Beranda / Romansa / Perjalanan Cinta Alena / Menginap Di Rumah Devin

Share

Menginap Di Rumah Devin

Penulis: Erisha.LA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-01 18:13:23

Devin menjemput Alena ke rumah orang tuanya karena tadi Devin sudah berpesan kepada mamanya agar membawa pulang Alena ke rumahnya terlebih dahulu kalau Devin belum datang menjemputnya.

Kini, Alena sedang berada di ruang tamu bersama dengan Belinda. Sedangkan Stevani, mama Devin, masuk ke kamarnya untuk memasukkan barang belanjaannya tadi.

“Kamu sudah kenal Devin berapa lama?” tanya Belinda. Ia memulai pembicaraan.

“Belum lama. Kenapa memangnya?” tanya balik Alena.

“Nggak apa-apa cuma tanya saja. Soalnya selama ini, aku nggak pernah lihat Devin sedekat itu dengan cewek, kecuali sama aku,” ucap Belinda.

“Oh begitu. Memang kamu sahabatnya dari kecil? Kok, bisa, sih, kenal Devin, cowok nyebelin yang suka seenaknya saja,” ucap Alena.

“Iya, dulu Devin sering tolongin aku, saat aku digangguin sama anak cowok di sekolahan dan ia juga selalu baik denganku,” ucap Belinda.

“Apa kamu suka dengan Devin?” tanya Alena.

“Hahaha, nggak, kok. Aku nggak suka sama Devin. Aku sudah menganggap Devin seperti kakak aku sendiri. Lagian, aku juga sudah punya pacar di Amerika. Apa kamu cemburu?” tanya balik Belinda.

“Tidak, aku tidak cemburu. Aku hanya tanya saja. Lagian, kalian berdua sudah kenal sejak kecil, jadi bisa saja ada benih-benih cinta yang tumbuh,” ucap Alena.

“Kamu tenang saja! Lagian, aku lihat Devin juga sangat menyangyangimu. Tak mungkin Devin akan menyakitimu,” ucap Belinda dengan senyum manisnya.

'Cihh! Baik dari mana? Cowok kaya begitu dibilang baik,' batin Alena.

Tak lama kemudian, seorang ART datang dari dalam membawa nampan yang berisi tiga gelas minuman air dingin dengan camilan ringan.

Stevani keluar dari dalam kamarnya dan bergabung dengan Alena dan Belinda. Mereka bertiga mengobrol, sedangkan ART berpamitan untuk kembali ke dalam.

Hari sudah semakin sore saja,  tetapi Devin juga belum kembali. Alena yang sudah terlalu lama berada di rumah orang tua Devin rasanya ingin istirahat. Mau berpamitan pulang, tak enak juga. Kata Stevani, mama Devin, Devin nanti menjemputnya untuk mengantar Alena pulang ke apartemen.

Sedangkan Belinda sudah balik terlebih dahulu setelah acara makan siang tadi selesai. Kini, Alena sedang berada di halaman belakang, menemani mama Devin sedang bersantai.

“Alena, apa kamu merasa capek? Jika kamu capek, kamu bisa istirahat di kamar Devin. Lagian, kayaknya Devin bakal pulang malam, deh,” ucap Stevani.

“Nggak, kok, Tante,” ucap Alena yang merasa tak enak.

“Tante tahu kamu pasti capek. Ayo, Tante anter kamu ke kamar Devin. Tante juga ingin istirahat,” ucap Stevani.

Stevani pun mengantar Alena ke dalam kamar Devin. Stevani menyuruh Alena untuk istirahat sambil menunggu Devin pulang. Sedangkan Stevani keluar kamar, meninggalkan Alena sendirian di kamar Devin.

Alena merebahkan tubuhnya di atas kasur milik Devin. Akhirnya, Alena bisa istirahat, tetapi omong-omong, ke mana si Devin itu? Kok, lama sekali.

Alena mengeluarkan HP-nya dari dalam tas dan mengirim pesan ke Devin. Namun, tak ada balasan sama sekali dari Devin. Alena tertidur karena tak ada balasan sama sekali dari Devin. Ia memang sangat lelah karena  berjalan-jalan mengitari mall hampir seharian.

