Home / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Bab 97. Sang Ratu Pergi

Share

Bab 97. Sang Ratu Pergi

Author: Kalendra
last update Last Updated: 2023-07-27 19:00:37

Rasanya seperti napas akan berhenti saat Aidan menyaksikan Malikha tertembak di depan matanya. Aidan yang dengan cepat menyelesaikan Jason dan membuatnya membayar perbuatannya, kemudian langsung menghentikan dengan cepat pendarahan Malikha yang masih syok.

Malikha meringis kesakitan karena peluru itu membuat darahnya keluar

"Bernapas ... ada aku, Sayang!" ujar Aidan menenangkan Malikha yang mulai kesakitan. Darah sudah membasahi pakaiannya. Aidan membuka jasnya lalu menekan pendarahan pada pundak Malikha.

"Sebentar lagi. Kamu akan baik-baik saja, Babydoll!" bisik Aidan lalu memeluk Malikha dengan tangannya masih menekan pundak Malikha dari belakang. Aidan bernapas cepat dan tetap menjaga agar Malikha tetap sadar. Ia bahkan tak melepaskan Malikha sama sekali. Aidan benar-benar pucat saat peluru itu membuat istrinya terluka. Dan Malikha pun membiarkan Aidan yang melindunginya saat itu.

Polisi dan ambulance datang dalam hitungan menit. Bruce hanya bisa menya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 98. Jauh Dari Panggang

    Tiba di depan pintu apartemen Malikha, Aidan mendehem beberapa saat lalu memperbaiki sedikit penampilannya sebelum mengetuk pintu. Aidan menunggu beberapa menit dan mengetuk lagi. Pintu baru dibuka beberapa saat kemudian. Aidan langsung tersenyum dengan manis di balik kacamata hitamnya pada Malikha yang malah menatapnya keheranan."Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Malikha dengan kening mengernyit."Menjemputmu!""Haa ... A-apa?" Aidan tak peduli dan langsung menarik koper Malikha ke dalam apartemen itu tanpa ijin masuk dari si empu-nya."T-tunggu kamu kenapa masuk kemari!" Malikha terdengar panik. Ia tak sempat menghalangi Aidan untuk masuk."Bukankah ini kan juga apartemenku? Tentu saja aku boleh masuk!" sahut Aidan lalu duduk di sofa. Ia membuka kacamata lalu melemparnya ke meja di depannya. Aidan kemudian mengedarkan pandangannya melihat sekeliling apartemen tanpa perduli Malikha sudah mendelik kesal padanya."Aku berbaik hati datang membawa pakaianmu supaya kamu memiliki pakai

    Last Updated : 2023-07-28
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 99. Perjanjian Terakhir

    Suara Aidan masih terdengar beberapa saat di luar sana ketika Malikha menutup pintu. Tapi Malikha tak mau membukakannya. Baginya, Aidan tak lebih dari cuma sekedar pembohong. Sambil mengepalkan tangannya, Malikha mengingat kembali seperti apa kalimat menyakitkan yang diucapkan Aidan padanya saat di gudang penyimpanan anggur. Ia dikurung hanya untuk bisa merasakan seperti apa menyakitkannya pengalaman terkunci di dalam ruangan gelap seperti itu.Mengingat itu keringat dingin Malikha keluar. Ia selalu makin stres dan kadang sesak napas ketika terkunci dalam gelap seperti yang dialaminya waktu itu. Rasanya seperti tak ada udara yang masuk ke paru-paru saat ia mengingat seperti apa bayangan Aidan yang tergeletak di lantai makam menyengir jahat padanya.Malikha jadi menutup kedua telinga dengan telapak tangannya. Ia mencoba mengatur napas kembali agar tenang."Pergi!" gumamnya pelan pada bayangan yang terus membuatnya ketakutan.Malikha menyembunyikannya denga

    Last Updated : 2023-07-28
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 100. Akan Kudapatkanmu Kembali

