Share

61. Panggilan Telepon Dari Perusahaan

"Ngaco kamu, Ihsan. Itu anakku, kita kerumah yang itu," aku terkekeh melihat kelucuan Ihsan.

"Haha ... Pak Kusir ngerjain Ayah," Syifa tertawa.

"Tuan Putri, kita sudah sampai tujuan. Apa perlu Pak Kusir bukakan pintu?"

"Ayah, perut kakak sudah nggak kuat ketawa terus," Syifa turun dari mobil masih terbahak.

Bibi Sri tergopoh menyambut kedatangan kami, rupanya anak-anak sudah sampai duluan di rumah Eyang. Mereka menggunakan jalan pintas, Ihsan menjalankan mobilnya juga mirip delman, sangat lambat.

"Den Akram, akhirnya datang juga. Bibi sudah cemas sama dua bocah itu, bukannya harusnya mereka sekolah? Malah main kesini," cerocos Bibi Sri.

"Bi, panggil Akram saja tidak pakai den. Bapak ngasih namanya tidak pakai den," selorohku.

"Diajak masuk dulu, Bu. Bicaranya di dalam, Akram masuk dulu!" ujar Paman Samin, sambil menyalamiku dan Ihsan.

"Ayah!" seru Daffa baru menyadari kedatanganku. Dia sedang bersama anaknya Pak Samin.

"He ... anak Ayah. Kemarilah! Sudah pandai menjaga kakak rupanya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Jangan jangan kamu di pecat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status