Share

16. Sisi Lain Yara

“Sudah dulu untuk pekerjaan hari ini. Kita lanjutkan lagi besok.” Oliver menutup laptop dan memijat pelipis yang terasa pening.

“Anda nggak enak badan, Tuan?” tanya Wanda.

“Hanya sedikit pusing.”

“Mau saya bantu pijat kepalanya?” Wanda menunjukkan senyuman khawatir dan bersiap untuk berdiri ke belakang Oliver.

Namun, Oliver menggeleng, membuat Wanda akhirnya duduk kembali. “Nggak perlu. Saya mau istirahat sebentar.”

“Baik, Tuan. Jika Anda butuh bantuan, segera hubungi saya.”

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore saat Oliver mengecek arloji. Ia masuk ke kamar dan baru sadar bahwa ia tidak menemukan Yara di manapun. Ia telahmengabaikan Yara sejak tadi pagi. Sekarang, ke mana perginya perempuan itu? Oliver bertanya-tanya dalam hati.

Ia menghela napa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
eld
akibat bacanya ga dari awal, ternyata zara die grgr korban bom. kirain sakit karna dia dari kecil badannya agak lemah kan. curiga bgt tbtb dia masih hidup. kalo sampe iya dahlah lu aja yg mati oliver biar ga ribet 🥲
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
dia yg salah malah dia yg marah
goodnovel comment avatar
Ami Lee
ngeselin bgt lu oliver.... misuhmisuh kagak jelas
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status