Share

Perjalanan Cinta Alena
Perjalanan Cinta Alena
Penulis: Erisha.LA

Pertemuan

Penulis: Erisha.LA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ahh! Badanku rasanya sakit semua gara-gara kemarin banyak yang harus dikerjakan. Untung hari ini libur, jadi aku bisa beristirahat,” ucap Alena sambil meregangkan badan. Ia turun dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Setelah itu, ia menuju ke dapur untuk membuat sarapan, untuk mengisi perutnya yang kosong.  Semalam ia langsung tidur sepulang kerja karena lelah.

Di Jerman, tepatnya Kota Hambrug. Hari ini, cuaca sangat cerah, banyak orang berlalu-lalang melakukan aktivitasnya. Kebetulan hari ini weekend, banyak yang menghabiskan waktu untuk sekadar berlari ataupun berjalan-jalan di taman.

Seperti pagi ini, Devin sedang berlari-lari kecil di taman dengan ditemani asisten pribadinya, Evan. Devin memang selalu rajin berolahraga agar badannya bugar dan sehat. Baru pertama kali ini Devin mengajak Evan untuk berlari di taman. Biasanya, Devin lebih memilih pergi gym dari pada lari.

Devin Abraham, anak dari seorang pengusaha kaya raya di negara Jerman dan menduduki peringkat pertama di dunia. Devin Abraham adalah putra sulung dari pasangan Abraham Wilson dan Stevani Wilson. Anak kedua mereka adalah seorang perempuan yang diberi nama Casandra Abraham. Kini, sedang menyelesaikan study S1 di Amerika.

Devin yang baru saja balik dari Belanda langsung mendapatkan perintah menggantikan ayahnya menjadi CEO perusahaan.  Walaupun ia telah menolak, tetapi karena paksaan ia pun menyetujuinya.

Siang ini, Alena berniat pergi jalan-jalan ke mall untuk bertemu teman lamanya yang kini sedang berada di Jerman. Kini, ia sudah rapi dan siap untuk pergi. Alena Kinara Lee, anak dari pasangan Lee Sehun dan Sahira Lee. Orang tua Alena berada di Korea, sedangkan Alena di Jerman.

Alena memang berniat untuk hidup mandiri dan memilih mencari pekerjaan sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Sebenarnya, kedua orang tua Alena tidak mengizinkan Alena untuk bekerja di tempat lain, lebih baik membantu papanya di perusahaan, tetapi Alena terus menolak.

Saat Alena tengah sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba ....

Bruk! Akh!

“Aduh! Kalau jalan lihat-lihat, dong! Lihat, nih, baju saya kena kopi,” ucap Devin yang masih sibuk membersihkan bajunya dari tumpahan kopi.

“M-maaf, saya nggak tahu kalau ada orang,” ucap Alena.

“Lain kali, hati-hati! Dan, kalau jalan itu, lihat jalan bukan lihat Hp,” ucap Devin sambil menatap tajam Alena. Devin  pergi begitu saja.

“Dasar, cowok aneh. Udah minta maaf juga masih marah-marah,” ucap Alena sambil mengomel sepanjang jalan.

Devin pun kini sudah berada di restoran, tempat ia bertemu dengan temannya, Alvin dan Kevin. Mereka sudah membuat janji ingin bertemu karena sudah lama tidak berkumpul bersama, walau hanya sekadar nongkrong atau ke club malam.

“Hai, bro! Udah lama nunggu?” tanya Kevin menepuk lengan Devin.

“Baru saja gue sampai. Ini ngomong-ngomong kalian bawa pasangan,” ucap Devin.

“Makanya, bro, buruan punya pasangan. Biar ke mana-mana enggak sendiri,” ucap Alvin sambil menepuk-nepuk pundak Devin.

“Oh iya. Kenalin, ini Syafa dan Mita,” ucap Kevin.

“Gue, Devin,” ucap Devin sambil bersalaman dengan Syafa dan Mita.

“Syafa, kok, Alena belum sampai, ya? Katanya udah sampai, tapi di mana?” tanya Mita sambil matanya menyusuri ruangan restoran.

“Iya. Ke mana, tuh, anak?” tanya Syafa.

