Share

204. Bagian 8

SATU bayangan merah berkelebat. Udara di tikungan sungai itu mendadak menjadi panas. Memandang ke depan terkejutlah Dewi Awan Putih. Yang tegak di depannya adalah seorang kakek dengan sekujur tubuh mulai dari kepala sampai kaki dikobari api.

"Pamanyala!" desis Dewi Awan Putih.

Kobaran api dalam mata makhluk bernama Pamanyala menjilat ke luar. Ketika dia membuka mulutnya, kobaran api juga melesat keluar dari mulut itu.

"Dewi Awan Putih, Dewi tercantik dari Dewi yang ada di Negeri Jin. Sungguh heran aku menemukan kau bersunyi diri di tempat seperti ini. Gerangan apakah yang tengah menyelimuti hatimu hingga bersepi-sepi seorang diri?"

Dewi Awan Putih tatap sosok makhluk yang dikobari api itu. Dalam hati dia berkata. "Puluhan tahun diketahui makhluk ini bukan makhluk yang ramah. Puluhan tahun dikenal dirinya berhati culas. Tugasnya menyelamatkan Jimat Hati Dewa gagal. Pasedayu alias Jin Terjungkir Langit berhasil merampas dan menelan jimat sakti itu. Tidak he

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status