Share

202. Bagian 16

Ketika Si Jin Budiman membuka dua matanya kembali, kelihatan mata itu berkaca-kaca. Sambil mendekap ukiran bunga mawar yang terbuatdari batu merah ke dadanya, hatinya berkata. "Aku harus kembali ke telaga. Menemui gadis itu. Tapi apakah ini saatnya yang tepat? Dia telah mempunyai kesan yang tidak baik terhadapku. Si nenek muka kuning pasti sudah member! tahu ciri-ciriku pada gadis itu. Sulit bagiku mengelakkan tuduhan. Kecuali jika dia mau mendengar dan menerima semua penjelasanku. Demi masa silamku! Demi masa depan gadis itu, aku harus pergi menemuinya. Apapun yang terjadi! Bertahun-tahun aku berusaha keras untuk menyingkap tabir gelap kehidupan ini. Sekarang setelah hampir tersibak masakan aku harus tercampak dalam kebimbangan...?!"

Perlahan-lahan Si Jin Budiman bangkt berdiri. Belum sempat dia melangkah ke pintu goa tiba-tiba menggelegar suara bentakan.

"Orang di dalam goa! Lekas keluar! Kembalikan benda yang kau curi dariku! Atau kau akan kukubur hidup-hidup di dal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status