    Usai Joona pergi dari apartemennya, Aidan jadi mendapat suntikan energi baru. Ia malah tersenyum lebar dan menyusun berbagai rencana di kepalanya untuk membuat Malikha kembali. Sekarang ia yakin, perceraiannya akan batal."Jangan panggil namaku, Aidan, jika aku tidak bisa membuatmu pulang, Babydoll. Aku akan membuatmu tak bisa lepas dariku lagi." Aidan bergumam lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya.Rencana pertama yaitu kuntit Malikha kemana pun ia pergi. Aidan akan datang setiap hari ke apartemennya. Jika perlu ia akan memasang tenda di depan pintu apartemen Malikha.Semenjak penembakan yang membuat pundak Malikha terluka, ia mendapatkan cuti beberapa hari dari Bruce untuk tidak masuk kantor hingga kondisinya pulih. Malikha mempergunakan waktu luangnya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan kantor di rumahnya. Di hari kedua setelah Aidan menganggunya kemarin, tak terlihat ada tanda-tanda Aidan akan datang. Hingga ketukan di pintu membuyarkan harapa

    Last Updated : 2023-07-29
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 101. Meski Kau Menolakku

    Sore hari yang cerah, Malikha lebih memilih menghabiskannya di kamar setelah kedatangan Aidan tadi siang. Ia tak lagi memiliki mood untuk keluar menikmati musim semi yang sudah datang.Bunga-bunga tengah bermekaran dan daun-daun mulai menghijau kembali. Udara yang lebih segar kini bisa dinikmati setelah musim dingin berlalu. Namun Malikha lebih senang berbaring di ranjangnya.Tak cukup hanya satu hari, hampir setiap hari setelahnya, Malikha terus menerus diganggu oleh Aidan. Beberapa kali ketukan di pintu depan apartemennya, membuat Malikha lebih memilih untuk mengambil bantal dan menutupi wajahnya karena kesal. Aidan pasti kembali untuk mengganggunya.Aidan memang pantang menyerah. Ia akan melakukan apa pun agar Malikha mau keluar menemuinya. Ia mengirimkan truk makanan tapi Malikha bahkan tak membuka pintunya sama sekali.Pintu itu baru dibuka setelah Malikha berencana ke mini market untuk membeli beberapa bahan makanan dan mencari makan malam sederhana

    Last Updated : 2023-07-29
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 102. Hati Yang Berat

    "Aishh ... Babydoll, tunggu Sayang ... Malikha dengarkan aku dulu!" Aidan mencoba mencegat. Ia berjalan cepat menyusul Malikha dan mencekal berhasil lengannya. Malikha langsung menghempaskan tangan Aidan dari lengannya."Tolong jangan pergi. Aku melakukan itu untukmu, Babydoll,” bujuk Aidan mulai terdengar putus asa. Ia sudah mengikuti Malikha dan wanita itu menerus menolaknya."Aku tidak perlu bantuanmu," bantah Malikha sengit namun bernada rendah. Matanya mulai berkabut lagi. Aidan menggeleng dan mencoba semakin mendekat meski Malikha terus berusaha untuk menjauh."Malikha, Babydoll ... aku mohon dengarkan aku dulu, Sayang!" Aidan kini menghalangi jalan Malikha dengan berdiri di depannya."Apa lagi maumu, Aidan?""Aku hanya ingin membawamu pulang, Sayang. Aku mohon kita bisa bicarakan tentang hubungan kita." Aidan mencoba menyentuh lagi tapi Malikha semakin menghindar."Tidak ada lagi yang harus dibicarakan Aidan." Aidan mengge

    Last Updated : 2023-07-30
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 103. Rindu Akut

    Bagi anggota The Seven Wolves, Aidan, Mars dan Bryan adalah triplet. Mereka seperti kopian satu sama lain dan sering saling menutupi “kesalahan”. Aidan akhirnya beranjak dari stoll di sebelah James untuk duduk di sebelah Mars yang kembali berkonsentrasi untuk mengalahkan Bryan.Aidan duduk sambil menaikkan kakinya ke atas meja kopi yang menjadi arena permainan Bryan dan Mars. Sambil minum bir, ia melirik keduanya yang masih asik menarik dan menyusun potongan Uno Stack."Ada apa dengan wajahmu? Kamu seperti baru saja kalah judi!" sindir Bryan penasaran melihat Aidan yang tak tersenyum dan ikut bermain dengan mereka."Tidak ada.""Jangan ganggu dia, dia sedang galau," goda Mars mencibir Aidan."Huh ... lihat saja kalau kamu punya masalah dengan Vanylla, jangan mencariku!" ujar Aidan merengut."Haha ... kamu cemburu ya!" Aidan tak mau menjawab dan lebih memilih menggoyang-goyangkan kakinya."Apa yang terjadi?" tanya

