Beranda / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Bab 101. Meski Kau Menolakku

Share

Bab 101. Meski Kau Menolakku

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-29 19:00:10

Sore hari yang cerah, Malikha lebih memilih menghabiskannya di kamar setelah kedatangan Aidan tadi siang. Ia tak lagi memiliki mood untuk keluar menikmati musim semi yang sudah datang.

Bunga-bunga tengah bermekaran dan daun-daun mulai menghijau kembali. Udara yang lebih segar kini bisa dinikmati setelah musim dingin berlalu. Namun Malikha lebih senang berbaring di ranjangnya.

Tak cukup hanya satu hari, hampir setiap hari setelahnya, Malikha terus menerus diganggu oleh Aidan. Beberapa kali ketukan di pintu depan apartemennya, membuat Malikha lebih memilih untuk mengambil bantal dan menutupi wajahnya karena kesal. Aidan pasti kembali untuk mengganggunya.

Aidan memang pantang menyerah. Ia akan melakukan apa pun agar Malikha mau keluar menemuinya. Ia mengirimkan truk makanan tapi Malikha bahkan tak membuka pintunya sama sekali.

Pintu itu baru dibuka setelah Malikha berencana ke mini market untuk membeli beberapa bahan makanan dan mencari makan malam sederhana

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 102. Hati Yang Berat

    "Aishh ... Babydoll, tunggu Sayang ... Malikha dengarkan aku dulu!" Aidan mencoba mencegat. Ia berjalan cepat menyusul Malikha dan mencekal berhasil lengannya. Malikha langsung menghempaskan tangan Aidan dari lengannya."Tolong jangan pergi. Aku melakukan itu untukmu, Babydoll,” bujuk Aidan mulai terdengar putus asa. Ia sudah mengikuti Malikha dan wanita itu menerus menolaknya."Aku tidak perlu bantuanmu," bantah Malikha sengit namun bernada rendah. Matanya mulai berkabut lagi. Aidan menggeleng dan mencoba semakin mendekat meski Malikha terus berusaha untuk menjauh."Malikha, Babydoll ... aku mohon dengarkan aku dulu, Sayang!" Aidan kini menghalangi jalan Malikha dengan berdiri di depannya."Apa lagi maumu, Aidan?""Aku hanya ingin membawamu pulang, Sayang. Aku mohon kita bisa bicarakan tentang hubungan kita." Aidan mencoba menyentuh lagi tapi Malikha semakin menghindar."Tidak ada lagi yang harus dibicarakan Aidan." Aidan mengge

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 103. Rindu Akut

    Bagi anggota The Seven Wolves, Aidan, Mars dan Bryan adalah triplet. Mereka seperti kopian satu sama lain dan sering saling menutupi “kesalahan”. Aidan akhirnya beranjak dari stoll di sebelah James untuk duduk di sebelah Mars yang kembali berkonsentrasi untuk mengalahkan Bryan.Aidan duduk sambil menaikkan kakinya ke atas meja kopi yang menjadi arena permainan Bryan dan Mars. Sambil minum bir, ia melirik keduanya yang masih asik menarik dan menyusun potongan Uno Stack."Ada apa dengan wajahmu? Kamu seperti baru saja kalah judi!" sindir Bryan penasaran melihat Aidan yang tak tersenyum dan ikut bermain dengan mereka."Tidak ada.""Jangan ganggu dia, dia sedang galau," goda Mars mencibir Aidan."Huh ... lihat saja kalau kamu punya masalah dengan Vanylla, jangan mencariku!" ujar Aidan merengut."Haha ... kamu cemburu ya!" Aidan tak mau menjawab dan lebih memilih menggoyang-goyangkan kakinya."Apa yang terjadi?" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 104. Menculik Istri Sendiri

