02. LELAKI TIDAK BERGUNA
"Apa kamu bilang Mas? Kamu mau nikah lagi?" kata Christine yang bagaikan tersambar petir di siang bolong mendengar pengakuan suaminya ini.
"Aku tidak bisa menolak keinginan ibu, Chris! Kamu kan tahu watak ibu sangat keras!" kata Karel membenarkan perbuatannya ini.
"Apa-apaan ini Mas ... Kenapa tiba-tiba kamu ingin menikah lagi?"
Christine benar-benar tidak terima dengan alasan Karel yang mengatakan kalau ibunya yang memaksanya menikah lagi. Selama ini dia tidak melakukan kesalahan apapun sebagai istri Karel.
"Kan tadi aku bilang ... ibu yang menyuruhku menikah lagi! Kamu kan tahu watak ibu bagaimana?" ujar Karel tanpa perasaan bersalah sedikitpun.
"Aku ini salah apa Mas?" ujar Christine yang tidak habis pikir dengan sikap Karel, suaminya ini.
"Tidak ada yang salah, Chris ... hanya saja aku harus menikah lagi agar ibu bahagia!" tegas Karel.
"Memangnya sekarang ibumu tidak bahagia dengan pernikahan kita! Kamu keterlaluan, Mas!" kata Christine penuh kemarahan.
Tidak disangkanya kalau dia menikahi lelaki yang sungguh tidak berguna. Lelaki yang takut dengan pengaruh kuat ibunya. Lelaki yang bahkan tidak bisa membela istrinya sendiri di hadapan ibunya.
"Ibu tidak bilang begitu."
"Jadi ... apa alasannya menyuruhmu menikah lagi! Aneh sekali!" kata Christine dengan kemarahan yang meluap-luap.
"Ibu ingin aku bahagia. Begitu kata ibu padaku, Chris! Aku mohon Chris, kabulkan saja permintaanku ini agar ibuku bisa bahagia."
"Jadi kebahagiaan ibumu ini lebih penting! Mengorbankan perasaanku yang sakit ini tidak penting bagimu! Dasar lelaki kejam kamu ini, Mas!"
Christine benar-benar dibuat bingung dan marah dengan keputusan sepihak dari Karel ini.
"Kejam bagaimana? Kan aku hanya menikah lagi saja! Aku kan tidak menyakitimu sama sekali!"
Lagi-lagi Karel membenarkan perbuatannya yang seolah biasa saja baginya.
"Kamu ini benar-benar sudah tidak waras, Mas! Anakmu masih kecil, bahkan Cindy baru berumur 5 tahun. Aku juga baru melahirkan anak laki-laki untukmu, Mas!"
Christine benar-benar tidak bisa menahan emosi dan kemarahannya terhadap Karel yang dianggapnya sangat pengecut sebagai kepala rumah tangga.
"Terserah apa katamu, Chris! Aku tetap akan menikah! Titik!" tegas Karel yang tidak ingin membahas masalah pernikahannya lagi.
"kalau kamu mau menikah lagi, silahkan! Tapi ceraikan aku dahulu, Mas! Aku tidak sudi dimadu olehmu!" tegas Christine. "Aku akan bawa anak-anakku yang tidak disukai oleh ibumu yang tidak waras itu!"
Plaak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Christine, yang membuat Christine terkejut.
Karel tidak pernah bertindak kasar padanya selama ini.
Semenjak pacaran dan menikah sampai sekarang, tidak pernah ada kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh Karel.
Tapi sekarang, Karel menamparnya dengan keras, yang meninggalkan jejak telapak tangan di pipinya sungguh sangat membuatnya sakit sekali.
Bukan sakit fisik akibat tamparan Karel, tapi sakit hatinya yang tidak tertahankan.
Suaminya, Karel Smith menjadi lelaki yang sangat kasar hanya karena ingin menuruti saran ibunya untuk menikah lagi, tanpa alasan yang jelas.
"Jangan bawa-bawa ibuku ke dalam masalah ini! Semua ini keputusanku mutlak, tidak ada paksaan dari ibuku! Jelas!" teriak Karel tanpa penyesalan.
Karel sudah menamparnya dengan keras, tapi tidak ada penyesalan apapun yang keluar dari mulutnya.
"Kalau kamu sentuh aku sekali lagi dengan tangan kasarmu itu ... jangan salahkan aku kalau polisi datang kemari menangkapmu, Mas!" ancam Christine.