    Last Updated : 2023-07-30
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 104. Menculik Istri Sendiri

    TIGA JAM SEBELUMNYASeperti rencana Bruce sebelumnya, ia sedang mendekati Malikha. Kali ini ia ingin mengajak wanita cantik itu untuk makan malam usai menyelesaikan pekerjaan hari ini. Dengan senyuman manis, Bruce membukakan pintu restoran cepat saji tempat ia dan Malikha sepakat untuk makan malam."Kamu yakin mau makan malam di McDonald saja?" tanya Bruce sembari tersenyum dan berjalan mengantri."Ehm ... aku tidak perlu makan malam yang mewah. Ini sudah lebih dari cukup. Aku akan mentraktirmu, Tuan Caldwell," jawab Malikha membalas senyuman Bruce."Tak apa. Biar aku saja yang bayar." Malikha langsung menggeleng menolak."Jangan. Biarkan kali ini aku yang membayarnya. Tuan sudah terlalu sering mentraktirku makan. Sesekali kan tidak apa-apa jika seorang pegawai mentraktir bosnya makan malam," balas Malikha dengan suara lembutnya. Bruce tersenyum makin lebar dan mengangguk.Akhirnya Malikha memiliki kesempatan untuk berterima kasih pada Bruce dengan mentraktirnya makan malam sederhana

    Last Updated : 2023-07-31
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 105. Aku (Tidak) Mau Bercerai

    Aidan masih terus mengecup lembut wajah Malikha yang tengah menggeliat kecil di dalam pelukannya. Aidan bahkan sudah rapi dan memakai jas tapi ia tak keberatan jika pakaiannya sedikit kusut karena terus menerus menciumi bonekanya yang cantik.“Aku harus pergi ...” gumam Malikha masih memejamkan mata dengan sedikit lenguhan.“Ke mana?” gumam Aidan dengan bibir yang masih mengecup pipi Malikha yang lembut."Aku ada ... sidang hari ini," gumam Malikha lagi dengan suara makin kecil. Aidan tersenyum dan memainkan lagi ujung hidungnya pada pipi Malikha."Kalau begitu, biar aku saja yang datang. Lebih baik kamu istirahat saja di sini." Aidan mengecup sekali lagi sisi kening Malikha lalu berdiri perlahan dan memperbaiki dasinya. Sambil memandang Malikha yang sudah tertidur lagi, Aidan lalu melihat pada jam tangannya."Sidang akan dimulai satu jam lagi. Sebaiknya kamu terus tertidur, Sayangku," gumam Aidan sambil tersenyum lebar lalu mengambil jas dan memakainya. Ia keluar dari kamar tak lama

    Last Updated : 2023-07-31

Latest chapter

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 202. Takkan Pernah Kehilangan Cinta

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANPanggung yang cukup besar karena berada di tengah aula SMA Jersey Rey New York. Sorak-sorai seluruh siswa yang berdiri ikut mengangkat tangan dan bertepuk di atas kepala mereka saat gebukan drum Aldrich menggema memulai sebuah lagu. Dan suara Aldrich memulai lagu tersebut setelah gitar Ares dan piano milik Andrew mengiringinya."I don't even know how I can talk to you now, It's not you the you who talks to me anymore, And sure I know that sometimes it gets hard, But even with all my love, what we had you just gave it up!"Usai Aldrich, lalu Andrew adalah giliran kedua menyanyikan liriknya,"Thought we were meant to be, I thought that you belonged to me, I'll play the fool instead, Oh but then I know that this is the end!" mata Aldrich tak sengaja melirik pada satu orang gadis yang menjadi musuh abadinya, Chloe Harristian. Tak biasanya ia datang melihat pertunjukan bandnya The Skylar.Aldrich masih terus menggebuk drumnya dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 201. Cinta Yang Panas