Di lain tempat, Devin sedang ada janji bertemu dengan klien. Mereka bertemu di restoran untuk membicarakan soal kerja sama mereka. Mereka memang datang tidak tepat waktu karena ini hari libur.  Mereka juga banyak pekerjaan, maka dengan terpaksa mengganggu hari libur Devin.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam. Mereka sudah selesai dengan pertemuan hari ini dan mereka juga sepakat dengan kerja sama ini. Karena kerja sama sudah terjalin, klien bisnis Devin mengajak Devin minum di sebuah club yang terkenal di Hamburg.

Devin dengan senang hati menerimanya. Devin diajak ke club yang terkenal itu. Mereka bersenda gurau sambil minum. Setelah di rasa sudah cukup malam, Devin pun berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.

Karena Devin banyak minum, membuatnya sangat pusing sehingga ia menghubungi Evan untuk menjemputnya di club. Setelah Evan sampai di club, Devin langsung masuk ke mobil dan Evan pun menjalankan mobilnya meninggalkan club.

Dasar Devin! Kebiasaan memang. Sampai di rumah, Devin langsung masuk, sedangkan Evan langsung berpamitan untuk pulang.

Devin berjalan ke kamarnya. Ia langsung membuka pintu kamarnya. Saat ia masih di depan pintu, ia melihat Alena yang masih tidur pulas. Devin baru ingat bahwa dari pagi ia mengajak Alena untuk menemani mamanya ke mall.  Saat mau pergi juga berpesan kepada mamanya agar mamanya membawa Alena pulang ke rumah dan nanti ia juga akan mengantarkan pulang.

Devi berpikir ia tak akan bisa mengantarkan Alena pulang dalam keadaan pulang. Devin pun berjalan mendekati Alena. Ia melihat Alena yang begitu sangat cantik dan seksi, lalu Devin mendekati Alena dengan menindih Alena. Kini, Devin berada di atasnya.

Alena yang tidurnya merasa terusik pun bangun dan matanya bertatapan dengan mata milik Devin. Alena mencoba mendorong Devin, tetapi Alena tak bisa karena tenaga Devin begitu kuat. Devin terus saja menatapnya dan lama-kelamaan Devin mendekatkan bibirnya ke bibir Alena.

Devin mencium bibir Alena dengan sangat rakus sedangkan Alena yang berusaha memberontak, merasa hanya sia-sia saja. Tangan Devin juga tak tinggal diam. Tangan Devin berusaha melepaskan baju Alena dan juga celana milik Alena.

Devin benar-benar sudah di kuasai oleh nafsunya. Ia sudah tak bisa menahannya lagi. Ia ingin sekali memasuki Alena, entah kenapa Alena kini menjadi candunya.

Devin  masih berusaha memasukkan miliknya ke dalam milik Alena. Namun, masih terasa sempit karena ini yang kedua kalinya mereka melakukannya kembali. Devin yang sudah berhasil memasukkannya kini  memompanya dengan gerakan yang sangat cepat dan membuat Alena mendesah tak keruan.

Untung saja kamar milik Devin ini kedap suara, jadi tak akan ada yang mendengarnya. Devin masih berusaha keras untuk mendapatkan pelepasannya. Ia terus memompa Alena, sedangkan Alena yang sudah keluar berkali-kali membuatnya lemas. Devin sangat kuat sekali sampai hampir mau satu jam ia belum keluar.

Alena mengatakan kepada Devin bahwa sebentar lagi ia ingin keluar dan Devin pun memompanya dengan lebih cepat karena sebentar lagi Devin juga akan keluar. Devin pun membenamkan miliknya lebih dalam. Devin juga menyemburkan spermanya di dalam rahim Alena.

Setelah itu, Devin berguling ke samping dengan milik mereka masih menyatu dan Devin mencium kening Alena.

“Makasih, Sayang, untuk malam ini,” ucap Devin dan mencium kening Alena sekali lagi. 

Alena hanya terdiam dan memejamkan matanya. Ia benar-benar lelah dan ingin istirahat. Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Devin terbangun karena merasakan miliknya tegang lagi di dalam sana.