Karel baru tersadar telah melakukan tindakan kasar kepada istrinya yang selama ini tidak pernah dilakukannya terhadap Christine.
"Maafin aku Chris ... aku tidak tahu lagi harus bagaimana," ujar Karel.
"Aku minta diceraikan secepat mungkin! Apabila kamu tidak menceraikanku sampai kamu menikah lagi, maka aku akan minggat dari rumah ini membawa anak-anakku!" ancam Christine.
"Aku tidak bisa menceraikanmu, Chris! Ibuku tidak mau aku menceraikanmu! Dia ingin kamu tetap berada di rumah ini mengurusiku!" kata Karel dengan mata memohon.
"Apa katamu! Jadi ibumu menyuruhku menjadi babu di rumah ini! Kurang ajar sekali ibumu! Mentang-mentang kalian keluarga kaya ... jadi boleh bertindak seenaknya!"
Kemarahan Christine sudah diambang batas normal. Lelaki yang dinikahinya ini akan melakukan penghianatan terhadap dirinya dengan menikah lagi dengan perempuan lain.
"Aku harus bagaimana lagi Chris agar kamu mengerti kedaaanku," kata Karel sambil tertunduk lesu.
Christine hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelakuan Karel yang tidak bisa bertindak jantan sebagai suami yang melindungi istrinya. Karel benar-benar lelaki yang tidak berguna, yang hanya hidup di bawah ketiak ibunya.
Pertengkaran mereka membangunkan Cindy yang masih mengucek-ngucek matanya.
"Ayah dan ibu sedang apa? Kok teriak-teriak? Cindy jadi tidak bisa bobo," ujar gadis kecil ini polos.
Christine yang melihat ke arah Cindy untuk sementara melupakan kemarahannya terhadap Karel dengan membawa Cindy kembali lagi ke kamar tidurnya.
"Tidak apa-apa sayang ... ayah dan ibu hanya bicara terlalu keras saja. maaf ya sudah membangunkanmu!" kata Christine dengan lembut kepada anak gadisnya ini.
Karel hanya terdiam pasrah tanpa melakukan apapun. Christine mulai muak melihat suaminya yang sungguh tidak berguna.
"Kita bicarakan saja besok pagi. Jangan sampai anak-anak terbangun dari tidurnya hanya karena masalah kita! Ini bantal dan guling ... kamu tidur di sofa! aku tidak mau lagi seranjang denganmu!' ujar Christine mengusir Karel dari kamarnya.
"Chris ... kita bicarakan baik-baik! jangan sampai kamu membuat ibuku marah. Nanti pengaruhnya ke anak-anak."
"Jangan bawa anak-anak, Mas! Kamu dari dulu tidak pernah sayang sama anak-anakku! Kerjamu hanya mengurusi ibumu saja, padahal ibumu juga belum tua-tua amat!" kata Christine penuh kekesalan.
"Chris ...!"
Karel menjadi serba salah dan hanya berdiri saja tanpa melakukan apapun.
Lelaki ini hanya berdiri bengong dan mematung saja menatap Christine, mengharapkan istrinya ini mengubah keputusannya untuk mengusirnya.
Apabila dia tidur di sofa maka ibunya akan mempertanyakannya yang akan berimbas ibunya melabrak Christine. Tapi Christine juga sudah mengusirnya dari kamar, yang membuatnya bingung harus melakukan apa.
"Aku tidak mau membuat ibu marah. Aku tidur di lantai saja! Ibu tidak boleh tahu masalah kita, yang akan semakin memperkeruh suasana!" ujar Karel memberikan alasan yang masuk akal agar tetap bisa berda di dalam kamar.
Christine membiarkan Karel tidur di lantai, karena perkataan Karel ada benarnya. Kalau nenek tua itu melihat anak kesayangannya tidur di sofa, pasti dirinya yang akan dilabrak habis-habisan oleh mertuanya ini.
"Aku hanya ingin kamu ajukan perceraian sebelum kamu menikah lagi, biar aku bebas darimu. Kembalikan ijasahku yang kamu simpan di brankas Bank agar aku bisa bekerja kembali seperti dulu, untuk menghidupi anak-anak! Aku tidak akan menyuruhmu menafkahi anak-anakku. Kamu bisa tenang menikah dengan pacar barumu itu!" tegas Christine.
