KAKEK sakti yang otaknya ada di luar kepala ini berseru keras. Dia bukan kaget atau takut menghadapi serangan Arya dan Betina Bercula, namun menjadi pucat sewaktu melihat bagaimana dari balik dada pakaian Bayu saat itu menyembul sosok kuning kepala seekor binatang. Bersamaan dengan itu wajah Bayu berubah menjadi wajah seorang kakek berusia lebih dari seratus tahun.
"Roh Rajawali Emas Langit Ke Tujuh!" teriak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Walau rasa takut serta merta menjalari tubuhnya namun untuk berbalik dan ambil langkah seribu sudah kepalang tanggung. Maka kakek ini tarik serangan tangan kirinya ke arah Arya dan Betina Bercula. Tangan itu kini dipergunakan untuk menggebuk sosok Bayu. Sedang pukulan Badai Lima Penjuru tetap dihantamkannya pada Bayu setelah terlebih dulu melipat gandakan tenaga dalamnya.
Dibarengi suara menggelegar seolah hendak membelah bumi satu sosok menyerupai Roh Rajawali Emas yang menyembul keluar dari dada Bayu mendadak berubah besar. Dengan m
BEGITU orang yang dicarinya muncul di depan goa, Ruhcinta langsung menegur Jin Budiman, “Selama ini kau selalu mengikuti kemana aku pergi. Terus terang sejak lama aku menaruh curiga terhadapmu. Kecurigaanku hari ini menjadi kenyataan...""Ruhcinta, aku akan jelaskan padamu. " kata orang bermuka tanah liat dengan suara bergetar."Ucapanku belum selesai Hai orang bermuka tanah liat" Memotong Ruhcinta. "Hari ini kepercayaanku sirna terhadapmu. Seharusnya saat ini aku memberi pelajaran pahit padamu. Menurunkan hukuman atas dirimu. Tentunya kau sudah tahu dua kesalahan besar yang telah kau lakukan atas diriku!""Ruhcinta, mengenai Peristiwa di telaga itu. Aku bersumpah aku tidak punya niat dengan sengaja hendak mengintip kau mandi..."Bayu, Arya dan Betina Bercula jadi saling pandang mendengar kata-kata Si Jin Budiman itu."Tidak disangka, jahil juga si muka comberan kering ini!" kata Arya keras-keras hingga Si Jin Budiman mendengar."Kalau
"Pelintir saja anunya!" jawab Arya Seenaknya lalu tertawa mengekeh sambil pegangi bagian bawah perutnya."Kalau memelintir anu, serahkan saja tugas itu padaku!" kata Betina Bercula. Lalu sambil tertawa cekikikan dia melangkah mendekati Si Jin Budiman dan tangan kanannya diulurkan ke bawah perut orang seperti benar-benar hendak melakukan apa yang diucapkannya.Si Jin Budiman tidak dapat lagi menahan diri. Amarahnya meledak menembus ubun-ubunnya, Tangan kanannya bergerak. "Plaakkk!"Tamparan keras melayang. Betina Bercula terpekik keras dan terbanting merintih di tanah. Darah mengucur dari sudut bibirnya yang pecah."Maling busuk, pengintip keji! Kau memang tidak punya hati kemanusiaan!" teriak Bayu marah melihat Betina Bercula tergeletak mengenaskan begitu rupa. Bayu menerjang dan hantamkan tangan kanannya melepas pukulan Rajawali Murka Merobek Langit.Si Jin Budiman berusaha mengelak untuk menghindari perkelahian. Namun serangan Bayu demikian cepat
Orang yang berdiri dihadapan Ruhcinta saat itu adalah seorang perempuan yang sekujur tubuhnya mulai dari kepala sampai ke kaki dilengketi oleh ratusan kodok hijau berbagai ukuran! Dari wajahnya yang kelihatan cuma dua mata serta lobang hidung dan sedikit bibir. Di tangan kanannya dia memegang sebatang tongkat bambu kuning yang telah patah yang kemudian ditancapkannya ke tanah hingga amblas sampai dua pertiganya."Makhluk aneh..." bisik Bayu pada Arya. "Kodok yang bergelantungan di kepala, muka dan badannya itu apakah peliharaannya, binatang mainannya atau anak-anaknya!""Gila kau! Mana ada orang beranak kodok!" tukas Arya sambil pegangi dadanya yang masih mendenyut sakit akibat jotosan Si Jin Budiman tadi.Tiba-tiba Ruhcinta jatuhkan diri berlutut di hadapan orang aneh itu seraya memanggil. "Guru Ruhmasigi Untung kau muncul. Kalau tidak mungkin tadi saya telah kesalahan tangan.""Ah, gurunya rupanya. " bisik Arya pada Bayu lalu menepis tangan Betina Bercu