Devin memompa lagi miliknya. Ia melakukan kembali percintaannya dengan Alena sampai pagi, pukul 04.00 baru selesai dan mereka berdua pun istirahat.

Bab terkait

  • Perjalanan Cinta Alena   Hampir Ketahuan

    Sekitar pukul 10.00 pagi, Alena terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia melihat suasana di kamarnya, tetapi berbeda. Ini bukan kamar apartemennya. Akan tetapi, ini di mana? Alena merasa bingung.Saat Alena menoleh ke samping, ada Devin yang masih tertidur dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer.“Aaaaaaaaaaa,” teriak Alena dengan sangat kencang, sehingga membuat Devin terbangun karena suara itu bisa bikin budek kuping siapa saja yang mendengarnya.“Ada apa, sih? Kenapa teriak-teriak pagi-pagi?” tanya Devin sambil menguap.“Kenapa aku bisa di sini?” tanya Alena dengan sangat panik. Ia juga mengecek baju di tubuhnya, tetapi sayangnya tubuhnya yang ditutupi selimut itu telanjang dan tidak memakai apa-apa. 

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-02
  • Perjalanan Cinta Alena   Mual

    Hari berganti hari danbegitu jugadengan bulan yangturutberganti. Pagiini,Alena bangunterlaluawalkarena ia harus berangkat ke kantor pagi. Alena merasakan mual yang amat sangat lalu ia pergi ke kamar mandi dan memuntahkannya dikloset.Alena hanyamuntahair.entah kenapa kepalanya juga sangat pusing sekali.Alena membasuh mukanya di wastafel dan mengambil minum terlebih dahulu.Alena menganggap bahwa dirinya hanya masuk anginbiasa.Makanyaia memaksakan mandi dan harus berangkat ke kantor karena hari ini adameeting

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Perjalanan Cinta Alena   Harus Bagaimana

    Alena sampai di ApartemennyaAlena langsung masuk ke dalam kamarnya, ia hari ini pulang dengan naiktaxsiAlena memang sengaja tak membawa mobil karenamemang badanyanggakenak.Alena merebahkan badannya ia meraba perutnya yang masihterlihat rata,Alena menangis diam kenapa semuanya jadi begini.Sedangkan di lain tempat Devin yangtadi siang saat baru saja keluar dari ruangan Alena mendapatkan telepon dari papanya bahwa ia harus pergi ke Jepang malam ini.Devin yang masihgelisah memikirkan keadaan Alena menjadi dilema, namun pekerjaan ini sangat penting jugabegitupunjuga dengan Alena

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Perjalanan Cinta Alena   Seminggu

    SelamasatuminggusudahDevintidakmemperlihatkanbatanghidungnyasamasekali, dansaatitupula AlenamerasakehilanganDevinentahkenapasejahhamiliaselaluingindekat-dekatdenganDevinnamunAlenaselalusajamengenyahkanpikirannyaitu.HariinijugahariterakhirAlenamasukkantordandikantordevisikeuanganmempersiapkanacaraperpisahanuntukAlenamerekamemangsengajamembuatacarainikarenaAlenaakankeluardarikantoruntukselamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Perjalanan Cinta Alena   Welcome Korea

    Kini Alenasudahtibadi Bandara IaberjalankeluarBandarasambilmencarieommanyakatanyaeommanyasudahmenunggunyadiluar. Alenabenar-benarberuntungpunyaeommayangbaikdanpengertiansamaanaknya.“Alenasayang,”teriakSahirakepadaAlenaiamelambaikantangannyaagar Alenatahu, Alena punmembalaslambaiantanganeommanyalaluberlarikearaheommanya. AlenamemelukmamanyadengansangateratsungguhAlenabenar-benarkangenterhadapmamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Taman

    SaatAlenasedangduduksendiritiba-tibaadaorang yang duduk disampingnyaseoranglaki-laki,laki-lakiitumenyapaAlena dan Alenahanyaterdiamsajatakmenjawabnya.LelakiituterusmengajakAlenabicarapadahaltakkenalsudahmengajakbicarasaja, Alenahanyadiam danhanyamendengarkanomonganlaki-lakiitusaja.“Haykokdiamsaja? OyakenalinnamagueSuhonamaloesiapa?”tanyaS

