Share

Satu Ranjang

Penulis: Erisha.LA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-25 15:35:23

Alena sampai di apartemen sekitar jam 10.00 malam. Ia langsung masuk ke  kamar. Alena  bergegas mandi karena ia sudah sangat lelah dan ingin segera cepat-cepat tidur sehabis membersihkan badan.

Tak butuh waktu lama, Alena sudah selesai mandi. Ia keluar kamar mandi dengan menggunakan baju tidur, lalu ia ke meja rias untuk membersihkan mukanya dan memakai krim malam.

Saat ia akan tidur, tiba-tiba bunyi bel apartemen membuatnya terganggu. Alena sangat kesal! Sudah jam berapa ini, kok, masih ada tamu saja. Apa tidak tahu kalau ini waktunya untuk tidur? Alena terpaksa membuka pintu dan ternyata yang datang, lagi-lagi bos tengilnya itu.

Devin langsung masuk ke  apartemen milik Alena tanpa menunggu pemiliknya menyuruh.  Itu sangat menyebalkan! Ingin sekali Alena menendang bokong Devin dan membuatnya melayang sampai planet alien sana, tetapi itu tak akan pernah terjadi.

Devin langsung duduk di sofa begitu saja. Mukanya ditekuk.

“Kenapa muka di tekuk? Dan, sekarang ini, bukan waktunya untuk bertamu. Ini sungguh mengganggu orang yang lagi mau istirahat,” omel Alena, tetapi Devin tak mendengarkan omongan Alena sama sekali.

“Devin Abraham! Diajak ngomong, kok, diam saja? Lagi sakit gigi, ya, lo?” tanya Alena kembali dengan nada tinggi. Untung saja di apartemennya ini kedap suara, jadi tidak akan ada orang yang mendengar.

“Bisa, nggak, sih, kalau ngomong itu nggak teriak-teriak? Budek ini kupingku,” protes Devin.

“Ya, sorry. Untuk malam ini, aku akan menginap di apartemen kamu,” ucap Devin lagi.

“Kalau diajak ngomong, tuh, jangan ngelamun. Lagian, kan, ini apartemen gue, jadi terserah gue, dong! Mau gue teriak-teriak atau nggak, urusan gue. Satu lagi, gue nggak mau loe tidur di apartemen gue. Lagian, kan, lo punya rumah sendiri,” ucap Alena panjang lebar.

“Ayolah! Untuk malam ini saja. Gue lagi males berada di rumah. Mama gue nyuruh gue untuk bertemu dengan cewek, anak temenya mama gue dan gue nggak mau. Makanya gue kabur ke sini,” ucap Devin.

“Itu terserah lo. Pokoknya, gue nggak mau,” ucap Alena dengan sangat keras.

“Jangan kenceng-kenceng ngomongnya, deh! Lagian kita juga pernah seranjang, bahkan lebih dari itu,” ucap Devin dengan senyum jailnya.

“Bisa, nggak, sih, lo nggak bahas itu lagi? Oke, malam ini, lo ... gue izinin tidur di sofa,” ucap Alena lalu meninggalkan Devin sendirian di ruang tamu.

“Dasar ... cewek galak amat, tapi walaupun galak, gue jadi tambah penasaran. Pasti, suatu hari nanti lo bakal jadi milik gue  karena gue yakin sebentar lagi lo bakal hamil anak gue,” celoteh Devin.

Devin melirik ke arah langkah Alena. Karena Devin tidak mau tidur di sofa, ia pun menyusul Alena ke kamarnya dan beruntungnya kamar Alena lupa  dikunci, jadi Devin bisa masuk.

**

Pagi harinya, Alena sangat terusik tidurnya karena merasa pinggangnya terasa berat seperti ada yang menindihnya. Alena terbangun. Ia melihat, ternyata itu adalah tangan Devin yang ada di pinggangnya. Bagaimana ia bisa masuk ke kamarnya? Pikir Alena.

“Aaaaa, Devin! Kenapa lo bisa tidur di kamar gue?” teriak Alena dan itu membuat Devin terbangun dari tidurnya.

“Ada apa, sih? Pagi-pagi sudah teriak-teriak saja,” ujar Devin yang masih sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

“Kenapa lo bisa masuk ke kamar gue?” tanya Alena.