"Aku akan usahakan, tapi aku tidak bisa janji karena ibuku tetap tidak ingin aku menceraikanmu!" ujar Karel. "Sepanjang sejarah keluarga Smith, tidak pernah ada perceraian yang bisa mencoreng nama keluarga!"
"Aku tidak peduli lagi, Mas! Kembalikan ijasahku. Besok aku akan mulai melamar kerja di perusahaan. Aku sudah tidak tahan dengan perlakuan keluargamu!" ujar Christine tanpa menghiraukan perkataan Karel.
'Besok aku ambilkan ijasahmu, tapi aku mohon jagan melamar kerjaan dahulu!" kata Karel sambil memohon.
"Aku lelah Mas! Aku sudah berlaku baik selama menjadi menantu. Aku bahkan menerima lamaranmu di saat karirku menanjak naik, Mas! Tapi tidak kusangka perlakuan seperti ini yang aku dapatkan dari kalian!"
Christine sudah benar-benar tidak bisa memaafkan perbuatan suami dan mertuanya ini.
Kalau sampai Karel tetap nekad menikah sesuai permintaan ibunya, maka Christine memutuskan akan meninggalkan Karel selama-lamanya, terlepas Karel akan serius menceraikannya atau tidak.
*****
Bersambung .....
03. KALIAN BESANAN, AKU TIDAK TERKESAN! Keluarga besar suaminya memang benar-benar iblis berwujud manusia.Mereka tidak peduli dengan perasaannya sebagai istri yang akan dimadu oleh suaminya.Walaupun Christine tidak memberikan ijinnya, Karel tetap bersikukuh pergi melamar Bella yang masih kerabat dekat dari pihak ibunya.Bahkan gilanya, keluarga besar suaminya ikut pergi melamar wanita bernama Bella itu tanpa memikirkan perasaannya sama sekali."Sabar Christine, kamu masih mempunyai bayi yang perlu perhatianmu!" katanya dalam hati.Kesabaran Christine sudah tidak bisa dibendung lagi. sakit hati bercampur kemarahan mengerogoti hatinya yang sudah terluka ini akibat perlakuan suaminya.Hanya dua anaknya yang masih kecil, mengingatkan dirinya tidak berbuat sesuatu yang akan dia sesali seumur hidupnya, serta memberi semangat padanya untuk berjuang di luar lingkaran keluarga iblis suaminya ini."Kalian besanan sesuka hati kalian, tapi aku tidak terkesan sama sekali. Biar saja aku tidak
04. KELUARGA SADIS Keluarga Smith memang terkenal keluarga yang tidak peduli dengan perasaan orang lain.Keluarga ini sudah kaya turun temurun dari kakek moyang mereka yang hartanya tidak habis-habis.Tapi bukan harta yang mendasari Christine memutuskan menikah dengan Karel Smith.Christine sangat terkesan dengan Karel yang menurutnya sangat baik hati dan suka bersenda gurau yang bisa membuat hidupnya penuh warna."Christine Taylor .... kamu sungguh wanita yang bodoh sekali!" teriaknya dalam hati.Tanpa menyelidiki keluarga Smith terlebih dahulu, Christine begitu saja menerima lamaran dari Karel, padahal saat itu karirnya di perusahaan konstruksi sedang menanjak naik dengan gaji fantastis.Ibu Karel awalnya sangat ramah terhadap Christine, membuat dirinya seakan menemukan keluarga baru yang hangat yang diyakininya bisa membawanya menuju kebahagiaan.Sifat mertuanya mulai kelihataan aneh saat dia melahirkan Cindy, anak pertamanya.Mertuanya sama sekali tidak mau memegang cucunya ini
05. LAMARAN YANG MENYAKITKAN Christine masih berada di dalam mobilnya mengamati rumah Bella yang kelihatan sunyi sekali.Rumah yang sangat megah untuk perumahan di kompleks perumahan ini."Apa nenek lampir itu melihat kekayaan Keluarga Jones ya? Bukannya keluarga mereka juga sudah sangat kaya, buat apa lagi besanan dengan keluarga kaya lainnya. Apa sebenarnya kesalahanku sehingga mertuaku saangat tidak menyukaiku, padahal awalnya dia senang punya menatu seperti diriku?"Pertanyaan demi pertanyaan terus berkecamuk di dalam pikiran Christine. Sampai sekarang dia tetap tidak mengetahui alasan mertuanya tidak menyukai dirinya, bahkan menurun ke cucu-cucunya yang juga darah daging Karel, mertuanya ini tetap tidak menyukainya."Jangan-jangan lamaran terhadap Bella tidak dilakukan di rumah orang tuanya ini!" pikir Christine.Tidak salah Christine berpikiran seperti itu, karena Bella yang mandiri sudah sanggup membeli rumah sendiri.Untuk menepis keraguannya, Cindy keluar dari mobilnya me