    HUTAN TIJUANABryan, Mars, Aidan, Juan, Arya, Blake, Shawn, Erikkson, Han, Glenn, Earth, serta beberapa anggota Golden Dragon membentuh empat kelompok untuk melakukan pencarian terhadap pesawat James yang belum ditemukan. Bryan menerbangkan beberapa drone untuk mengawasi dari udara dan menentukan letak titik jatuh pesawat tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan tim keamanan untuk saling memberi berita saat menemukan jejak apapun.Cukup lama mereka harus berputar-putar untuk bisa mencari jejak. Sampai salah satu drone milik Bryan kemudian mendeteksi ekor pesawat."Sebelah timur, 3 km lagi dari sini. Kita sudah agak dekat!" ujar Bryan memperlihatkan alatnya pada Aidan. Aidan mengangguk lalu memanggil kelompok yang lain agar mengikuti mereka.Bryan memimpin kelompok pencarian dan mulai memanggil nama James tak lama kemudian."JAMES ... DELILAH! JAMES! J!" tapi tak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bryan melihat ekor pesawat yang tersangkut

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 200. Cahaya Yang Meredup

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANAidan tak berhenti tersengal saat ia keluar dari apartemen Arjoona. Ia harus menenangkan diri dengan bersandar dan memejamkan matanya. Ludahnya ia telan berkali-kali tapi masalahnya tenggorokannya begitu kering. Ia nyaris tak bisa bernapas.Di dalam, Aidan menahan mati-matian air matanya saat tahu jika pesawat James Belgenza mengalami kecelakaan di hutan Mexico. Ia hilang dan kabarnya tak ada yang selamat.“Aku harus tenang, aku harus tenang!” gumam Aidan pada dirinya sambil bersandar. Aidan memandang ke arah lobi apartemen mewah tersebut dan berjalan kembali separuh berlari ke arah mobilnya. Mobilnya datang diberikan oleh petugas parkir valet dan ia segera masuk ke dalamnya.Aidan harus cepat ke apartemen James untuk menjemput anak-anaknya. Selama perjalanan, ia kemudian menghubungi Glenn.“Di mana kamu?”“Aku sedang terjebak macet akan kembali ke Orcanza, Tuan!” jawab Gle

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 199. I Do

    "Bersediakah kamu menikah denganku lagi, Malikha Swan?" tanya Aidan bergumam lembut. Malikha terus memandanginya dan Aidan pun tak melepaskannya sama sekali. Semua cinta rasanya berpendar di mata Aidan untuk Malikha. Cinta yang tak mungkin ditutupinya lagi. Malikha pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca."Ya ... aku bersedia jadi istrimu, Aidan Caesar," jawab Malikha bergumam lembut pula. Malikha mendekat lebih dulu dan mencumbu Aidan dengan lembut. Aidan ikut membalas dan memperdalam pagutan bibirnya sambil memeluk Malikha lebih dekat dan erat. Pemandangan tengah kota dan taman New York dari atas menjadi saksi bersatunya cinta Aidan dan Malikha kembali."I do love you ... too much," bisik Aidan di sela bibirnya yang masih menempel pada Malikha. Malikha hanya melingkarkan kedua tangannya memeluk leher dan pundak Aidan."I love you too.""Benarkah? Kali ini kamu tidak berbohong kan!" goda Aidan tak melepaskan dirinya sama sekali. Malikha tergelak kecil dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 198. Melamar Lagi

    Malikha menaikkan pandangannya sambil berbaring menyamping pada Aidan yang baru saja menghubungi Glenn, asistennya. Ia tersenyum dan masih belum bicara. Malikha tampak tenang padahal ia baru saja disatroni perampok. Sementara Aidan sudah cemas setengah mati gara-gara kejadian itu. Ia bahkan belum membuka jasnya sama sekali dan terus berada di dekat Malikha yang tengah menjaga AldrichSetelah berpikir beberapa saat, Aidan akhirnya memutuskan untuk menelepon Arjoona melaporkan yang baru saja terjadi. Arjoona harus tahu setidaknya untuk mengantisipasi yang terjadi."Halo, Aidan.""Joona, rumah Malikha baru saja mengalami perampokan," ujar Aidan tanpa basa basi."APA! apa yang terjadi!" Arjoona sampai berteriak karena berita tersebut."Aku pergi keluar sebentar mengurus pekerjaan. Dua pria masuk lewat pintu depan dan membongkar semua laci. Mereka tidak mengambil apa pun, aku rasa ini bukan perampokan. Tapi apa yang mereka cari?" dengu