“Pintu kamar nggak kamu kunci, jadi aku bisa masuk ke  sini. Kenapa, sih? Lagian, kita juga pernah tidur bareng dan aku juga sudah lihat semuanya,” ucap Devin.

“Dasar, mesum,” ucap Alena sambil melemparkan bantal ke arah Devin. Alena langsung pergi ke luar kamar menuju ke dapur untuk mencari minum.

Alena langsung masak untuk sarapan paginya. Hari ini, ia akan memasak mie goreng instan saja. Padahal Alena tahu kalau itu makanan sangat tidak sehat, tetapi ia tidak peduli. Yang penting, perutnya sudah terisi dan kenyang.

Saat Alena sedang asyik memasak, tiba-tiba Devin ke dapur. “Masak apaan, Ale? Gue juga mau di masakin, dong. Perut gue laper banget, tadi malam gue nggak makan,” ucap Devin.

“Dasar! Sudah numpang, malah gue juga disuruh pula masakin,” ucap Alena menyindir.

“Biarin,” ucap Devin.

Alena pun terpaksa memasak untuk Devin juga. Mereka berdua sarapan mie instan. Awalnya, Devin merajuk karena ia sudah sangat lapar. Ya, sudah, ia makan saja. Yang penting perutnya segera kenyang. Padahal Devin lagi diet agar badannya tak gemuk. Ia harus menjaga badanya agar tetap perfectionist.

**

Alena dan Devin juga berangkat bareng ke kantor bersama karena paksaan dari Devin. Sampai di kantor, Alena langsung menuju ruangannya, seperti biasa. Alena juga menelepon ke bagian OB agar membuatkan minuman dan diantarkan ke ruangannya.

Devin yang hari ini ada meeting, langsung menuju ruang meeting dengan ditemani Evan. Jadwal Devin hari ini sangat padat. Setelah meeting, Devin juga harus bertemu dengan klien yang datang dari Singapura.

 Jam sudah menunjukkan waktunya makan siang. Saat Alena akan keluar ruangan, pintu  sudah terbuka terlebih dahulu. Siapa lagi kalau bukan Devin, orang yang sangat menyebalkan.

 Devin langsung masuk ke ruangan Alena dan mengajak Alena duduk di sofa. Devin membawa dua paper bag yang berisi makanan. Ia mengeluarkan satu untuknya dan yang satunya lagi, ia kasihkan ke Alena agar Alena makan. Alena menerimanya dan memakan pemberian Devin. Ya, mereka berdua makan siang bersama di ruangan Alena.

 Saat sudah selesai makan siang, Devin berpamitan ke Alena bahwa ia masih banyak pekerjaan. Ia juga berpesan bahwa nanti pulang kerja, Devin akan mengantarkan Alena. Alena hanya mengiakan. Ia tidak mau berdebat dengan Devin lagi, ia sudah capek dari semalam berdebat terus dengan DDevin Alena melanjutkan pekerjaannya kembali.

 Tokk! Tokk! Tokk!

 “Masuk!” suruh Alena.

 Aneta masuk ke  ruangan Alena sambil membawa berkas banyak. “Ale, ini kerjaan buat kamu," ucap Aneta.

 “Banyak banget, Neta,” ucap Alena.

 “Iya, heheheh. Oh, iya, tadi gue lihat Bos dari ruangan lo, ngapain dia?” tanya Aneta yang sudah mulai kepo.

 “Makan siang bareng gue,” ucap Alena singkat.

 “What? Seriusan, Ale?” tanya Aneta tak percaya.

 “Iya, seriusan, Aneta. Masa gue bohong,” ucap Alena sambil fokus ke laptopnya.

“Bos naksir sama kamu, ya, Ale?” tanya Aneta yang masih saja penasaran.

“Udah, ah, Neta! Aku lagi banyak kerjaan, kapan-kapan aku ceritain,” ucap Alena. Aneta pun langsung pamit  dan keluar ruangan.

