Share

202. Bagian 8

“Aku tidak mengeri Guru...” ujar si nenek. Dia berpaling pada Bintang dan bertanya. “Kau mengerti?” Ksatria Pengembara gelengkan kepala.

“Muridku, aku pernah menuturkan padamu perihal riwayat pertama kali aku menemui dirimu. Aku akan mengulanginya kembali. Kau kutemukan pertama kali tergeletak pingsan di muara sungai Pahulupanjang. Menurut kabar yang aku sirap pada masa itu, di sebelah utara telah terjadi malapetaka air bah besar. Mungkin sekali kau salah satu korban yang dihanyutkan banjir tetapi selamat tak sampai menemui ajal. Apakah kini penuturanku itu bisa mengingatkanmu pada apa yang sebenarnya telah kau alami puluhan tahun silam?”

Sepasang mata kuning Jin Selaksa Angin terbuka lebar, memancarkan sinar aneh. Dia menatap ke langit- langit kamar, memandang seputar ruangan lalu memperhatikan ke arah mulut goa. Tiba-tiba nenek ini mulai terisak-isak. Suara isakannya berubah menjadi tangisan dan berlanjut menjadi ratapan panjang ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status