Share

Pendamping untuk Alfian (64)

Suara bel pintu terdengar seantero rumah. Airin berjalan cepat lalu membuka pintu depan. Ia tertegun untuk sesaat melihat sosok Alfian ada di balik pintu.

“Hai, Airin. Bagaimana kondisi rumah,” ujar Alfian seraya masuk ke dalam.

“Semua baik-baik saja.”

Alfian menatap Airin sekilas. Ternyata sepupunya masih bersikap dingin padanya.

“Paman Al!” suara Nadia memecah kesunyian di antara keduanya. Alfian tersenyum lalu menggendong Nadia yang memeluknya erat.

“Paman, Bibi Airin akan mengajakku piknik bila Paman kembali dari tugas. Berarti, kita bisa piknik besok, kan?”

“Hmm… benarkah?”

Nadia mengangguk.

“Kenapa bibi Airin tidak bicara pada paman?”

“Ah serius, Paman?”

Nadia melorot dari gendongan pamannya, lalu menatap ke arah Airin. Meminta penjelasan.

“Paman baru datang. Bibi tidak mungkin bicara karena paman belum istirahat,” Airin berdaih, yang serta merta membuat Alfian tersenyum.

“Minta bibi Airin buatkan paman air jeruk nipis,” ujar Alfian seraya mengerlingkan mata kepada Nadia.

“Bibi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status