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Perjalanan Cinta Alena   Devin & Nara

    Alenasedangtermenungsendirianditamanbelakangrumah,appanyamasihbelumterimasemuainidanmasihmendiamkanAlena. Alenatidaktahuharusbagaimanalagisemuanyasudahterjadi,sedangkaneommanyamasihberusahamembujukappanyaagarbisamenerimanya.SungguhAlenamerasabersalahbesardenganapayangiabuatdirumahini,pastikalaukeluarganyayang laintahupastipadamalu. Alenabenar-benarterpukulmenurutnyainijalanterbaiknamunkenyataannyatidak, Alena salahbesar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Perjalanan Cinta Alena   Kangen Devin

    Di kamar Alena sedang uring - uringan entah kenapa malam ini ia tak bisa tidur karena memikirkan Devin. Kenapa semenjak kehamilannya ia terkadang sangat ingin berdekat-dekatan dengan Devin padahalkan selama ini dia kabur dari Devin karena tak menyukainya.Apajangan-janganAlenasedangngidamsoalnyaselamaiahamiliatakpernahmemintamakanyanganeh-anehakantetapiiaselauingindekatdenganDevin dan dimanjasamaDevinsungguhinimenyiksaAlena.AlenamelihatHP danterdapatb

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01

Bab terbaru

  • Perjalanan Cinta Alena   Kesedihan dan kebahagian (END)

    Hari ini Alice dan Evan kembali ke Seoul, mereka kembali ke rumah Alena dan Devin, sebenarnya Evan sudah menyiapkan apartemen dan rumah, nantinya Alice tinggal memilih mau tinggal dimana, itu semua terserah Alice. Akan tetapi saat ini Alice dan Evan ke rumah Alena dan Devin karena Alice sudah diberitahu oleh Alena jika mama dan adiknya tinggal di rumahnya, saat itu juga Alice langsung kaget bahkan dia juga ingin cepat sampai di rumah, entah kenapa dia sangat khawatir mengetahui mama dan adik tirinya berada di sana. Alice langsung masuk ke dalam rumah diikuti oleh Evan di belakangnya, Alice langsung mencari keberadaan Alena.“Eonie!” teriak Alice.Alena yang merasa di panggil namanya langsung berjalan ke sumber suara, dan dia melihat Alice yang berada di ruang keluarga langsung menghampirinya. “Kenapa kamu teriak-teriak Alice?”Alice pun tersenyum langsung memeluk Alena dengan erat, “Aku merindukan eonie.”“kamu baru satu bulan meninggal eonie, dan bahkan kita juga saling bertukar

  • Perjalanan Cinta Alena   Honeymoon

    Alice dan Evan saat ini berada di Tokyo, mereka berdua sedang berjalan-jalan dan mereka berdua juga akan makanan khas Jepang. Alice sangat bahagia saat ini, dirinya bisa memiliki Evan untuk selamanya, walau pun di awal dia harus merasakan sakit hati dan terkadan dia juga harus bertengkar dengan Evan dan pertengkaran mereka juga tidak jelas karena memang semuanya diawali oleh Alice yang marah lebih dulu tanpa Evan tahu.Evan menggandeng tangen Alice dengan erat, dia tidak ingin terpisah jauh dari Alice, dia ingin selalu berada di samping Alice. “Sayang masih lamakah?” tanya Alice pada Evan, mereka berjalan sudah jalan sedikit jauh, Alice merasa sedikit lelah saja karena memang dia sudah lama tidak berjalan jauh.“Sedikit lagi baby, kamu sudah sangat lelah?” tanya Evan.“Aniyo, hanya saja aku sudah lapar,” ucapnya dan tentu saja Alice berbohong, sedangkan Evan hanya tersenyum dan mengajak jalan Alice lebih cepat agar cepat sampai.Akhirnya mereka sampai di restoran Jepang, mereka duduk

