Share

Jawaban

Malam harinya, aku tidak bisa tidur. Ayah memanggilku secara khusus di ruang tamu. Aku duduk di depan ayah. Wajahnya terlihat serius.

“Ayah suka sama laki-laki itu tadi.”

“Karena dia sudah membantu kita?” tanyaku dengan cepat. Ayah menghela napas panjang.

“Bukan hanya itu, Bulan. Tatapannya dan caranya berbicara, itu sangat baik, berbeda dengan Bayu. Ayah entah mengapa yakin jika dia adalah lelaki tepat,” jelasnya panjang lebar.

“Bulan.”

Ibu menyentuh tanganku, aku menoleh ke arahnya. “Ibu setuju apa yang ayahmu katakan itu.”

“Tapi ini sangat cepat, Bu dan Pak. Apa kata tetangga?” jawabku. Aku menghela napas panjang. Bingung.

“Gini Bulan, ayah tahu apa yang kamu rasakan. Semua terserah kamu sekarang, intinya ayah setuju dengan lamaran lelaki itu.”

“Oh yah, kita belum balas budi sama pak Reza, kondisi ekonomi ayah dan ibu tidak seperti dulu lagi. Kita sudah ditipu habis-habisan sama Bayu. Tinggal rumah yang dulu aja yang mewah, tapi kamu sudah jual, kan?

Aku mengangguk perlahan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status