Oh mungkinkah diri ini
dapat merubah buih yang memutihmenjadi permadani seperti pintayang kau ucap dalam janji cinta.Juga mustahil bagiku
menggapai bintang di langitsiapalah diri ku? Hanya insan biasaSemua itu sungguh aku tiada mampu~(Exist - Buih Jadi Permadani)
Setiap adzan berkumandang, aku dan Abeng bergegas untuk melaksanakan sholat. Karena walau pun kita pendosa, Tuhan tetap mendengar dan mengabulkan setiap doa kita. Doa dan dzikir yang aku tujukan pada keluarga ku, keluarga Abeng, dan khusus nya untuk Abeng. Dengan khusyuk, aku menyebut nama Allah di setiap butir tasbih ku. Tak jarang pula aku teringat akan dosa - dosa k
(Halo gais, sebelumnya mari kita berkenalan dulu. Namaku Alifia, banyak yang manggil Alif, Via. Kalian bebas panggil aku apa aja. Aku penulis baru disini. Karena kisah yang ku tulis berdasarkan kisah nyata, jadi maaf masih agak banyak penulisan yang harus di perbaiki dan aku harap kalian suka yaaaa dan terus mendukung dengan cara memberikan vote okey!Untuk teman² setia GoodNovel yang sedang membaca tulisanku, aku ingin memberitahu bahwa nama semua karakter dan tempat disini disamarkan (karena Based on True Story) kecuali nama Nenek dan Uwa sang narasumber karena mereka sudah meninggal. Aku ingin kalian ikut mendoakan mereka ya teman². semoga segala kebaikan kalian, dibalas lebih oleh Allah SWT.)Prolog#1Sebenernya aku bin
#Flachback# -Jakarta 2011- Izinkan aku membawa kalian ke pada masa itu sebentar ya. Saat itu usiaku baru 10 tahun. Masih terlalu belia, masih sangat polos. Sosok orang tua, dan kehangatan dalam keluarga itu sangat dibutuhkan pada seusia itu. Awalnya kehidupanku masih sama. Paginya aku sekolah, siang aku less, lalu sorenya mengaji, selalu begitu setiap hari kecuali hari minggu. Namun hari itu berbeda. Aku lupa hari apa, bulan berapa, yang aku ingat saat itu waktu sudah malam menjelang isya. Orang tuaku cekcok dan menimbulkan keributan dirumah. Uwa ku, Om ku, nenek ku, membantu menenangkan mamaku dan masih terbalut dengan pertanyaan 'ada apa ini?'. Mamaku menangis kencang sembari memegang pisau dan mengancam ingin mengakhiri hidupnya. Saat itu, Uwa ku memegangi tangan Mamaku mencegah agar pisau itu tidak melukai siapapun, Om ku memegangi Bapakku. Nenekku menangis kebin
Sebelumnya aku sudah bilang bahwa aku mempunyai adik dari pernikahan Mama dengan Ayah bukan? Ya, tahun 2012 adik perempuanku yang bernama Alda Lisvia Nurzakia lahir. Dan tahun 2018 adik laki²ku yang bernama Alvin Rizalya Fawaz lahir. Apakah kalian tau bagaimana rasanya menyaksikan saat Mama melahirkan mereka berdua? Rasanya nano nano! Terharu, senang, sedih, iba, khawatir berpadu jadi satu.Hidupku tidak ada yang melampaui kata 'wah'. Aku hanya gadis biasa yang entahlah bagaimana aku menyebutnya ya? Banyak orang mengetahui namaku, tapi aku tidak mengenal mereka? Apakah itu populer? Tapi menurutku, orang yang populer di lingkungan sekitar atau sekolah pasti mengenali juga orang yang kenal dengannya.Tahun 2015 aku lulus dari SMPN 7 Bogor dengan nilai yang cukup bagus. Dan lulus dari SMKN 1 Bogor pada tahun 2018 dengan nilai bahasa Inggris tertinggi di angkatanku. Guruku pernah ingin mendaftarkan ku kuliah, tapi karena aku sadar ekonomi
Sekitar bulan Desember 2019 - Februari 2020 aku bekerja di salah satu toko baju yang cukup tersohor namanya di dekat alun-alun Bogor. Dan sekitar bulan April - Juni 2020 aku bekerja di Cafe Boba di luar kota, di bulan yang sama pula hubunganku dengan kekasihku yang dulu berakhir. Setidaknya itulah pengalaman bekerjaku yang sengaja aku bagikan dalam cerita ini.Setelah resign dari Cafe Boba, aku pulang ke Bogor. Mengetahui sekarang statusku sudah JOMBLO, adik tiriku yang bernama Irma Nuraini mencoba untuk menjadi 'mak comblang' antara aku dengan seorang temannya yang bernama Ernan Nugroho. Dia bilang, Ernan adalah seorang anak dari bos proyek di salah satu daerahnya, tapi pendidikannya hanya sampai SMP dan itupun tidak lulus.Aku tidak langsung meng-iyakan. Aku hanya ingin mencoba untuk berkenalan dahulu kala itu karena Irma pun sudah terlanjur memberikan kontak WhatsApp ku pada Ernan.