06. KAMU MENIKAH, AKU MINGGAT! Sejak lamaran terhadap Bella dilakukan, gadis cantik ini sering datang ke rumah mertuanya.Bahkan Bella sangat akrab dengan Cindy, anak gadisnya."Tante Bella kok sering-sering datang ke rumah?" taya Cindy suatu hari saat Bella datang berkunjung di saat suaminya Karel sedang bekerja."Tante mau biasain dulu dengan suasana rumah ini," jawab Bella."Maksudnya apa ya dengan menyesuaikan diri?" pikir Christine dalam hati, tapi dengan rasa penasaran yang tinggi.Christine tidak berani menanyakan apapun kepada Bella karena mertuanya ini melarangnya bicara dengan Bella.Apabila dia nekad melakukannya maka anaknya Cindy selalu menjadi sasaran ejekan mertuanya ini yang membuat Cindy terkadang depresi berat.Entah apa yang dikatakan nenek lampir itu pada putrinya, tapi yang pasti Christine sudah tidak tahan tinggal bersama mertuanya."Cindy! Ke sini!" panggil Christine dari balik pintu kamarnya."Mama kenapa ngumpet sih! Tante Bella tanyain mama ada di mana
07. KEMURKAAN ANDREW SMITHKeluarga Smith mengetahui pelarian Christine ini setelah mereka pulang dari acara pernikahan Karel dengan Bella.Christine memang dilarang mertuanya ikut dalam pesta pernikahan karena dianggap bisa mengacaukan pernikahan Karel dan Bella.Pemberontakan Christine yang tidak menerima pernikahan Karel dengan Bella ini juga menjadi pertimbangan untuk merumahkan Christine.Rumah yang kosong melompong membuat Heather Smith, mertuanya Christine marah besar.Sejak Karel menikahi Christine, pembantu di rumah Keluarga Smith diberhentikan oleh Heather tanpa alasan yang jelas.Christine diperlakukan sebagai pembantu Keluarga Smith, dan diwajibkan untuk mengerjakan semua pekerjaan yang dilakukan pembantu sebelumnya.Alasannya klise, ingin menghemat uang warisan dari kakek moyang mereka.Bagi Haether Smith ini, menantu perempuan harus bisa mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga seperti yang dia lakukan dahulu. Tapi sebenarnya bukan alasan ini yang membuat Heather memper
08. PERKENALKAN, ALICE SMITH! Alice Smith yang disebit-sebut oleh Andrew Smith ini merupakan sepupu Karel yang masih muda, sepantaran dengan umur Bella.Keseharian Alice, hanyalah gadis muda yang menyukai game dan suka berbelanja.Tapi apabila sudah menyangkut pekerjaan, gadis berumur 21 tahun ini akan menjelma menjadi sosok yang menakutkan.Pandangannya yang dingin serta sifatnya yang kejam akan membuat lawannya lebih baik dibunuh daripada disiksa oleh gadis ini.Alice Smith tergabung ke dalam organisasi hitam yang khusus melindungi pengusaha, terutama pengusaha yang berkecimpung di dalam dunia hitam.Selain ahli sniper (penembak runduk) dan menembak, Alice juga memiliki kemampuan ilmu bela diri yang cukup hebat.Gadis ini selaalu berpakaian serba hitam dan mengenakan kaca mata hitam saat melaksanakan tugasnya.Tapi kesehariannya sama dengan gadis biasa, sehingga tidak ada yang menyangka kalau gadis muda ini adalah salah satu pembvuru dan pembunuh terbaik yang pernah ada.Sekar