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 197. Yang Mengubah Segalanya

    Malikha yang mendengar bunyi pintu berdecit mengira pelayan di rumahnya sudah tiba. Sambil tersenyum, ia kemudian berjalan hendak melihat dan menyapa. Dengan langkah agak cepat ia akan turun sampai akhirnya matanya membesar. Ia melihat dua orang pria bertopeng masuk lewat pintu depan.Mereka membawa senjata tajam dan sedang mengendap masuk lewat ruang tamu. Malikha yang hampir saja menuju tangga kemudian berbalik dan bersembunyi pada dinding di dekat tangga. Malikha benar-benar terkejut dan jantungnya berdegup kencang."Oh, tidak. Mereka bukan pelayan!" gumam Malikha pada dirinya sendiri. Malikha langsung mundur dan mencari tempat bersembunyi sambil bisa melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengintip lagi dan melihat dua orang itu tengah membongkar laci dan lemari di lantai bawah. Malikha langsung berbalik dan mengendap separuh berlari masuk ke kamarnya. Satu orang pasti akan naik ke atas dan memeriksa.Dengan panik Malikha ingat jika ia meletakkan pon

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 196. Belum Siap Jadi Ibu

    Beberapa hari kemudian, keadaan Malikha tak juga kunjung membaik. Ia sudah diperbolehkan pulang karena luka operasinya semakin membaik tapi ia tak ingin berada di dekat bayinya sama sekali. Aidan otomatis harus pindah ke rumah Malikha karena ia tak mungkin bolak balik dari rumahnya meskipun jaraknya dekat.Aidan berubah menjadi seperti Ayah single yang merawat Aldrich sendirian. Ia otodidak belajar mengganti popok dan mengambil donor ASI dari istri Mars King, Vanylla King. Tak hanya Vanylla yang mendonorkan ASI-nya, Kiran Miller juga ikut memberikan ASI-nya.Saat malam hari, Aidan menggendong Aldrich memberinya botol ASI sampai ia tertidur sembari membacakan puisi atau mengumamkan sebuah lagu. Aldrich yang mengerti bahwa ia sementara hanya bisa bersama sang Ayah, tak banyak rewel. Ia bayi yang manis dan penurut."Cobalah untuk menggendongnya, Sayang," bujuk Aidan lembut sambil mencoba mendekatkan Aldrich pada Malikha. Malikha yang awalnya tersenyum jadi defensif

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 195. Masalah Belum Selesai

    Sampai hari yang ditunggu-tunggu tiba adalah saat Malikha akan menyusui bayinya untuk yang pertama kali. Keadaan bayinya sudah semakin baik dan kembali sehat."Kamu sudah mendapatkan nama yang pas?" tanya Bryan pada Aidan saat menunggu bayi tersebut di bawa ke kamar Malikha. Aidan mengangguk tersenyum"Aldrich Tristan Caesar," jawab Aidan sambil tersenyum pada Bryan yang mengangguk ikut tersenyum.Saat mereka selesai bicara, kereta bayi kemudian terlihat sedang didorong menuju kamar Malikha dan Aidan pun mengikutinya. Di kamar Malikha, seluruh keluarga besar The Seven Wolves dan anak-anak mereka sudah menunggu."Mila kemari, Sayang. Coba lihat itu ... ada bayi!" ujar Bryan menggendong balitanya Mila yang terkekeh menggemaskan saat melihat salah satu "adiknya" yang baru lahir beberapa hari lalu. Kembarannya Izzy digendong oleh Nisa ikut mendekat melihat bayi Aldrich yang menyihir banyak orang dengan ketampanannya. Setelah bayi itu diletakkan di dekat tempa

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

DMCA.com Protection Status