“Alena siapa?” tanya Devin.

“Alena teman aku sama Syafa,” ucap Mita.

“Hem, lebih baik kalian duduk dulu dan memesan makanan terlebih dahulu sambil menunggu,” ucap Devin kepada kedua teman dan pacar temannya.

Tak berapa lama, Alena sampai di restoran. Mata Alena mencari-cari keberadaan temannya dan mata Alena tertuju pada sebuah meja di pojokkan. Di situ, Alena melihat Mita dan Syafa dengan tiga cowok. Alena pun langsung mendekati ke sana.

“Hai, guys. Maaf, gue telat.  Tadi, di bawah gue ketemu cowok aneh, padahal gue udah minta maaf, tapi dia malah marah-marah,” ucap Alena sambil menggeser tempat duduk. Tanpa sadar, dari tadi ada yang memperhatikannya.

“Kok, bisa sih, Ale?” tanya Syafa.

“Iya, tadi gue pas jalan sambil bales chat dari kalian,” ucap Alena sambil tersenyum.

“Kamu, mah, kebiasaan. Oh iya, kenalin ini pacar aku, Kevin,” ucap Mita.

“Dan, ini pacar aku, Alvin dan ini teman pacar aku namanya Devin,” ucap Syafa.

Alena mengedarkan pandangannya, saat menatap salah satu dari mereka Alena teringat sesuatu. "K-kamu, kamu cowok aneh tadi yang aku tabrak, ‘kan?” tanya Alena.

“Iya, kamu yang nabrak saya tadi dan bikin baju saya kotor,” ucap Devin sambil menatap tajam Alena.

“Jadi, kalian berdua udah ketemu tadi?” tanya Mita.

“Iya, dia jalan bukannya lihat jalan, tapi yang dilihatin malah HP dan teman kamu juga yang udah bikin baju mahal saya kotor,” ucap Devin dengan tatapan dingin yang masih tertuju pada Alena.

“Oke, aku bakal ganti baju kamu dengan beliin yang baru,” geram Alena.

Syafa menyenggol tangan Alena dan Alena pun menatap Syafa bingung.

“Lo yakin mau ganti baju dia? Itu baju yang dia kenakan limited edition dan sulit carinya. Harganya juga mahal, lho. Memangnya, kamu punya uang banyak?” bisik Syafa.

“Hah! yakin yang kamu bilang,  Fa?" tanya Alena berbisik.

“Ngapain ngomong pakai bisik-bisik? Kamu mau ganti bajuku, 'kan, ya? Aku kasih kamu waktu seminggu,” ucap Devin.

“Nggak. Oke, aku bakal beliin  baju yang sama dengan yang kamu beli itu,” ucap Alena penuh percaya diri.

“Baguslah,” ucap Devin.

**

Malam harinya, mereka masih berada di dalam mall. Mereka baru saja keluar dari bioskop. Setelah selesai menonton, Kevin dan Alvin mengajak mereka ke club malam. Alena awalnya menolak karena besok ia harus pergi bekerja, tetapi kedua sahabatnya terus memaksanya dan Alena pun menyetujuinya.

Kini, mereka sudah berada di club malam yang sangat terkenal di Hamburg. Mereka pun langsung ke dalam. Di dalam banyak pengunjung yang datang. Alvin mengajak mereka duduk di pojok, mereka juga memesan minuman. Karena Alena kebelet ingin ke belakang, akhirnya ia berpamitan ke pada mereka untuk ke toilet. Devin pun juga ikut pergi ke toilet.

“Eh, gimana kalau kita kerjain Devin sama Alena?” tanya Alvin mengusulkan.

“Gimana caranya?” tanya Syafa yang penasaran dengan ide pacarnya, Alvin.

“Gimana kalau kita buat Alena sampai mabuk dan di minuman Devin kita kasih obat perangsang?” tanya Kevin.

“Iya, aku juga setuju,” ucap Alvin.

“Hah, kalian gila, ya! Nanti, kalau terjadi apa-apa sama mereka, gimana?” tanya Mita yang masih tak percaya dengan ide konyol pacarnya dan Alvin.

“Mereka, kan, udah dewasa,” ucap Kevin dengan tenang.

