Share

Bab 285

"Ha?" Begitu mendengar Wira mengingat namanya, Abian Tanomo terharu sampai berlinang air mata. Dia bercerita, "Tuan Wahyudi, aku berasal dari Provinsi Cindera. Keluargaku punya rumah dan sawah. Bangsa Agrel yang membunuh orang tuaku, menodai istriku, dan membunuh anakku."

"Putraku baru berusia 8 tahun dan bangsa Agrel menebas kepalanya beberapa kali .... Ah .... Putraku. Dasar bangsa Agrel sialan!"

Salah satu prajurit berkomentar, "Mereka bahkan tega membunuh anak 8 tahun. Bangsa Agrel memang berengsek. Benar-benar keterlaluan!"

Para prajurit merasa geram. Mereka makin berang ketika teringat dengan dendam keluarga mereka!

Kemudian, Wira berkata dengan serius, "Kelak, dendam ini pasti terbalaskan. Simpan air mata kalian dan pendam kebencian ini di dalam hati. Lampiaskan semuanya di medan perang nanti!"

Abian menahan air mata sambil berjalan kembali ke tempatnya. Wira menunjuk seorang pria paruh baya dan berkata, "Benjamin, aku lihat kamu sangat marah. Apa kamu juga punya dendam dengan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Gentha
mantap .... terus gazzzzz thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status