09. SIAPA SEBENARNYA KAMU, ALICE? Alice Smith.Mendengar namanya saja sudah membuat Keluarga Besar Smith gemetaran.Tidak hanya di Keluarga Smith saja, Alice juga dikenal di Keluarga Besar lainnya dan juga sangat disegani.Suatu hal yang aneh, karena Alice baru menginjak usia 21 tahun.Alice Smith merupakan putri dari Alistair Smith yang merupakan adik kandung dari Andrew Smith.Berbeda dengan Andrew yang medalami ilmu bisnis di usia muda, sehingga berhasil mendirikan Smith Industries, Alistair lebih banyak berkecimpung di dunia hitam pada masa mudanya.Bahkan Alistair menikahi putri satu-satunya dari pemimpin Mafioso terkenal saat itu yaitu Gianluca Bellini, yang menguasai banyak kota.Jiwa bisnis Alistair juga tidak luntur, dengan mendirikan Smith Corporation yang lebih banyak bergerak di bidang perdagangan.Namun bisnis Alistair ini lebih banyak terkait dengan dunia hitam tempatnya bergabung.Bahkan dia memiliki organisasi pembunuh dan pemburu bayaran yang disebut Shadow Heaven,
10. ALICE YANG KEJAM Alice santai saja mandi menggunakan shower yang kamar mandinya berada di dalam kamarnya yang besar. Bahkan setelah itu, gadis ini masih sempat berendam di bathup sambil mendengarkan musik layaknya gadis biasa seusia dirinya. Alice seakan yakin akan menemukan Christine dengan cepat tanpa khawatir buruannya ini akan kabur keluar kota sehingga sulit dilacak olehnya. Tok ... Tok ... Tok ... Suara ketukan di pintu kamarnya terdengar oleh Alice saat dia keluar dari kamar mandi hanya dengan tubuhnya dibalut handuk putih saja. Tanpa mengenakan pakaian terlebih dahulu, Alice membukakan pintu kamarnya, yang ternyata Adam yang mengunjunginya. "Maaf Nona! Kata Nyonya tadi, Nona Alice memanggil saya?' tanya Adam sambil menelan ludah melihat kemulusan tubuh Alice yang hanya dibalut handuk saja. "Kamu tunggu dahulu, aku mau mengenakan pakaian dahulu!" kata Alice sambil menutup pintu kamarnya. ***** Setelah beberapa saat, Alice membuka pintu kamarnya kembali. "Silahka
Kematian Alice yang cukup tragis membuat semua anak buahnya ketakutan dengan kekejaman seorang William Shatner.Padajhal yang sebenarnya terjadi tidaklah demikian, tapi orang hanya inigin melihat sesuai pikirannya saja.Pemuda yang tampak diam dan tidak berbahaya ini ternyata pewaris tunggal dari Keluarga Shatner yang kelasnya berada jauh di atas Keluarga Smith.Kekejaman Keluarga Shatner dalam bisnis jauh melampaui kekejaman Keluarga Smith.Demi melindungi seorang Christine yang sedari awal sudah disukainya ini, William terpaksa meminta bantuan keluarganya untuk mengirim pasukan ke apartemnnya di Wiltshire.Hanya dalam waktu sebentar saja pasukan yang diminta oleh William tiba di apartemennya dan membantai habis sisa anak buah Alice yang masih tertinggal di sana.Christine meringkuk ketakutan melihat kehebatan seorang William Shatner yang tadinya disangkanya adalah pria brengsek yang tidak bisa apa-apa dan penyendiri saja."Jangan takut ... aku tidak seperti yang terlihat olehmu!" sa
Bagaikan cerita di film aksi, apartemen kumuh yang semula sepi dan diabaikan orang yang lalu lalang kini menjadi pusat perhatian karena adanya pengepungan yang dilakukan Alice bersama anak buahnya. Aparat setempat memilih diam terlebih dahulu karena menganggap pengepungan yang dilakukan Alice adalah perang antar geng atau klan yang hendak menguasai daerah tertentu untuk transaksi ilegal yang dilakukan mereka. Penduduk setempat juga tidak berani terlalu dekat karena Alicedan beberapa ank buahnya bersenjata otomatis yang sangat berbahaya. "Aku peringatkan untuk terakhir kalinya! Keluar dari apartemen ini dan serahkan Christine beserta kedua anaknya! Aku hanya ingin membawa pulang mereka ke keluarga Smith!" Alice kembali mengancam William yang berada di dalam apartemen, karena dia sendiri masih ragu untuk menerobs masuk. William yang pernah mendapat pelatihan militer dan menjadi andalan Keluarga Shatner ini sangat menakutkan bagi Alice walaupun dia berusaha mengatasinya. "Apa kita