    TIGA JAM SEBELUMNYASeperti rencana Bruce sebelumnya, ia sedang mendekati Malikha. Kali ini ia ingin mengajak wanita cantik itu untuk makan malam usai menyelesaikan pekerjaan hari ini. Dengan senyuman manis, Bruce membukakan pintu restoran cepat saji tempat ia dan Malikha sepakat untuk makan malam."Kamu yakin mau makan malam di McDonald saja?" tanya Bruce sembari tersenyum dan berjalan mengantri."Ehm ... aku tidak perlu makan malam yang mewah. Ini sudah lebih dari cukup. Aku akan mentraktirmu, Tuan Caldwell," jawab Malikha membalas senyuman Bruce."Tak apa. Biar aku saja yang bayar." Malikha langsung menggeleng menolak."Jangan. Biarkan kali ini aku yang membayarnya. Tuan sudah terlalu sering mentraktirku makan. Sesekali kan tidak apa-apa jika seorang pegawai mentraktir bosnya makan malam," balas Malikha dengan suara lembutnya. Bruce tersenyum makin lebar dan mengangguk.Akhirnya Malikha memiliki kesempatan untuk berterima kasih pada Bruce dengan mentraktirnya makan malam sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 105. Aku (Tidak) Mau Bercerai

    Aidan masih terus mengecup lembut wajah Malikha yang tengah menggeliat kecil di dalam pelukannya. Aidan bahkan sudah rapi dan memakai jas tapi ia tak keberatan jika pakaiannya sedikit kusut karena terus menerus menciumi bonekanya yang cantik.“Aku harus pergi ...” gumam Malikha masih memejamkan mata dengan sedikit lenguhan.“Ke mana?” gumam Aidan dengan bibir yang masih mengecup pipi Malikha yang lembut."Aku ada ... sidang hari ini," gumam Malikha lagi dengan suara makin kecil. Aidan tersenyum dan memainkan lagi ujung hidungnya pada pipi Malikha."Kalau begitu, biar aku saja yang datang. Lebih baik kamu istirahat saja di sini." Aidan mengecup sekali lagi sisi kening Malikha lalu berdiri perlahan dan memperbaiki dasinya. Sambil memandang Malikha yang sudah tertidur lagi, Aidan lalu melihat pada jam tangannya."Sidang akan dimulai satu jam lagi. Sebaiknya kamu terus tertidur, Sayangku," gumam Aidan sambil tersenyum lebar lalu mengambil jas dan memakainya. Ia keluar dari kamar tak lama

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 106. Ketok Palu Kegagalan

    Sementara itu di luar, Eva dan Jessica saling berpandangan mendengar ketukan keras dari dalam kamar utama. Dengan wajah cemas mereka terpaksa diam saja melihat Malikha dikurung di kamarnya oleh suaminya sendiri, Aidan Caesar."Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan, Eva?" tanya Jessica dengan wajah cemas."Tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita hanya harus menunggu Tuan Aidan untuk kembali," jawab Eva dengan wajah cemas yang sama. Jessica makin meremas kedua tangannya dan mulai merasa kasihan."Nyonya Malikha bisa marah jika tau kita mengurungnya di dalam. Aduh, kita buka saja pintunya, bagaimana?""Jangan ... kamu mau Tuan Aidan yang marah!""Lalu kita harus bagaimana?" Eva nampak tak bisa berpikir dan menggeleng."Sebaiknya kita jangan ikut campur. Aku juga kasihan melihat Tuan Aidan. Dia sudah tak tidur berhari-hari setelah Nyonya pergi dari rumah. Semoga saja sekarang dia menyesal dan memperbaiki pernikahannya."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 107. Mulai Gila Mencintaimu

    Sepulang dari pengadilan, Aidan menghubungi Arjoona dan menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan sahabatnya itu."Terima kasih, Joona," ujar Aidan sembari tersenyum."Tentu saja. Ingatlah, ini kesempatanmu untuk memperbaiki semuanya. Aku berharap pernikahanmu dan Malikha akan bahagia mulai sekarang," balas Joona membuat Aidan semakin tersenyum malu."Aku berhutang padamu, akan ku telepon lagi nanti. Aku sebentar lagi tiba di apartemen.""Oh, oke. Lalu bagaimana respon Malikha tadi di pengadilan?" tanya Arjoona yang tak tau jika Aidan ternyata menyekap Malikha di apartemennya."Ehm ... dia harus menerimanya. Tapi dia kelihatannya baik-baik saja. Sekarang aku akan menjemputnya kembali ke rumahku," jawab Aidan berbohong."Baiklah, hubungi aku lagi nanti. Kita akan bertemu nanti malam lewat panggilan video seperti biasa.""Tentu, Joona." Aidan menutup ponselnya lalu melirik pada Glenn yang ikut melakukan hal yang sama