Bab terkait

  • Perjalanan Cinta Alena   Weekend

    Hari ini, weekend. Rencananya, Alena ingin jalan-jalan mengajak Aneta pergi ke pusat perbelanjaan. Ingin rasanya Alena sekali-kali memanjakan dirinya dengan berbelanja banyak baju dan yang lainnya. Maklum, selama beberapa tahun ini, Alena harus irit, tidak boleh boros. Takutnya nanti, tiba-tiba ada kejadian yang tidak diinginkan dan memerlukan banyak uang.Mungkin karena mood Alena lagi bagus, jadi tidak apalah membelanjakan uangnya sedikit. Lagian, selama ini, ia juga sudah bekerja keras. Selain itu, ia juga sering mendapatkan bonus dari kantornya karena pekerjaannya sangat bagus.Alena bukan tipe wanita yang suka menghambur-hamburkan banyak uang dengan teman-temannya, meski ia anak orang kaya. Alena sangat bagus dalam menata keuangannya.Alena sudah bersiap-siap untuk ke rumah Aneta. Ia sengaja tidak memberi tahu Aneta terlebih dahulu karena Alena tahu Aneta pasti lagi tiduran kalau sedang libur. Bias

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Menginap Di Rumah Devin

    Devin menjemput Alena ke rumah orang tuanya karena tadi Devin sudah berpesan kepada mamanya agar membawa pulang Alena ke rumahnya terlebih dahulu kalau Devin belum datang menjemputnya.Kini, Alena sedang berada di ruang tamu bersama dengan Belinda. Sedangkan Stevani, mama Devin, masuk ke kamarnya untuk memasukkan barang belanjaannya tadi.“Kamu sudah kenal Devin berapa lama?” tanya Belinda. Ia memulai pembicaraan.“Belum lama. Kenapa memangnya?” tanya balik Alena.“Nggak apa-apa cuma tanya saja. Soalnya selama ini, aku nggak pernah lihat Devin sedekat itu dengan cewek, kecuali sama aku,” ucap Belinda.“Oh begitu. Memang kamu sahabatnya dari kecil? Kok, bisa, sih, kenal Devin, cowok nyebelin yang suka seenaknya saja,” ucap Alena.“Iya, dulu Devin sering tolongin aku, saat aku digangguin sama anak cowok di s

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • Perjalanan Cinta Alena   Hampir Ketahuan

    Sekitar pukul 10.00 pagi, Alena terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia melihat suasana di kamarnya, tetapi berbeda. Ini bukan kamar apartemennya. Akan tetapi, ini di mana? Alena merasa bingung.Saat Alena menoleh ke samping, ada Devin yang masih tertidur dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer.“Aaaaaaaaaaa,” teriak Alena dengan sangat kencang, sehingga membuat Devin terbangun karena suara itu bisa bikin budek kuping siapa saja yang mendengarnya.“Ada apa, sih? Kenapa teriak-teriak pagi-pagi?” tanya Devin sambil menguap.“Kenapa aku bisa di sini?” tanya Alena dengan sangat panik. Ia juga mengecek baju di tubuhnya, tetapi sayangnya tubuhnya yang ditutupi selimut itu telanjang dan tidak memakai apa-apa. 

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-02
  • Perjalanan Cinta Alena   Mual

    Hari berganti hari danbegitu jugadengan bulan yangturutberganti. Pagiini,Alena bangunterlaluawalkarena ia harus berangkat ke kantor pagi. Alena merasakan mual yang amat sangat lalu ia pergi ke kamar mandi dan memuntahkannya dikloset.Alena hanyamuntahair.entah kenapa kepalanya juga sangat pusing sekali.Alena membasuh mukanya di wastafel dan mengambil minum terlebih dahulu.Alena menganggap bahwa dirinya hanya masuk anginbiasa.Makanyaia memaksakan mandi dan harus berangkat ke kantor karena hari ini adameeting

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Perjalanan Cinta Alena   Harus Bagaimana

    Alena sampai di ApartemennyaAlena langsung masuk ke dalam kamarnya, ia hari ini pulang dengan naiktaxsiAlena memang sengaja tak membawa mobil karenamemang badanyanggakenak.Alena merebahkan badannya ia meraba perutnya yang masihterlihat rata,Alena menangis diam kenapa semuanya jadi begini.Sedangkan di lain tempat Devin yangtadi siang saat baru saja keluar dari ruangan Alena mendapatkan telepon dari papanya bahwa ia harus pergi ke Jepang malam ini.Devin yang masihgelisah memikirkan keadaan Alena menjadi dilema, namun pekerjaan ini sangat penting jugabegitupunjuga dengan Alena

