Share

Cinta

Bulan Pov

Hari ini, aku menemani Hannah jalan-jalan di pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari rumah. Ibu Sandi sibuk dengan tanaman hiasnya. Semenjak tidak bekerja lagi, perempuan paruh baya itu lebih memilih di rumah saja. Dia sangat bahagia tinggal di Indonesia bersama kami. Katanya, dia lebih hidup karena ada Reza dan Hannah. Di tambah ada aku yang menjadi teman ceritanya sekarang.

“Ummi nanti mau beli cokelat.”

“Abi sudah izinkan kita belum?”

Gadis cantik itu menggelengkan kepala sejenak.

“Abi nggak mau kita makan cokelat.” Wajahnya cemberut seketika.

“Beli yang lain aja yah sayang,” sahutku. Dia mengambil cokelat isi strawberry dan ku temani dia menuju kasir.

“Bulan?” suara itu mengagetkanku. Aku spontan menoleh ke belakang.

“Kamu di sini? Dia siapa?” Lelaki itu memandangi Hannah. Dengan cepat aku membayar roti itu dan segera pergi.

“Bulan.”

“Hai, Bulan!”

“Ummi, kok kita jalan cepat sih? Om itu siapa?”

“Bulan. Aku tahu kamu sudah menikah, tapi apa kamu nggak sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
oliv
kecepatan memutuskan nikah lagi sih...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status