Share

Bab 38

"Pak, katanya ke kafe? Kenapa belok?" Indri menoleh jalanan yang tak biasanya ia lewati.

"Sudah, jangan banyak tanya. Nanti kalau sampai juga kamu tahu sendiri." Dave memutar kemudi. Ia memarkirkan mobilnya dan mesin mati kemudian. "Dah, turun!" Dave lebih dulu membuka pintu.

Indri berjalan di belakang lelaki itu. Memasuki sebuah restoran lain yang lebih jauh dari kantor tadi. Di sana mereka langsung disambut istimewa. Sampai di lantai dua, mereka bertemu lelaki sepuh yang usianya di atas enam puluh tahun. Dave memeluknya seraya menepuk punggung yang tak lagi kuat lama-lama berdiri itu.

Begitu juga dengan Indri memberikan hormat pada direktur utama. Mereka bertiga mulai duduk. Dave terlihat menoleh kanan kiri. Tak kunjung menemukan wanita yang ia cari. "Mama, mana, Pa?"

"Mamamu ke salon. Biasa, spa." George tertawa.

Pelayan datang bersama menu istimewa yang didorong di atas meja beroda. Sebuah menu santapan laut yang terkenal super mahal mulai terhidang. Dalam hati Indri, ia tak doy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status