"Tenang saja ... aku akan mengatasi gadis pembunuh itu!" ujar William Shatner menenangkan Christine dan Abigail, setelah pria ini mulai bisa menenangkan dirinya sendiri.Alice akhirnya mengetahui tempat persembunyian Christine di apartemen kumuh William."Aku tidak ada urusan denganmu, William! Berikan apa yang kuminta maka kita akan baik-baik saja!" seru Alice."Kenapa gadis ini bisa mengenalmu, Bill?" tanya Abigail lagi, padahal sebelumnya William Shatner sudah menunjukkan kalau pria ini kenal dengan Alice."Aku juga bingung, Abs!" ujar Christine."Pulanglah, Alice! Aku tidak ingin membunuhmu!""Membunuhku? Kau terlalu percaya diri, William! Aku tidak ingin permusuhan keluarga besar kita semakin parah dengan kematianmu!" "Memangnya kamu tahu kalau ada permusuhan keluarga besar Smith dengan Shatner ini, Chris?" tanya Abigail."Aku baru saja tahu dari Alice sekarang ini! Aku juga jarang bertemu Alice!" sahut Christine."Aku kira aku kenal baik dengan Bill tapi ternyata aku salah! Aku
"Chris, lebih baik kamu tinggal untuk sementara di apartemen Albert ini dengan anak-anakmu!" ujar Abigail. "Jangan keluar dahulu dari apartemen. Aku sudah minta ijin Bill untukmu tinggal sementara di sini!" Christine tentu saja bingung dengan sikap Abigail yang misterius. Kalau dia berpikiran jelek, mungkin Abigail sedang mengusirnya secara halus dari rumah orangtuanya. "Ada apa Abs, tidak biasanya kamu begini?" tanya Christine. Abigail terdiam dengan wajah yang agak pucat dan tubuh gemetaran. "Kalau kamu tidak suka aku dan anak-anak tinggal di rumahmu, aku akan cari apartmen, Abs!" sahut Christine. "Bukan itu masalahnya, Chris!" seru Abigail. "Jadi, apa masalahnya?" tanya Christine. "Aku dengar ada gadis dari kota yang sedang mencarimu! Ternyata setelah aku memastikannya, gadis itu adalah Alicie!" sahut Abigail. "Alicie ke sini? Kenapa dia bisa tahu kalau aku ada di sini?' tanya Christine. "Mungkin dia hanya menduga-duga saja! Aku khawatir dia ke rumah dan menemukan anak-an
Pria penyendiri bernama William Shatner masih terlihat asyik dengan kesendiriannya di pojok taman depan apartemen tempat Abigail bekerja.Bahkan pria ini tampak tidak peduli saat Abigail dan Christine mendekatinya."Kamu yakin tidak salah orang, Abs?" tanya Christine."Kenapa?" tanya balik Abigail."Kelihatannya dia tidak menghiraukan kita sama sekali!' ujar Christine."Kalau kamu mau bekerja padanya, kamu harus pahami sifatnya, Chris!" seru Abigail."Bagaimana aku tahu apa yang harus dikerjakan kalau berbicara denganku saja tidak mau!" sahut Christine."Sabar, Chris! Belum bekerja padanya saja, kamu sudah bawa perasaan begini!" ujar Abigail."Aku sulit bekerja dengan majikan sombong seperti dia!" seru Christine."Tidak mau bicara dan sombong itu hal yang berbeda, Chris! Kamu mau tidak pekerjaan ini?" tanya Abigail.Christine hanya menaikkan bahunya saja.Abigail mendekati William Shatner untuk bicara dengannya."Bill ... kamu jadi tidak menyewa orang untuk bersih-bersih?" tanya Abiga