“Hah, terserah kalian pokoknya. Ntar kalau terjadi apa-apa, aku sama Mita nggak tanggung jawab,” ucap Syafa.

Alvin dan Kevin pun merencanakan semuanya. Mereka berdua sudah mengaturnya dan menunggu Devin dan Alena kembali. Alena sudah balik terlebih dahulu dan tak berapa lama, Devin juga balik.

Alvin pun mengajak mereka semua minum untuk tahu siapa yang kuat minum. Di sini, Syafa dan Mita tahu kalau Alena tidak bisa minum banyak. Akan tetapi, Alena juga tidak protes. Ia menyanggupinya dan mau.

Mereka masih asyik minum dan Alena juga sudah kelihatan mabuk. Begitu juga dengan Devin yang tidak tenang dan gelisah. Kevin dan Alvin pun menyadari itu. Akhirnya, Kevin mengatakan pada Devin agar mengantar Alena pulang ke apartemennya karena Kevin dan Alvin beserta pacarnya itu tidak bisa mengantar. Awalnya Devin menolak, tetapi dengan paksaan Syafa dan Mita, akhirnya mau mengantarkan Alena ke apartemen.

Bab terkait

  • Perjalanan Cinta Alena   Malam Panas

    Setibanya Devin dan Alena di apartemen. Mereka berdua pun melakukan kegiatan panas sampai jam 04.00 pagi, baru berhenti. Mereka berdua tertidur karena sudah terlalu capek. Alena berada di pelukan Devin yang terasa sangat nyaman.Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, Alena terbangun karena merasakan ada yang menimpa pinggangnya. Alena mengerjapkan matanya perlahan. Ia melihat dada bidang yang begitu nyaman. Alena pun mendongakkan wajahnya ke atas dan ia mengingat-ingat, siapa laki-laki ini dan kenapa ia bisa tidur di kamarnya.Alena pun teringat bahwa yang berada di sampingnya ini cowok aneh kemarin. Kemudian, ia beralih melihat tubuhnya yang berada di dalam selimut.Satu detik.Dua detik.Tiga detik.“Aaarggh,” teriak Alena. Devin yang terganggu tidurnya karena ada suara teriakan pun terbangun.&ld

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Pertemuan ke 2

    Rasanya, udara pagi ini sejuk sekali di Kota Hamburg.“Oppa, Eomma, aku kangen sama kalian berdua. Ingin rasanya balik ke Korea, tapi aku masih banyak kerjaan yang harus dikerjakan,” gumam Alena.Ya, sekarang, Alena sedang berada di taman yang ada di kantor. Karena Alena datang ke tempat kerja terlalu pagi, jadi ia memutuskan untuk ke taman terlebih dahulu.Suasana yang begitu hening di taman dan udara pagi yang masih begitu segar, membuat Alena merasa tenang dan bisa melupakan sejenak yang ada di pikirannya.Tanpa Alena sadari, dari tadi ada sosok pria yang memperhatikannya dari jauh. Siapa lagi kalau bukan Devin. Ya, hari ini adalah hari pertama Devin masuk kantor, walaupun Devin sudah diangkat jadi CEO beberapa hari yang lalu.Saat pertama Devin menginjakkan kakinya di depan kantor, ia melihat perempuan yang sama persis seperti perempuan yang tela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Ciuman Manis

    Mereka pun sampai di apartemen Alena. Devin masih masih saja mengikuti Alena sampai ke dalam apartemen. Padahal Alena tidak menyuruhnya untuk mmampir Ya, dasarnya Devin saja. Devin langsung duduk di sofa sedangkan Alena meletakkan tasnya di meja.“Bapak mau minum apa?” tanya Alena.“Terserah! Satu lagi, jangan panggil aku pak kalau sudah di luar kantor. Panggil aku Devin!” suruh Devin memperingati Alena.“Baiklah, Pak ... eh, Devin. Kalau begitu, aku ambilin minuman,” ucap Alena lalu berjalan ke arah dapur.Alena kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan yang berisi dua gelas jus jeruk dan camilan ringan. “Ini di minum. Maaf, cuma ada ini,” ucap Alena sambil mendudukkan bokongnya di sofa.“Nggak masalah! Ini lebih baik dari pada nggak dikasih sama sekali,” ucap Devin lalu langsung meminum jus jeruk itu sampai hab