  • Perjalanan Cinta Alena   Club malam

    Malam ini Mareta dan Sania keluar rumah secara diam-diam agar penghuni rumah ini tidak melihat mereka, mereka bahakan berjalan mengendap-endap agar tidak diketahui oleh pelaya atau pun bodyguard karena kalau sampai ketahuan rencana bisa gagal semuanya hanya kecerobohan mereka. Akhirnya mereka pun sampai di depan pagar dan langsung masuk ke dalam taksi untuk mengantarkan mereka ke club malam, karena memang mala mini mereka akan bersenang-senang.“Kita mau kemana ma?’ tanya Sania.Mareta menoleh dan hanya tersenyum, “Nanti kamu juga akan tahu dan kamu juga akan menikmatinya, dan selanjutnya kamu harus terbiasa dengan kehidupan seperti itu Sania karena kehidupan seperti itulah yang nantinya kamu memiliki banyak uang.”Sungguh Sania tidak mengerti akan maksud sang mama, namun tetap saja dia menuruti perkataan mamanya, dirinya tidak ingin berdosa dengan membantah perkataan mamanya, dirinya ingin menjadi anak baik untuk mama, sedari kecil dia hanya hidup bersama dengan mama saja. Bahkan san

  • Perjalanan Cinta Alena   Sania dan Mareta

    Pagi ini Sania dan Mareta datang ke rumah Alena dan Devin, mereka berencana untuk berpura-pura mencari keberadaan Alice yang ternyata tinggal di rumah mereka, mereka juga akan mengaku sebagai keluarga Alice yang selama ini Alice menghilang dan hanya mengirimkan uang saja ke mereka. Mereka berencana ingin tinggal bersama Alice nantinya dan itu memang sudah rencana Mareta dari awal, dia bahkan juga menyuruh Sania nantinya untuk mendekati Evan agar rumah tangganya mengalami sedikit perpecahan.Mereka sudah berada di depan pintu rumah Alena dan Devin, bahkan mereka juga memencet bel pintu rumah Alena dan Devin. Sampai akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pelayan.“Maaf mencari siapa ya?” tanya seorang pelayan wanita.“Saya mau mencari Alice, apa benar dia tinggal di sini? Saya mama dan ini adik Alice,” ucapnya.“Oh, nona Alice. kalau begitu silahkan masuk lebih dulu,” ucap pelayan wanita, bahkan pelayan itu juga menyuruh Mareta dan Sania untuk duduk lebih dulu, pelayan itu me

  • Perjalanan Cinta Alena   Pernikahan Alice dan Evan

    Hari ini adalah hari bahagia dimana Alice akan menikah bersama dengan Evan, pernikahan mereka memang dipercepat lebih awal. Mereka sudah sepakat dengan keputusan mereka jika mereka sudah siap, bahkan mama dan adik tiri Alice pun juga menghadiri pernikahan ini, sebenarnya dipernikahan ini mereka adalah orang yang tidak terlalu menyukainya. Bahkan mereka juga berpikir akan merencanakan suatu hal yang nantinya rumah tangga akan penuh dengan huru-hara dan mereka berdua sudah menantikannya.“Alice, aku bahkan tidak akan pernah menyangka jika kamu akan menikah secepat ini, dan nanti siapa uang akan mengurus perusahaan?” tanya Alena, dirinya baru saja masuk ke kamar Alice yang sedang di make up, Alena membawa anaknya yang masih bayi itu dalam gendongannya.Alice hanya bisa tersenyum melihat eonienya yang sedang merajuk, “Eonie enggak perlu khawatir, bukankah masih ada oppa dan nantinya aku juga hanya akan sebentar saja bulan madunya dan kembali bekerja.”Alena segera menggelengkan kepalanya,

  • Perjalanan Cinta Alena   Alena dan Devin

    Dua bulan sudah atas kelahiran anak kedua Alena dan Devin, bahkan kini Devin yang sudah aktif kembali bekerja di kantor dan terkadang dia pulang malam karena banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan di kantor. Bahkan dia juga hanya tertidur beberapa jam karena anaknya menangis di malam hari yang terkadang dia tidak ingin membangunkan Alena, dia merasa kasihan pada Alena karena telah mengurus anaknya seharian.Seperti mala mini Devin menggendong anaknya dan menyusuinya, ya, bahkan Devin kini sudah pandai melakukan semuanya, seperti membuat susu untuk anaknya. Devin tersenyum saat melihat anaknya tertidur dan tidak menangis lagi, Devin menidurkan anaknya kembali di tempat tidurnya. Sedangkan Devin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya terlebih dahulu dan istirahat.Saat Devin naik ke atas ranjang dan memeluk Alena membuatnya terusik dan Alena pun terbangun. "Dev, kamu baru pulang ya?""Sudah dari tadi honey, maafkan aku jika aku membangunkan dirimu," ucapnya.Alena pun mem