"Apartemen tempat kerjamu tadi bagus juga ya, Abs!' ujar Christine yang sudah reda marahnya dan tampak menikmati perjalanan ke pusat kota."Apartemennya atau pria yang sedang duduk menyendiri di depan apartemen?' ledek Abigail.'Kamu gila, Abs! Aku belum cerai dari Karel!" seru Christine. "lagian siapayang bisa tertarik dengan pria yang menyebalkan seperti itu?""Tapi kan kamu ingin cerai kan?" tanya Abigail."Keluarga Smith tidak akan membiarkanku bercerai denga Karel!" ujar Christine."Jadi statusmu nanti bagaimana, Chris?" tanya Abigail lagi."Aku tidak tahu, Abs! Aku bingung! Aku akan fokus cari kerja untuk menghidupi anak-anak dahulu, urusan lain tidak penting bagiku sekarang. Tidak mungkin aku menumpang terus di rumahmu, Abs!" ujar Christine."Aku sih tidak masalah, Chris! Rumah orang tuaku cukup besar!""Aku harus mandiri, Abs! terima kasih atas tawarannya, tapi aku tidak bisa hidup menumpang terus!""Terserah kamu saja, Chris! Pintu rumahku selalu terbuka untukmu!" "Aku tahu,
Christine sangat bersyukur Abigail tulus membantunya, walaupun dia sudah lama tidak berhubungan dengan sahabatnya ini."Kamu ada rencana kerja apa di Wiltshire ini, Chris?" tanya Abigail saat mereka sedang duduk di taman belakang rumah Abigail."Aku belum tahu, Abs! Ijasahku ditahan Karel, jadi aku tidak bisa kerja kantoran lagi!" ujar Christine."Bagaimana kalau aku carikan kamu pekerjaan? Tapi kamu tahu sendiri bagaimana kerja di kota kecil," ujar Abigail."Aku tidak keberatan kerja kasar, Abs! Asalkan bisa mencukupi hidupku dan kedua anakku, itu sudah anugrah bagiku!" "Kalau kamu kerja di mana, Abs?" tanya Christine."Aku hanya menjadi petugas penjaga apartemen yang berada di ujung kota ini!' jawab Abigail."Ada apartemen kosong di tempatmu bekerja, Abs? Mungkin kalau aku sudah kerja, aku pindah saja ke apartemen itu! Kan setiap hari bisa bertemu kamu, Abs!' ujar Christine."Kamu mau melihat apartemen tempatku bekerja? Anak-anak bisa kamu titipkan ke mamaku! Dia suka menjaga anak
13. MENUJU WILTSHIRE Bus yang ditumpangi Christine melaju dengan tenang di jalan raya.Butuh waktu sekitar jam untuk perjalanan bus dari London menuju Wiltshire.Christine merasa tenang telah berhasil lolos dari kejaran Keluarga Smith untuk sementara ini.Mengunjungi Abigail di Wiltshire merupakan pilihan terbaik bagi Christine karena Keluarga Smith tidak pernah mengetahui keberadaan Abigail yang pada saat pernikahannya tidak datang.Abigail yang merupakan sahabat terbaiknya marah besar saat Christine memutuskan meninggalkan pekerjaan dan karirnya yang sedang menanjak demi menerima lamaran Karel yang juga tidak disukai Abigail.Menurut Abigail saat itu, Karel bukanlah tipe suami yang setia dan bisa bertindak tegas karena selalu di bawah bayang-bayang ibunya, tapi Christine tidak mau mendengarkan nasehat Abigail yang membuat sahabatnya ini pergi meninggalkannya dan pulang ke kota kelahirannya di Wiltshire.Christinee tidak pernah mendengar kabar sahabatnya ini lagi sejak dia menika
Ternyata dugaan Samantha ada benarnya.Adam menunggu di depan kedai makanan ini sambil menelepon Alice untuk memberitahukan gadis ini kalau dia sudah menemukan Christine.Sikap Samntha yang dianggap aneh oleh Adam sudah cukup baginya untuk meyakinkan dirinya kalau dia sudah menemukan Christine yang ada di dalam kedai makanan ini setelah mengunjungi beberapa kedai makanan sebelumnya.Hanya saja dia tidak bisa bertindak saat itu karena ada beberapa penegak hukum yang sedang menikmati pagi mereka di kedai makanan itu.Alice tiba tidak lama kemudian."Bagaimana? kamu melihat Christine keluar dari dalam kedai makanan ini?" tanya Alice."Aku tidak melihatnya keluar! Masih ada beberapa penegak hukum berlencana di dalam kedai makanan ini. Kalau aku membuat keributan, khawatir kejadian ini akan terekspos keluar sehingga mengacaukan segala-galanya.""Tindakanmu sudah benar, Adam! Hanya saja, seharusnya kamu segera pergi dari sini begitu kamu yakin sudah menemukan Christine!" ujar Alice."Kalau