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Rayuan Manis

    Seperti biasa, pagi ini, Alena bersiap untuk pergi ke kantor. Saat ia mau mengambil tasnya yang berada di dalam kamar, tiba-tiba bunyi bel apartemen milik Alena berbunyi. Alena pun segera membukakan pintu. Betapa sangat terkejutnya Alena melihat Devin yang datang ke apartemennya sepagi ini.“Pagi, Sayang! Aku nggak disuruh masuk dulu ini?” tanya Devin yang dengan Pede-nya bilang seperti itu. Tanpa persetujuan Alena, Devin langsung masuk ke apartemen Alena. Ia mendudukkan bokongnya di sofa.“Buat apa kamu sepagi ini datang ke apartemenku?” tanya Alena dengan menampakkan muka kesalnya.“Ya, tentu saja menjemput kamu, Sayang. Tapi, ini masih pagi ... bagaimana kalau kita melakukan sesuatu terlebih dahulu?” tanya Devin dengan senyuman jahilnya.“Maksud kamu apa?” tanya Alena.“Masa kamu nggak tahu, Sayang. Kita, kan, pernah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Satu Ranjang

    Alena sampai di apartemen sekitar jam 10.00 malam. Ia langsung masuk ke kamar. Alena bergegas mandi karena ia sudah sangat lelah dan ingin segera cepat-cepat tidur sehabis membersihkan badan.Tak butuh waktu lama, Alena sudah selesai mandi. Ia keluar kamar mandi dengan menggunakan baju tidur, lalu ia ke meja rias untuk membersihkan mukanya dan memakai krim malam.Saat ia akan tidur, tiba-tiba bunyi bel apartemen membuatnya terganggu. Alena sangat kesal! Sudah jam berapa ini, kok, masih ada tamu saja. Apa tidak tahu kalau ini waktunya untuk tidur? Alena terpaksa membuka pintu dan ternyata yang datang, lagi-lagi bos tengilnya itu.Devin langsung masuk ke apartemen milik Alena tanpa menunggu pemiliknya menyuruh. Itu sangat menyebalkan! Ingin sekali Alena menendang bokong Devin dan membuatnya melayang sampai planet alien sana, tetapi itu tak akan pernah terjadi.Devin langsung dud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Weekend

    Hari ini, weekend. Rencananya, Alena ingin jalan-jalan mengajak Aneta pergi ke pusat perbelanjaan. Ingin rasanya Alena sekali-kali memanjakan dirinya dengan berbelanja banyak baju dan yang lainnya. Maklum, selama beberapa tahun ini, Alena harus irit, tidak boleh boros. Takutnya nanti, tiba-tiba ada kejadian yang tidak diinginkan dan memerlukan banyak uang.Mungkin karena mood Alena lagi bagus, jadi tidak apalah membelanjakan uangnya sedikit. Lagian, selama ini, ia juga sudah bekerja keras. Selain itu, ia juga sering mendapatkan bonus dari kantornya karena pekerjaannya sangat bagus.Alena bukan tipe wanita yang suka menghambur-hamburkan banyak uang dengan teman-temannya, meski ia anak orang kaya. Alena sangat bagus dalam menata keuangannya.Alena sudah bersiap-siap untuk ke rumah Aneta. Ia sengaja tidak memberi tahu Aneta terlebih dahulu karena Alena tahu Aneta pasti lagi tiduran kalau sedang libur. Bias

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Menginap Di Rumah Devin

    Devin menjemput Alena ke rumah orang tuanya karena tadi Devin sudah berpesan kepada mamanya agar membawa pulang Alena ke rumahnya terlebih dahulu kalau Devin belum datang menjemputnya.Kini, Alena sedang berada di ruang tamu bersama dengan Belinda. Sedangkan Stevani, mama Devin, masuk ke kamarnya untuk memasukkan barang belanjaannya tadi.“Kamu sudah kenal Devin berapa lama?” tanya Belinda. Ia memulai pembicaraan.“Belum lama. Kenapa memangnya?” tanya balik Alena.“Nggak apa-apa cuma tanya saja. Soalnya selama ini, aku nggak pernah lihat Devin sedekat itu dengan cewek, kecuali sama aku,” ucap Belinda.“Oh begitu. Memang kamu sahabatnya dari kecil? Kok, bisa, sih, kenal Devin, cowok nyebelin yang suka seenaknya saja,” ucap Alena.“Iya, dulu Devin sering tolongin aku, saat aku digangguin sama anak cowok di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Hampir Ketahuan