  • Perjalanan Cinta Alena   Katty dan Gladwin

    Saat ini Katty bersama dengan Gladwin sedang duduk di taman melihat banyak orang yang sedang melakukan aktivitas weekend mereka dengan olahraga atau hanya berjalan kaki bersama dengan keluarga atau pasangan mereka. Begitu juga yang dilakukan oleh Katty dan Gladwin, mereka saat ini sedang beristirahat di tempat duduk yang sudah di sediakan di taman.“Terima kasih sudah mau menemaniku,” ucap Gladwin menoleh kea rah Katty, sedanglkan Katty hanya tersenyum tanpa menoleh kearah Gladwin. Tatapan lurus ke depan melihat sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan dan sesekali mereka melakukan ciuman dan itu terlihat sangat romantis sekali.“Aku baru kali ini dekat dengan wanita yang bahkan bisa aku ajak kemana saja, karena biasanya aku hanya menggunakan mereka menemaniku di atas ranjang. Aku lelaki brengsek bukan?” tanya Gladwin pada Katty.Katty segera menggelengkan kepalanya dan di berkata, “Aniyo, bukankah itu sudah hal wajar Glad, nanti kalau lelaki sudah mendapatkan wanita yang di c

  • Perjalanan Cinta Alena   Devin dan Alena

    Mereka sungguh bahagia dengan kelahiran anak kedua mereka, dimana anak mereka terlihat sangat sehat dan menggemaskan, bahkan Kaendra sering berantem dengan Devin karena ingin menggendong adiknya. Kaendra adalah tipe anak yang cuek dan lebih menghabiskan waktunya dengan kesendiriannya, namun saat kelahiran adiknya dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama dengan adiknya, sudah dua hari ini Kaendra selalu menemani adiknya dan ujung-ujungnya berantem dengan Devin. Alena hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dan papanya, kalau sudah berantem tidak bisa di pisahkan.Alena sudah kembali ke rumahnya, saat ini rumahnya ramai dengan orang tua dan mertuanya, mereka sedang berkumpul untuk melihat cucu mereka. “Sayang, aku mau makan masakan kamu, kamu mau masakin buat aku,” ucap Alena. Devin sedari tadi yang sedang bermain dengan anaknya kini pun dia segera beranjak dan berjalan mendekati Alena, “Kamu mau makan apa honey?” “Hm, bagaimana kalau ramyeon, aku ingin sekali maka

  • Perjalanan Cinta Alena   Alice dan Evan

    Pulang dari rumah sakit Evan mengajak Alice untuk kembali ke apartemennya lebih dulu, akan tetapi Evan di apartemennya tidak akan lama, dia akan kembali ke kantor untuk mengurus pekerjaannya. Sedangkan Alice memang akan ke apartemen Evan dan menunggu Evan sampai sore nanti, lalu malamnya mereka akan makan malam bersama. Walau mereka sering di sibukkan dengan pekerjaan akan tetapi mereka akan tetap meluangkan waktu untuk bersama, “Aku sempat merasa cemburu saat kamu tadi bertemu denganmu.” “Kenapa? Bukankah aku sudah menjadi milikmu dan selamanya juga akan menjadi milikmu baby,” ucap Evan, dengan satu tanganya mengusap punggung tangan Alena lalu menciumnya. “Entahlah, hanya saja aku merasa takut,” ucapnya kembali, Alice hanya takut, bagaimana nantinya jika Evan akan kembali pada mantanya, padahal mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. “Sudahlah, janagan memikirkan hal yang tidak-tidak karena selamanya aku akan menjadi milikmu selamanya,” ucap Evan, karena dia tidak

DMCA.com Protection Status