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Perjalanan Cinta Alena   Seminggu

    SelamasatuminggusudahDevintidakmemperlihatkanbatanghidungnyasamasekali, dansaatitupula AlenamerasakehilanganDevinentahkenapasejahhamiliaselaluingindekat-dekatdenganDevinnamunAlenaselalusajamengenyahkanpikirannyaitu.HariinijugahariterakhirAlenamasukkantordandikantordevisikeuanganmempersiapkanacaraperpisahanuntukAlenamerekamemangsengajamembuatacarainikarenaAlenaakankeluardarikantoruntukselamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Perjalanan Cinta Alena   Welcome Korea

    Kini Alenasudahtibadi Bandara IaberjalankeluarBandarasambilmencarieommanyakatanyaeommanyasudahmenunggunyadiluar. Alenabenar-benarberuntungpunyaeommayangbaikdanpengertiansamaanaknya.“Alenasayang,”teriakSahirakepadaAlenaiamelambaikantangannyaagar Alenatahu, Alena punmembalaslambaiantanganeommanyalaluberlarikearaheommanya. AlenamemelukmamanyadengansangateratsungguhAlenabenar-benarkangenterhadapmamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-29
  • Perjalanan Cinta Alena   Taman

    SaatAlenasedangduduksendiritiba-tibaadaorang yang duduk disampingnyaseoranglaki-laki,laki-lakiitumenyapaAlena dan Alenahanyaterdiamsajatakmenjawabnya.LelakiituterusmengajakAlenabicarapadahaltakkenalsudahmengajakbicarasaja, Alenahanyadiam danhanyamendengarkanomonganlaki-lakiitusaja.“Haykokdiamsaja? OyakenalinnamagueSuhonamaloesiapa?”tanyaS

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30

Bab terbaru

  • Perjalanan Cinta Alena   Kesedihan dan kebahagian (END)

    Hari ini Alice dan Evan kembali ke Seoul, mereka kembali ke rumah Alena dan Devin, sebenarnya Evan sudah menyiapkan apartemen dan rumah, nantinya Alice tinggal memilih mau tinggal dimana, itu semua terserah Alice. Akan tetapi saat ini Alice dan Evan ke rumah Alena dan Devin karena Alice sudah diberitahu oleh Alena jika mama dan adiknya tinggal di rumahnya, saat itu juga Alice langsung kaget bahkan dia juga ingin cepat sampai di rumah, entah kenapa dia sangat khawatir mengetahui mama dan adik tirinya berada di sana. Alice langsung masuk ke dalam rumah diikuti oleh Evan di belakangnya, Alice langsung mencari keberadaan Alena.“Eonie!” teriak Alice.Alena yang merasa di panggil namanya langsung berjalan ke sumber suara, dan dia melihat Alice yang berada di ruang keluarga langsung menghampirinya. “Kenapa kamu teriak-teriak Alice?”Alice pun tersenyum langsung memeluk Alena dengan erat, “Aku merindukan eonie.”“kamu baru satu bulan meninggal eonie, dan bahkan kita juga saling bertukar

  • Perjalanan Cinta Alena   Honeymoon

    Alice dan Evan saat ini berada di Tokyo, mereka berdua sedang berjalan-jalan dan mereka berdua juga akan makanan khas Jepang. Alice sangat bahagia saat ini, dirinya bisa memiliki Evan untuk selamanya, walau pun di awal dia harus merasakan sakit hati dan terkadan dia juga harus bertengkar dengan Evan dan pertengkaran mereka juga tidak jelas karena memang semuanya diawali oleh Alice yang marah lebih dulu tanpa Evan tahu.Evan menggandeng tangen Alice dengan erat, dia tidak ingin terpisah jauh dari Alice, dia ingin selalu berada di samping Alice. “Sayang masih lamakah?” tanya Alice pada Evan, mereka berjalan sudah jalan sedikit jauh, Alice merasa sedikit lelah saja karena memang dia sudah lama tidak berjalan jauh.“Sedikit lagi baby, kamu sudah sangat lelah?” tanya Evan.“Aniyo, hanya saja aku sudah lapar,” ucapnya dan tentu saja Alice berbohong, sedangkan Evan hanya tersenyum dan mengajak jalan Alice lebih cepat agar cepat sampai.Akhirnya mereka sampai di restoran Jepang, mereka duduk

