Share

Pernyataan Cinta Moza (68)

Airin menatap Adrian yang baru saja menutup panggilannya. Namun, ia memutuskan untuk berpura-pura tidak peduli.

“Makanlah, Yan,” tawar Airin.

Adrian tersenyum, laki-laki itu kembali duduk ditempatnya seraya menatap perempuan yang duduk di hadapannya dengan menyilangkan kaki. Airin belum berubah dan Adrian sangat merindukan perempuan itu. Rindu menatapnya tatkala menikmati secangkir kopi di halaman belakang. Airin si perempuan kopi itu benar-benar membius Adrian dengan segala keunikannya.

Airin berdehem berusaha menyadarkan Adrian yang tampak melamun seraya menatap ke arahnya itu.

“Ada apa, Yan? Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Airin pelan.

“Rasanya seperti mimpi, Kak,” jawab Adrian. “Kupikir kita tidak akan pernah bicara seperti ini lagi.”

Airin tersenyum.

“Bagaimana Kak Rin bisa berbuat seperti itu padaku.”

Airin menggenggam jemari tangan Adrian. “Yan, maafkan aku,” ujarnya dengan mata sendu.

Adrian tersenyum. “Aku sudah lama memaafkan Kak Rin.”

“Kalau kamu ingin menghukumku, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status