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 108. Berhenti Memberikanku Luka

    "Aku tidak mau ... lepaskan aku. Aku sudah membayarnya ... aku sudah membayarnya padamu!" isak Malikha makin menjadi."Tidak ... tidak ada satu pun yang sudah kamu bayarkan. Jika kamu berpikir bahwa semua yang aku lakukan padamu dengan menyiksamu untuk membuatmu membayar semua yang terjadi di masa lalu kita, kamu salah besar. Itu baru awalnya saja, kamu harus bersamaku dan merasakan semuanya!" Aidan lebih terdengar seperti putus asa dan ketakutan ditinggalkan oleh Malikha. Namun yang didengar Malikha tak lain hanyalah ancaman demi ancaman agar ia bisa makin leluasa menyiksa."Lepaskan aku ... aku membencimu!" Malikha makin meronta dan melepaskan dirinya dari dekapan Aidan lalu berlari ke arah pintu kemudian berusaha membukanya. Pintu terkunci dengan kunci otomatis yang dipasangkan Aidan sebelum ia membawa Malikha kembali. Ia memang sudah merencanakan semuanya, termasuk mengganti semua kunci ruangan. Meskipun bisa memakai kunci manual tapi kunci itu hanya bisa aktif dengan sidik jari A

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 109. Terperangkap Lagi

    Malikha menghabiskan makan siangnya lebih lambat daripada Aidan. Jadi sebelum ia selesai, Aidan ingin memberi kejutan untuk Malikha agar ia tak lagi stress."Selesai makan, berendamlah dengan air hangat dan bubble bomb bath. Akan ku siapkan bathtub-nya untukmu, sebentar ya!" ujar Aidan tersenyum manis dan berdiri dari kursinya.Ia masuk kamar meninggalkan Malikha yang terbengong melihat sikap Aidan yang menurut Malikha sangat aneh. Dari melihat Aidan, Malikha menoleh pada kedua pelayan Eva dan Jessica yang ikut berekspresi sama seperti Malikha. Eva dan Jessica kemudian menoleh pada Malikha dan menyengir saja.Malikha diperlakukan seperti seorang Ratu hari itu. Semua dilakukan Aidan agar Malikha tak berpikir untuk pergi lagi dari apartemennya."Nikmati waktu mandimu, aku akan menunggumu di ruang tengah." Aidan tersenyum lalu mengucek rambut Malikha dan meninggalkannya di kamar mandi mewah milik Aidan. Malikha masih heran dan belum bicara apapun usai serangan kepanikan beberapa saat lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 202. Takkan Pernah Kehilangan Cinta

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANPanggung yang cukup besar karena berada di tengah aula SMA Jersey Rey New York. Sorak-sorai seluruh siswa yang berdiri ikut mengangkat tangan dan bertepuk di atas kepala mereka saat gebukan drum Aldrich menggema memulai sebuah lagu. Dan suara Aldrich memulai lagu tersebut setelah gitar Ares dan piano milik Andrew mengiringinya."I don't even know how I can talk to you now, It's not you the you who talks to me anymore, And sure I know that sometimes it gets hard, But even with all my love, what we had you just gave it up!"Usai Aldrich, lalu Andrew adalah giliran kedua menyanyikan liriknya,"Thought we were meant to be, I thought that you belonged to me, I'll play the fool instead, Oh but then I know that this is the end!" mata Aldrich tak sengaja melirik pada satu orang gadis yang menjadi musuh abadinya, Chloe Harristian. Tak biasanya ia datang melihat pertunjukan bandnya The Skylar.Aldrich masih terus menggebuk drumnya dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 201. Cinta Yang Panas

