acuh kepadaku. Saat mereka tau aku mengidap Bipolar pun, mereka tetap seperti itu.

Kenapa? Apa aku salah? Apa akupun mau begini? Padahal ini karena ulah mereka sendiri yang menghancurkan harapanku. Yaitu memiliki keluarga yang utuh.

Bukankah impian semua anak seperti itu, termasuk kalian? Melihat orang tuanya bahagia bersama selamanya dan berharap tidak ada yang dapat memisahkan kalian dengan orang tua kecuali maut. Karena berbicara tentang maut, hanya Tuhan yang tau menau tentang itu. Ketika saatnya tiba kita semua tidak bisa apa - apa.

Saat beranjak remaja pun, berbagai kesakitan mulai berdatangan. Selain kisah cinta ku yang kerap kali gagal, tak jarang pula aku gagal dalam pertemanan.

Cinta.. Kala itu ada yang tidak cukup dengan satu cinta, dan ada pula yang pergi ketika tau bahwa aku hanya gadis biasa yang tiada satupun bisa ku banggakan. Pernah ada seseorang yang mengajak ku menikah saat aku kelas 2 SMK. Katanya, setelah nanti aku lulus SMK, aku tidak perlu repot kuliah atau bekerja. Langsung saja bertunangan dengan dia dengan jarak satu tahun kemudian dia bilang kita bisa menikah sambil menunggu umur ku genap 18 tahun. Kenyataannya, hubungan kita hanya bertahan 4 bulan. Sangat sebentar. Baru seumur jagung. Tapi hati ku? Hati orang tua ku? Berhasil dia luluhkan kala itu. Sebelum memutuskan hubungannya denganku, dia perlahan menjauhiku, menyibukan diri dengan dunia nya sendiri, dan lalu memutuskan hubungan dengan ku.

"Kita udahan aja ya?" Ucapnya kala itu

"Loh kenapa? Aku salah apa?"

"Untuk sekarang aku gabisa. Tapi bukan karena aku ga sayang sama kamu Vir. Jujur aku sayang banget sama kamu. Suatu saat nanti, aku bakal balik lagi sama kamu." Ucap mulut dustanya

"Mending gausah putus dong kalo nanti balik lagi. Aku kurang sabar apa? Aku ga pernah ngekang kamu ini itu, ga pernah posesif sama cewe - cewe yang komen so kenal di socmed kamu, selalu izinin kamu dan hobinya kamu. Aku harus gimana lagi?"

Semua pertanyaanku hanya dia jawab oleh seribu alasan, yang akhirnya busuk bangkai yang dia sembunyikan mulai tercium. Ternyata dia berselingkuh dengan salah satu followersnya yang suka ikut menuliskan kata manja di kolom komentar postingannya. Hah, memang sudah dasarnya saja dia bejat. 

Dan di dalam pertemanan sering kali aku dijauhi karena aku seorang anak pindahan, banyak yang menjauhiku karena aku belum bisa bahasa Sunda dengan lancar. Orang bilang aku manja, aku hanya so-soan, ada pula yang menghinaku 'makan cuman pake ikan asin jangan so bahasa Indonesia lah!'

Hey, what the f*ck guys. Apakah kelahiranku sangat tidak diinginkan oleh semua orang? Apakah aku memang tidak pantas untuk hidup normal seperti layaknya orang-orang diluar sana?

Menangis. Menyendiri. Menjauhi kerumunan. Hanya itu yang bisa ku lakukan agar siapapun tidak ada yang tersakiti oleh kehadiranku. Bahkan, aku pernah takut untuk berinteraksi dengan orang lain, baik itu laki - laki maupun perempuan.

Dengan laki - laki aku takut yang namanya jatuh cinta. Dengan perempuan, aku takut jika mereka berteman dengan ku, ujung - ujungnya mereka akan menjauhi ku juga.

Kurasa ini cukup, apa kalian sudah siap?

.

.

.

.

.

.

.

.

#tbc

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status