Share

Suamiku

Rasanya sangat malu melihat dirinya memandangiku dari celah selimut. Kami tersenyum walaupun tidak berbicara satu kata pun. Seperti, kami sudah paham, apa yang membuat subuh ini serasa begitu nikmat.

“Sholat yuk,” bisiknya.

Aku mengangguk perlahan. Dengan cepat aku menarik selimut dan berjalan menuju kamar mandi. Dia terus memandangiku tanpa berkedip.

“Jangan lihat seperti itu, malu, Mas!”

“Kenapa? Saya sudah lihat tadi malam, kamu bahkan suka kan.” Dia melangkah ke arahku dan mencium keningku sebelum aku masuk ke dalam kamar mandi.

Lagi-lagi, jantungku berdetak lebih cepat.

Setelah membersihkan tubuh, kami sholat berjamaah. Setelah sholat, dia tidak langsung pergi namun sengaja membaringkan kepalanya di pahaku dan memandangiku dari bawah. Tatapannya begitu dalam. Penuh cinta dan aku menyukainya.

“Saya minta maaf kalo banyak hal yang membuatmu ragu dengan saya.”

“Saya memang kaku, punya masa lalu yang suram juga.”

Aku mengelus kepalanya. “Tidak Mas, aku pun seperti itu. Pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status