Share

202. Bagian 10

Sambil berlari mengikuti si nenek Bintang berkata. “Nek, aku gembira kau mengalami kesembuhan dan bisa mengingat masa silammu kembali. Tapi aku melihat satu kelainan pada dirimu.”

Jin Selaksa Angin hentikan larinya. “Kelainan apa maksudmu, Bintang?”

“Sejak kau keluarkan kentut yang baunya gila-gilaan itu, kuperhatikan kau tidak kentut-kentut lagi!”

“Eh, apa iya?” si nenek jadi bertanya sambil usap-usap pantatnya.

“Aku tidak dusta. Aku mengira mungkin kau tidak mau berlaku kurang ajar di hadapan gurumu,” kata Bintang pula.

“Memang, seharusnya aku sudah kentut beberapa kali hah? Kalau aku tidak kentut-kentut bisa jadi penyakit kentutku sudah sembuh keseluruhan. Biar kucoba dulu!” Si nenek lalu angkat sedikit jubah kuningnya lalu songgengkan pantatnya. Sampai matanya mendelik dan keningnya keringatan tetap saja kentutnya tidak mau keluar. Si nenek keluarkan suara mengedan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status