Share

Bab 37

"Kamu yang sabar. Harus terus berjuang jika ingin mendapatkan cinta yang sudah layu. Indri sudah tidak percaya lagi dengan keluarga kamu, masalahnya. Jadi, bersabarlah sedikit." Ali memasukkan tangannya ke dalam saku. Ia pergi setelah mendapat anggukan dari Fabian.

.

"Masuk!" Indri membuka pintu ruangan lelaki sedingin puncak Alpen itu. Wajah datar masih mengunci langkah wanita itu.

"Ini, Pak." Indri menyerahkan berkas berbalut map biru di meja Dave.

"Hem." Dave membukanya. Memeriksa setiap larik tulisan dan garis-garis yang dibuat Indri juga corak warna yang dia ajukan untuk produk baru. Dave memang masih membuka berkas di tangannya, tetapi matanya terfokus pada Indri yang menunduk dengan wajah sendu.

"Kamu kenapa? Kalau tidak enak badan lagi, mending pulang!"

Mendengar ucapan ketus itu, Indri kaget. Ia segera membenahi mimik wajahnya. "Saya baik-baik saja, Pak. Kalau sudah tidak ada yang diperintah lagi, saya izin undur diri untuk mengerjakan yang lain."

Dave mendesah. Ia berdiri l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status