    Sekitar pukul 10.00 pagi, Alena terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia melihat suasana di kamarnya, tetapi berbeda. Ini bukan kamar apartemennya. Akan tetapi, ini di mana? Alena merasa bingung.Saat Alena menoleh ke samping, ada Devin yang masih tertidur dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer.“Aaaaaaaaaaa,” teriak Alena dengan sangat kencang, sehingga membuat Devin terbangun karena suara itu bisa bikin budek kuping siapa saja yang mendengarnya.“Ada apa, sih? Kenapa teriak-teriak pagi-pagi?” tanya Devin sambil menguap.“Kenapa aku bisa di sini?” tanya Alena dengan sangat panik. Ia juga mengecek baju di tubuhnya, tetapi sayangnya tubuhnya yang ditutupi selimut itu telanjang dan tidak memakai apa-apa. 

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Perjalanan Cinta Alena   Kesedihan dan kebahagian (END)

    Hari ini Alice dan Evan kembali ke Seoul, mereka kembali ke rumah Alena dan Devin, sebenarnya Evan sudah menyiapkan apartemen dan rumah, nantinya Alice tinggal memilih mau tinggal dimana, itu semua terserah Alice. Akan tetapi saat ini Alice dan Evan ke rumah Alena dan Devin karena Alice sudah diberitahu oleh Alena jika mama dan adiknya tinggal di rumahnya, saat itu juga Alice langsung kaget bahkan dia juga ingin cepat sampai di rumah, entah kenapa dia sangat khawatir mengetahui mama dan adik tirinya berada di sana. Alice langsung masuk ke dalam rumah diikuti oleh Evan di belakangnya, Alice langsung mencari keberadaan Alena.“Eonie!” teriak Alice.Alena yang merasa di panggil namanya langsung berjalan ke sumber suara, dan dia melihat Alice yang berada di ruang keluarga langsung menghampirinya. “Kenapa kamu teriak-teriak Alice?”Alice pun tersenyum langsung memeluk Alena dengan erat, “Aku merindukan eonie.”“kamu baru satu bulan meninggal eonie, dan bahkan kita juga saling bertukar

  • Perjalanan Cinta Alena   Honeymoon

    Alice dan Evan saat ini berada di Tokyo, mereka berdua sedang berjalan-jalan dan mereka berdua juga akan makanan khas Jepang. Alice sangat bahagia saat ini, dirinya bisa memiliki Evan untuk selamanya, walau pun di awal dia harus merasakan sakit hati dan terkadan dia juga harus bertengkar dengan Evan dan pertengkaran mereka juga tidak jelas karena memang semuanya diawali oleh Alice yang marah lebih dulu tanpa Evan tahu.Evan menggandeng tangen Alice dengan erat, dia tidak ingin terpisah jauh dari Alice, dia ingin selalu berada di samping Alice. “Sayang masih lamakah?” tanya Alice pada Evan, mereka berjalan sudah jalan sedikit jauh, Alice merasa sedikit lelah saja karena memang dia sudah lama tidak berjalan jauh.“Sedikit lagi baby, kamu sudah sangat lelah?” tanya Evan.“Aniyo, hanya saja aku sudah lapar,” ucapnya dan tentu saja Alice berbohong, sedangkan Evan hanya tersenyum dan mengajak jalan Alice lebih cepat agar cepat sampai.Akhirnya mereka sampai di restoran Jepang, mereka duduk

