Share

Bab 36

Lepas makan malam itu, Indri lebih sering melamun. Di kantor, ia tak begitu bersemangat. Ada yang mengganjal rasanya di hati. Wanita muda itu menatap layar segi empat di hadapannya seolah tampilan putaran kisah hidupnya yang pelik.

Ia mengubur dalam-dalam perasaannya pada Fabian. Sejak awal lelaki itu sudah menarik perhatiannya. Namun, kenyataan pahit jika dia saudara kandung mantan suaminya yang kejam dulu.

Niat hati ingin lepas dari kehidupan yang berhubungan dengan Rasya, malah terjebak dengan perasaan yang tak biasa. Terlanjur hati terikat dengan harapan yang telah membumbung tinggi.

"Dit, kenapa melamun?" Sapaan lembut mengarah kepadanya. Saat ia tengah duduk di kursi kerja, tak sadar jika Fabian telah masuk. Bola matanya terisi dengan bayangan ketus Alma.

"Eh, Mas. Ak ... aku lagi ngerjain ini," bohong Indri. Ia berpura-pura mengetik sesuatu padahal kosong.

"Jangan bohong, aku tahu apa yang sejak tadi kamu lakukan." Fabian menahan tawanya. Menutup mulutnya dengan tangan kanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status