    HUTAN TIJUANABryan, Mars, Aidan, Juan, Arya, Blake, Shawn, Erikkson, Han, Glenn, Earth, serta beberapa anggota Golden Dragon membentuh empat kelompok untuk melakukan pencarian terhadap pesawat James yang belum ditemukan. Bryan menerbangkan beberapa drone untuk mengawasi dari udara dan menentukan letak titik jatuh pesawat tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan tim keamanan untuk saling memberi berita saat menemukan jejak apapun.Cukup lama mereka harus berputar-putar untuk bisa mencari jejak. Sampai salah satu drone milik Bryan kemudian mendeteksi ekor pesawat."Sebelah timur, 3 km lagi dari sini. Kita sudah agak dekat!" ujar Bryan memperlihatkan alatnya pada Aidan. Aidan mengangguk lalu memanggil kelompok yang lain agar mengikuti mereka.Bryan memimpin kelompok pencarian dan mulai memanggil nama James tak lama kemudian."JAMES ... DELILAH! JAMES! J!" tapi tak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bryan melihat ekor pesawat yang tersangkut

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 200. Cahaya Yang Meredup

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANAidan tak berhenti tersengal saat ia keluar dari apartemen Arjoona. Ia harus menenangkan diri dengan bersandar dan memejamkan matanya. Ludahnya ia telan berkali-kali tapi masalahnya tenggorokannya begitu kering. Ia nyaris tak bisa bernapas.Di dalam, Aidan menahan mati-matian air matanya saat tahu jika pesawat James Belgenza mengalami kecelakaan di hutan Mexico. Ia hilang dan kabarnya tak ada yang selamat.“Aku harus tenang, aku harus tenang!” gumam Aidan pada dirinya sambil bersandar. Aidan memandang ke arah lobi apartemen mewah tersebut dan berjalan kembali separuh berlari ke arah mobilnya. Mobilnya datang diberikan oleh petugas parkir valet dan ia segera masuk ke dalamnya.Aidan harus cepat ke apartemen James untuk menjemput anak-anaknya. Selama perjalanan, ia kemudian menghubungi Glenn.“Di mana kamu?”“Aku sedang terjebak macet akan kembali ke Orcanza, Tuan!” jawab Gle

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 199. I Do

    "Bersediakah kamu menikah denganku lagi, Malikha Swan?" tanya Aidan bergumam lembut. Malikha terus memandanginya dan Aidan pun tak melepaskannya sama sekali. Semua cinta rasanya berpendar di mata Aidan untuk Malikha. Cinta yang tak mungkin ditutupinya lagi. Malikha pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca."Ya ... aku bersedia jadi istrimu, Aidan Caesar," jawab Malikha bergumam lembut pula. Malikha mendekat lebih dulu dan mencumbu Aidan dengan lembut. Aidan ikut membalas dan memperdalam pagutan bibirnya sambil memeluk Malikha lebih dekat dan erat. Pemandangan tengah kota dan taman New York dari atas menjadi saksi bersatunya cinta Aidan dan Malikha kembali."I do love you ... too much," bisik Aidan di sela bibirnya yang masih menempel pada Malikha. Malikha hanya melingkarkan kedua tangannya memeluk leher dan pundak Aidan."I love you too.""Benarkah? Kali ini kamu tidak berbohong kan!" goda Aidan tak melepaskan dirinya sama sekali. Malikha tergelak kecil dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 198. Melamar Lagi

    Malikha menaikkan pandangannya sambil berbaring menyamping pada Aidan yang baru saja menghubungi Glenn, asistennya. Ia tersenyum dan masih belum bicara. Malikha tampak tenang padahal ia baru saja disatroni perampok. Sementara Aidan sudah cemas setengah mati gara-gara kejadian itu. Ia bahkan belum membuka jasnya sama sekali dan terus berada di dekat Malikha yang tengah menjaga AldrichSetelah berpikir beberapa saat, Aidan akhirnya memutuskan untuk menelepon Arjoona melaporkan yang baru saja terjadi. Arjoona harus tahu setidaknya untuk mengantisipasi yang terjadi."Halo, Aidan.""Joona, rumah Malikha baru saja mengalami perampokan," ujar Aidan tanpa basa basi."APA! apa yang terjadi!" Arjoona sampai berteriak karena berita tersebut."Aku pergi keluar sebentar mengurus pekerjaan. Dua pria masuk lewat pintu depan dan membongkar semua laci. Mereka tidak mengambil apa pun, aku rasa ini bukan perampokan. Tapi apa yang mereka cari?" dengu