  • Perjalanan Cinta Alena   Club malam

    Malam ini Mareta dan Sania keluar rumah secara diam-diam agar penghuni rumah ini tidak melihat mereka, mereka bahakan berjalan mengendap-endap agar tidak diketahui oleh pelaya atau pun bodyguard karena kalau sampai ketahuan rencana bisa gagal semuanya hanya kecerobohan mereka. Akhirnya mereka pun sampai di depan pagar dan langsung masuk ke dalam taksi untuk mengantarkan mereka ke club malam, karena memang mala mini mereka akan bersenang-senang.“Kita mau kemana ma?’ tanya Sania.Mareta menoleh dan hanya tersenyum, “Nanti kamu juga akan tahu dan kamu juga akan menikmatinya, dan selanjutnya kamu harus terbiasa dengan kehidupan seperti itu Sania karena kehidupan seperti itulah yang nantinya kamu memiliki banyak uang.”Sungguh Sania tidak mengerti akan maksud sang mama, namun tetap saja dia menuruti perkataan mamanya, dirinya tidak ingin berdosa dengan membantah perkataan mamanya, dirinya ingin menjadi anak baik untuk mama, sedari kecil dia hanya hidup bersama dengan mama saja. Bahkan san

  • Perjalanan Cinta Alena   Sania dan Mareta

    Pagi ini Sania dan Mareta datang ke rumah Alena dan Devin, mereka berencana untuk berpura-pura mencari keberadaan Alice yang ternyata tinggal di rumah mereka, mereka juga akan mengaku sebagai keluarga Alice yang selama ini Alice menghilang dan hanya mengirimkan uang saja ke mereka. Mereka berencana ingin tinggal bersama Alice nantinya dan itu memang sudah rencana Mareta dari awal, dia bahkan juga menyuruh Sania nantinya untuk mendekati Evan agar rumah tangganya mengalami sedikit perpecahan.Mereka sudah berada di depan pintu rumah Alena dan Devin, bahkan mereka juga memencet bel pintu rumah Alena dan Devin. Sampai akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pelayan.“Maaf mencari siapa ya?” tanya seorang pelayan wanita.“Saya mau mencari Alice, apa benar dia tinggal di sini? Saya mama dan ini adik Alice,” ucapnya.“Oh, nona Alice. kalau begitu silahkan masuk lebih dulu,” ucap pelayan wanita, bahkan pelayan itu juga menyuruh Mareta dan Sania untuk duduk lebih dulu, pelayan itu me

  • Perjalanan Cinta Alena   Pernikahan Alice dan Evan

    Hari ini adalah hari bahagia dimana Alice akan menikah bersama dengan Evan, pernikahan mereka memang dipercepat lebih awal. Mereka sudah sepakat dengan keputusan mereka jika mereka sudah siap, bahkan mama dan adik tiri Alice pun juga menghadiri pernikahan ini, sebenarnya dipernikahan ini mereka adalah orang yang tidak terlalu menyukainya. Bahkan mereka juga berpikir akan merencanakan suatu hal yang nantinya rumah tangga akan penuh dengan huru-hara dan mereka berdua sudah menantikannya.“Alice, aku bahkan tidak akan pernah menyangka jika kamu akan menikah secepat ini, dan nanti siapa uang akan mengurus perusahaan?” tanya Alena, dirinya baru saja masuk ke kamar Alice yang sedang di make up, Alena membawa anaknya yang masih bayi itu dalam gendongannya.Alice hanya bisa tersenyum melihat eonienya yang sedang merajuk, “Eonie enggak perlu khawatir, bukankah masih ada oppa dan nantinya aku juga hanya akan sebentar saja bulan madunya dan kembali bekerja.”Alena segera menggelengkan kepalanya,

  • Perjalanan Cinta Alena   Alena dan Devin

    Dua bulan sudah atas kelahiran anak kedua Alena dan Devin, bahkan kini Devin yang sudah aktif kembali bekerja di kantor dan terkadang dia pulang malam karena banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan di kantor. Bahkan dia juga hanya tertidur beberapa jam karena anaknya menangis di malam hari yang terkadang dia tidak ingin membangunkan Alena, dia merasa kasihan pada Alena karena telah mengurus anaknya seharian.Seperti mala mini Devin menggendong anaknya dan menyusuinya, ya, bahkan Devin kini sudah pandai melakukan semuanya, seperti membuat susu untuk anaknya. Devin tersenyum saat melihat anaknya tertidur dan tidak menangis lagi, Devin menidurkan anaknya kembali di tempat tidurnya. Sedangkan Devin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya terlebih dahulu dan istirahat.Saat Devin naik ke atas ranjang dan memeluk Alena membuatnya terusik dan Alena pun terbangun. "Dev, kamu baru pulang ya?""Sudah dari tadi honey, maafkan aku jika aku membangunkan dirimu," ucapnya.Alena pun mem

