Share

Perjamuan Pengantar Arwah – 8

Begitu Jin Patilandak menyebut nama orang di hadapannya itu, terkejutlah gadis berpakaian biru yang ada hiasan bunga tanjung di keningnya. Gadis ini cepat palingkan kepala, menatap tajam pada sosok yang tegak sekitar sepuluh langkah di sisi kanannya.

"Benar dia rupanya. Makhluk muka hitam yang terus-terusan mengikuti. Beberapa waktu lalu aku berhasil menghilang dari kuntitannya. Bagaimana malam ini dia tahu-tahu bisa berada di bukit dingin ini? Sebaiknya aku segera pergi saja”

Orang bermuka hitam yang maklum akan gerak hati Ruhcinta segera maju mendekat sampai tiga langkah lalu berucap. "Hai gadis, pertemuan ini mungkin tidak menyenangkan bagimu. Sedang bagiku adalah satu harapan yang sangat besar”

"Harapan apa?" tanya Ruhcinta heran. Gadis ini jadi berdebar. Dia membatin. "Setiap harapan yang baik selalu disertai rasa kasih. Apakah orang ini”

"Gadis bernama Ruhcinta, kau tentu masih ingat pertemuan kita terakhir di bukit tempat Dewi Awa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status