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 197. Yang Mengubah Segalanya

    Malikha yang mendengar bunyi pintu berdecit mengira pelayan di rumahnya sudah tiba. Sambil tersenyum, ia kemudian berjalan hendak melihat dan menyapa. Dengan langkah agak cepat ia akan turun sampai akhirnya matanya membesar. Ia melihat dua orang pria bertopeng masuk lewat pintu depan.Mereka membawa senjata tajam dan sedang mengendap masuk lewat ruang tamu. Malikha yang hampir saja menuju tangga kemudian berbalik dan bersembunyi pada dinding di dekat tangga. Malikha benar-benar terkejut dan jantungnya berdegup kencang."Oh, tidak. Mereka bukan pelayan!" gumam Malikha pada dirinya sendiri. Malikha langsung mundur dan mencari tempat bersembunyi sambil bisa melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengintip lagi dan melihat dua orang itu tengah membongkar laci dan lemari di lantai bawah. Malikha langsung berbalik dan mengendap separuh berlari masuk ke kamarnya. Satu orang pasti akan naik ke atas dan memeriksa.Dengan panik Malikha ingat jika ia meletakkan pon

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 196. Belum Siap Jadi Ibu

    Beberapa hari kemudian, keadaan Malikha tak juga kunjung membaik. Ia sudah diperbolehkan pulang karena luka operasinya semakin membaik tapi ia tak ingin berada di dekat bayinya sama sekali. Aidan otomatis harus pindah ke rumah Malikha karena ia tak mungkin bolak balik dari rumahnya meskipun jaraknya dekat.Aidan berubah menjadi seperti Ayah single yang merawat Aldrich sendirian. Ia otodidak belajar mengganti popok dan mengambil donor ASI dari istri Mars King, Vanylla King. Tak hanya Vanylla yang mendonorkan ASI-nya, Kiran Miller juga ikut memberikan ASI-nya.Saat malam hari, Aidan menggendong Aldrich memberinya botol ASI sampai ia tertidur sembari membacakan puisi atau mengumamkan sebuah lagu. Aldrich yang mengerti bahwa ia sementara hanya bisa bersama sang Ayah, tak banyak rewel. Ia bayi yang manis dan penurut."Cobalah untuk menggendongnya, Sayang," bujuk Aidan lembut sambil mencoba mendekatkan Aldrich pada Malikha. Malikha yang awalnya tersenyum jadi defensif

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 195. Masalah Belum Selesai

    Sampai hari yang ditunggu-tunggu tiba adalah saat Malikha akan menyusui bayinya untuk yang pertama kali. Keadaan bayinya sudah semakin baik dan kembali sehat."Kamu sudah mendapatkan nama yang pas?" tanya Bryan pada Aidan saat menunggu bayi tersebut di bawa ke kamar Malikha. Aidan mengangguk tersenyum"Aldrich Tristan Caesar," jawab Aidan sambil tersenyum pada Bryan yang mengangguk ikut tersenyum.Saat mereka selesai bicara, kereta bayi kemudian terlihat sedang didorong menuju kamar Malikha dan Aidan pun mengikutinya. Di kamar Malikha, seluruh keluarga besar The Seven Wolves dan anak-anak mereka sudah menunggu."Mila kemari, Sayang. Coba lihat itu ... ada bayi!" ujar Bryan menggendong balitanya Mila yang terkekeh menggemaskan saat melihat salah satu "adiknya" yang baru lahir beberapa hari lalu. Kembarannya Izzy digendong oleh Nisa ikut mendekat melihat bayi Aldrich yang menyihir banyak orang dengan ketampanannya. Setelah bayi itu diletakkan di dekat tempa

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

DMCA.com Protection Status