  • Perjalanan Cinta Alena   Club malam

    Malam ini Mareta dan Sania keluar rumah secara diam-diam agar penghuni rumah ini tidak melihat mereka, mereka bahakan berjalan mengendap-endap agar tidak diketahui oleh pelaya atau pun bodyguard karena kalau sampai ketahuan rencana bisa gagal semuanya hanya kecerobohan mereka. Akhirnya mereka pun sampai di depan pagar dan langsung masuk ke dalam taksi untuk mengantarkan mereka ke club malam, karena memang mala mini mereka akan bersenang-senang.“Kita mau kemana ma?’ tanya Sania.Mareta menoleh dan hanya tersenyum, “Nanti kamu juga akan tahu dan kamu juga akan menikmatinya, dan selanjutnya kamu harus terbiasa dengan kehidupan seperti itu Sania karena kehidupan seperti itulah yang nantinya kamu memiliki banyak uang.”Sungguh Sania tidak mengerti akan maksud sang mama, namun tetap saja dia menuruti perkataan mamanya, dirinya tidak ingin berdosa dengan membantah perkataan mamanya, dirinya ingin menjadi anak baik untuk mama, sedari kecil dia hanya hidup bersama dengan mama saja. Bahkan san

  • Perjalanan Cinta Alena   Sania dan Mareta

    Pagi ini Sania dan Mareta datang ke rumah Alena dan Devin, mereka berencana untuk berpura-pura mencari keberadaan Alice yang ternyata tinggal di rumah mereka, mereka juga akan mengaku sebagai keluarga Alice yang selama ini Alice menghilang dan hanya mengirimkan uang saja ke mereka. Mereka berencana ingin tinggal bersama Alice nantinya dan itu memang sudah rencana Mareta dari awal, dia bahkan juga menyuruh Sania nantinya untuk mendekati Evan agar rumah tangganya mengalami sedikit perpecahan.Mereka sudah berada di depan pintu rumah Alena dan Devin, bahkan mereka juga memencet bel pintu rumah Alena dan Devin. Sampai akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pelayan.“Maaf mencari siapa ya?” tanya seorang pelayan wanita.“Saya mau mencari Alice, apa benar dia tinggal di sini? Saya mama dan ini adik Alice,” ucapnya.“Oh, nona Alice. kalau begitu silahkan masuk lebih dulu,” ucap pelayan wanita, bahkan pelayan itu juga menyuruh Mareta dan Sania untuk duduk lebih dulu, pelayan itu me

  • Perjalanan Cinta Alena   Pernikahan Alice dan Evan

    Hari ini adalah hari bahagia dimana Alice akan menikah bersama dengan Evan, pernikahan mereka memang dipercepat lebih awal. Mereka sudah sepakat dengan keputusan mereka jika mereka sudah siap, bahkan mama dan adik tiri Alice pun juga menghadiri pernikahan ini, sebenarnya dipernikahan ini mereka adalah orang yang tidak terlalu menyukainya. Bahkan mereka juga berpikir akan merencanakan suatu hal yang nantinya rumah tangga akan penuh dengan huru-hara dan mereka berdua sudah menantikannya.“Alice, aku bahkan tidak akan pernah menyangka jika kamu akan menikah secepat ini, dan nanti siapa uang akan mengurus perusahaan?” tanya Alena, dirinya baru saja masuk ke kamar Alice yang sedang di make up, Alena membawa anaknya yang masih bayi itu dalam gendongannya.Alice hanya bisa tersenyum melihat eonienya yang sedang merajuk, “Eonie enggak perlu khawatir, bukankah masih ada oppa dan nantinya aku juga hanya akan sebentar saja bulan madunya dan kembali bekerja.”Alena segera menggelengkan kepalanya,

