Share

Moza dan Sakitnya (63)

Moza keluar dari ruang pemeriksaan dengan wajah pucat pasi. Ia terduduk di kursi tunggu dengan kebingungan.

“Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?” tanyanya pada udara.

Terbayang dalam benaknya wajah Nadia, sang putri. Apa yang akan gadis cilik itu jalani bila ia tidak berhasil menyelamatkan diri dari penyakit yang menggerogotinya di beberapa hari ke depan? Apa ia akan mengikhlaskan senyum manis dari bibir putrinya itu memudar?

“Ya Tuhan… kenapa Engkau memberikan ujian bertubi-tubi seperti ini?”

Tiba-tiba, kebencian menyeruak masuk dalam hati dan mempengaruhi pikirannya. “Aku harus memintanya untuk bertanggung jawab. Dia tidak bisa meninggalkan beban begitu besar padaku. Seenaknya dia menikmati hari bersama perempuan itu, tapi mengabaikan aku dan darah dagingnya,” Moza mulai merutuk.

Perempuan itu pun bangkit. Dengan pikiran berkecamuk, ia keluar dari rumah sakit. Namun sampai di lobi dia limbung, lalu jatuh tak sadarkan diri.

***

Airin tengah duduk di depan komputernya ketika ponseln
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status