Bertolak belakang dengan Abeng. Saat pertama berkenalan, kita sudah sangat akrab bagai dua orang yang sedang saling mencari. Dulu pernah kita berencana ingin bertemu dengan membawa pasangan masing². Tapi belum kesampaian sampai sekarang. Kringggg... 'Halo, luwak white coffee bikin sayang tapi ga jadian?' Sambutku "Hahaha bisa aja sih, jadi pengen cubit ginjalnya!!" 'Kenapa bengbengbeng?' "Gimana, udah baikan sama doinya?" "Makin parah. Ketemu yuk? Pengen mabok gakuat!!!!" "Heh!!! Gamau ah!! Katanya udah berhenti? Aku juga kan udah gapernah begitu lagi. Jangan gitu, Vir. Kalo ketemu ayo, kita rame² sama temen aku. Tapi untuk minum, aku gabisa. Gamau jadi pengaruh buruk buat kamu." "Aku capek Beng, gakuat. Aku jelek banget apa ya? Sampe² tiap jalin hubungan gini mulu. Har
Saat perjalanan pulang aku hanya terdiam. Otak ku penuh dengan pertanyaan. Fikiran ku penuh dengan tanda tanya.Kenapa bukan dari dulu aku dan Abeng bersatu?Kenapa baru sekarang Tuhan pertemukan aku dengan Abeng?Apa benar Abeng mencintaiku dengan segala kekurangan yang aku miliki?Apa Abeng dapat menerima pula sifat keluarga dan orang tua ku yang selama ini seperti acuh tak acuh kepada ku?Apa orang tua Abeng akan menyetujui hubungan ku dengan Abeng nantinya?Bagaimana jika Ernan terus menarik - ulur tentang kelanjutan hubungan ini?Oh Tuhan! Berilah hamba-Mu ini kemudahan dalam menjalani hidup serta dalam melewati segala rintangannya ya Tuhan.Menjelang waktu maghrib, sepanjang jalan mulai gelap karena kurangnya lampu jalanan, dan pengguna jalan pun saat itu lumayan sepi. Jadi aku su
Wangi yang biasa kau pakai masih melekat, seraya menemani langkah ku pulang.Langit pun mulai menghitam. Senjenak, ku terlelap mimpikan semuaDan kau hadir, hiasi semua mimpi~ (Rocket Rockers - Klassix)"Vir udah mau sampe nih, mau di alun - alun aja atau sampe rumah? Sampe rumah aja ya mending?" Akhirnya, setelah berjam - jam perjalanan, ada percakapan antara aku dan Ari."Eh iya Ri bentar lagi sampe nih. Sampe ke deket rumah aku ya, ini udah agak malem juga suka rawan yang kumpul sambil mabok gitu deket alun - alun aku takut hehe.""Iya gapapa Vir. Aku ngerti ko, kasi
Aku marah.Kesal.Rasanya sangat menyesakkan.Mengapa hanya aku yang di perlakukan seperti ini?Cihh!"Jadi lu mau putusin tuh si Ernan? Apa nanti kata tetangga kata orang lain Viraaaa! Ini mah lu nya aja yang gak bener, gak ada kejadian apa apa tiba - tiba pengen putus.. Dah mulai besok bawa kesini semua orang yang bawa pengaruh gak bener buat lu. Mau gua omelin biar gak maen lagi ama lu!!"Lagi dan lagi. Apakah memiliki hobby memfitnah orang lain sedang tren saat ini?"Nih mamah bayangin, aku sama Ernan cuman akur dari sebelum tunangan dan beberapa hari setelah tunangan. Pas dia balik lagi ke tempat kerjanya, perlahan dia tunjukin sifat busuknya ke aku Mah!! Dia ada masalah sama rekan kerja ko malah aku yang harus kena imbas?""Imbas apaan? Ngomong yang jelas!!""Dia ada masalah sama rekan kerja nya, ya