  • Perjalanan Cinta Alena   Alena dan Devin

    Dua bulan sudah atas kelahiran anak kedua Alena dan Devin, bahkan kini Devin yang sudah aktif kembali bekerja di kantor dan terkadang dia pulang malam karena banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan di kantor. Bahkan dia juga hanya tertidur beberapa jam karena anaknya menangis di malam hari yang terkadang dia tidak ingin membangunkan Alena, dia merasa kasihan pada Alena karena telah mengurus anaknya seharian.Seperti mala mini Devin menggendong anaknya dan menyusuinya, ya, bahkan Devin kini sudah pandai melakukan semuanya, seperti membuat susu untuk anaknya. Devin tersenyum saat melihat anaknya tertidur dan tidak menangis lagi, Devin menidurkan anaknya kembali di tempat tidurnya. Sedangkan Devin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya terlebih dahulu dan istirahat.Saat Devin naik ke atas ranjang dan memeluk Alena membuatnya terusik dan Alena pun terbangun. "Dev, kamu baru pulang ya?""Sudah dari tadi honey, maafkan aku jika aku membangunkan dirimu," ucapnya.Alena pun mem

  • Perjalanan Cinta Alena   Katty dan Gladwin

    Saat ini Katty bersama dengan Gladwin sedang duduk di taman melihat banyak orang yang sedang melakukan aktivitas weekend mereka dengan olahraga atau hanya berjalan kaki bersama dengan keluarga atau pasangan mereka. Begitu juga yang dilakukan oleh Katty dan Gladwin, mereka saat ini sedang beristirahat di tempat duduk yang sudah di sediakan di taman.“Terima kasih sudah mau menemaniku,” ucap Gladwin menoleh kea rah Katty, sedanglkan Katty hanya tersenyum tanpa menoleh kearah Gladwin. Tatapan lurus ke depan melihat sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan dan sesekali mereka melakukan ciuman dan itu terlihat sangat romantis sekali.“Aku baru kali ini dekat dengan wanita yang bahkan bisa aku ajak kemana saja, karena biasanya aku hanya menggunakan mereka menemaniku di atas ranjang. Aku lelaki brengsek bukan?” tanya Gladwin pada Katty.Katty segera menggelengkan kepalanya dan di berkata, “Aniyo, bukankah itu sudah hal wajar Glad, nanti kalau lelaki sudah mendapatkan wanita yang di c

  • Perjalanan Cinta Alena   Devin dan Alena

    Mereka sungguh bahagia dengan kelahiran anak kedua mereka, dimana anak mereka terlihat sangat sehat dan menggemaskan, bahkan Kaendra sering berantem dengan Devin karena ingin menggendong adiknya. Kaendra adalah tipe anak yang cuek dan lebih menghabiskan waktunya dengan kesendiriannya, namun saat kelahiran adiknya dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama dengan adiknya, sudah dua hari ini Kaendra selalu menemani adiknya dan ujung-ujungnya berantem dengan Devin. Alena hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dan papanya, kalau sudah berantem tidak bisa di pisahkan.Alena sudah kembali ke rumahnya, saat ini rumahnya ramai dengan orang tua dan mertuanya, mereka sedang berkumpul untuk melihat cucu mereka. “Sayang, aku mau makan masakan kamu, kamu mau masakin buat aku,” ucap Alena. Devin sedari tadi yang sedang bermain dengan anaknya kini pun dia segera beranjak dan berjalan mendekati Alena, “Kamu mau makan apa honey?” “Hm, bagaimana kalau ramyeon, aku ingin sekali maka

  • Perjalanan Cinta Alena   Alice dan Evan

    Pulang dari rumah sakit Evan mengajak Alice untuk kembali ke apartemennya lebih dulu, akan tetapi Evan di apartemennya tidak akan lama, dia akan kembali ke kantor untuk mengurus pekerjaannya. Sedangkan Alice memang akan ke apartemen Evan dan menunggu Evan sampai sore nanti, lalu malamnya mereka akan makan malam bersama. Walau mereka sering di sibukkan dengan pekerjaan akan tetapi mereka akan tetap meluangkan waktu untuk bersama, “Aku sempat merasa cemburu saat kamu tadi bertemu denganmu.” “Kenapa? Bukankah aku sudah menjadi milikmu dan selamanya juga akan menjadi milikmu baby,” ucap Evan, dengan satu tanganya mengusap punggung tangan Alena lalu menciumnya. “Entahlah, hanya saja aku merasa takut,” ucapnya kembali, Alice hanya takut, bagaimana nantinya jika Evan akan kembali pada mantanya, padahal mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. “Sudahlah, janagan memikirkan hal yang tidak-tidak karena selamanya aku akan menjadi milikmu selamanya,” ucap Evan, karena dia tidak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status