  • Perjalanan Cinta Alena   Katty dan Gladwin

    Saat ini Katty bersama dengan Gladwin sedang duduk di taman melihat banyak orang yang sedang melakukan aktivitas weekend mereka dengan olahraga atau hanya berjalan kaki bersama dengan keluarga atau pasangan mereka. Begitu juga yang dilakukan oleh Katty dan Gladwin, mereka saat ini sedang beristirahat di tempat duduk yang sudah di sediakan di taman.“Terima kasih sudah mau menemaniku,” ucap Gladwin menoleh kea rah Katty, sedanglkan Katty hanya tersenyum tanpa menoleh kearah Gladwin. Tatapan lurus ke depan melihat sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan dan sesekali mereka melakukan ciuman dan itu terlihat sangat romantis sekali.“Aku baru kali ini dekat dengan wanita yang bahkan bisa aku ajak kemana saja, karena biasanya aku hanya menggunakan mereka menemaniku di atas ranjang. Aku lelaki brengsek bukan?” tanya Gladwin pada Katty.Katty segera menggelengkan kepalanya dan di berkata, “Aniyo, bukankah itu sudah hal wajar Glad, nanti kalau lelaki sudah mendapatkan wanita yang di c

  • Perjalanan Cinta Alena   Devin dan Alena

    Mereka sungguh bahagia dengan kelahiran anak kedua mereka, dimana anak mereka terlihat sangat sehat dan menggemaskan, bahkan Kaendra sering berantem dengan Devin karena ingin menggendong adiknya. Kaendra adalah tipe anak yang cuek dan lebih menghabiskan waktunya dengan kesendiriannya, namun saat kelahiran adiknya dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama dengan adiknya, sudah dua hari ini Kaendra selalu menemani adiknya dan ujung-ujungnya berantem dengan Devin. Alena hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dan papanya, kalau sudah berantem tidak bisa di pisahkan.Alena sudah kembali ke rumahnya, saat ini rumahnya ramai dengan orang tua dan mertuanya, mereka sedang berkumpul untuk melihat cucu mereka. “Sayang, aku mau makan masakan kamu, kamu mau masakin buat aku,” ucap Alena. Devin sedari tadi yang sedang bermain dengan anaknya kini pun dia segera beranjak dan berjalan mendekati Alena, “Kamu mau makan apa honey?” “Hm, bagaimana kalau ramyeon, aku ingin sekali maka

  • Perjalanan Cinta Alena   Alice dan Evan

    Pulang dari rumah sakit Evan mengajak Alice untuk kembali ke apartemennya lebih dulu, akan tetapi Evan di apartemennya tidak akan lama, dia akan kembali ke kantor untuk mengurus pekerjaannya. Sedangkan Alice memang akan ke apartemen Evan dan menunggu Evan sampai sore nanti, lalu malamnya mereka akan makan malam bersama. Walau mereka sering di sibukkan dengan pekerjaan akan tetapi mereka akan tetap meluangkan waktu untuk bersama, “Aku sempat merasa cemburu saat kamu tadi bertemu denganmu.” “Kenapa? Bukankah aku sudah menjadi milikmu dan selamanya juga akan menjadi milikmu baby,” ucap Evan, dengan satu tanganya mengusap punggung tangan Alena lalu menciumnya. “Entahlah, hanya saja aku merasa takut,” ucapnya kembali, Alice hanya takut, bagaimana nantinya jika Evan akan kembali pada mantanya, padahal mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. “Sudahlah, janagan memikirkan hal yang tidak-tidak karena selamanya aku akan menjadi milikmu selamanya,” ucap Evan, karena dia tidak

DMCA.com Protection Status