Jin Lembah Paekatakhijau berpaling pada Bayu. Dia pandangi pemuda itu sesaat lalu sambil tersenyum dia menjawab. "Aku mulai dengan kawanmu itu." Si nenek menunjuk ke arah Arya."Kukatakan aneh karena telinganya sebelah kanan kulihat terbalik! Hik... hik! Bagiku itu aneh, entah bagi orang lain. Hik... hik... hik!"Arya delikkan mata. Tapi dia tidak marah malah tertawa gelak-gelak menimpali cekikikan si nenek."Itu keanehan sahabatmu itu? Sekarang sobatmu yang kedua. Jelas dia laki-laki asli. Tapi mengapa berpakaian dan berdandan serta bersikap seperti perempuan? Padahal otaknya tidak miring! Apa itu tidak aneh namanya?"Kini giliran Betina Bercula yang beliakkan mata. Tapi dia juga tidak marah malah sambil senyum-senyum dia berkata. "Kau memang tidak tahu Nek! Di mata manusia wajar lelaki berdandan adalah lebih menarik dari pada perempuan ditempeli katak hijau sepertimu. Hik... hik... hik. Apa kau punya suami Nek?"
"Dia telah nikah Nek. dia sudah kawin. " Ruhcinta tak sanggup meneruskan ucapannya. Gadis ini tundukkan kepala dan tutup wajahnya dengan dua tangannya."Dari mana kau tahu? Aku sendiri belum menyirap kabar itu.""Aku menyaksikan sendiri upacara pernikahannya. Nenek Ramahila yang menikahkan mereka. Di Bukit Batu Kawin!""Tapi nenek itu sendiri bukankah dia dikabarkan telah menemui ajal? Pembantunya bernama lenyap entah kemana. Di pondoknya ditemui mayat seseorang. ""Saya tahu Nek. Kematian orang-orang itu setelah terjadi pernikahan""Siapa kira-kira yang membunuh mereka?" tanya Ruhmasigi."Tidak bisa saya menduga."Si nenek terdiam lalu mendongak ke langit hitam sambil kepalkan dua tinju kanannya. "Bintang pemuda dari negeri manusia. Jika benar rupanya kabar yang aku sirap. Kau laki-laki yang suka mempermainkan perempuan. Aku tidak perduli kau mempermainkan perempuan lain, menghamili Dewi! Tapi jang
"Kalau begitu biar aku coba mengobati cidera kalian!" Habis berkata begitu Jin Lembah Paekatakhijau ini tepukkan tangannya tiga kali lalu berseru. "Anak-anakku! Periksa keadaan ketiga manusia-manusia aneh itu! Obati jika kalian mampu!"Baru saja ucapan si nenek selesai, puluhan katak hijau yang menyelimuti kepala dan tubunnya keluarkan suara riuh seperti mau merobek telinga. Sepuluh katak kemudian melompat ke pipi kanan Betina Bercula yang luka cidera akibat tamparan keras Si Jin Budiman. Tentu saja orang ini menjerit kaget, juga ketakutan."Celaka! Rusak dandananku!"Hanya sebentar, sepuluh katak hijau tadi melompat berbalik ke tubuh si nenek. Betina usap-usap pipinya dan jadi terheran-heran. Rasa sakit lenyap, darah yang mengucur di sudut bibirnya yang pecah berhenti!"Ah..." Betina Bercula tersipu-sipu. "Terima kasih Nek. Katak-katakmu itu rupanya bukan binatang sembarangan."Tiba-tiba belasan katak melesat ke arah Bayu, menempel mulai dari bahu
SOSOK Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang tergeletak tak jauh dari tepian telaga tampak bergerak. Dari mulutnya keluar suara mengerang Saat itu memasuki dini hari. Keadaan sekitar telaga gelap pekat dan udara dingin mencucuk sekujur tubuhnya. Perlahan-lahan orang tua yang otaknya berada di luar batok kepala ini membuka sepasang matanya. Mula-mula dia hanya melihat kegelapan menghitam. Kemudian dia mulai mengenali apa yang ada di atasnya. Langit kelam."Dimana aku ini... apa yang terjadi dengan diriku?" Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab gerakkan tubuhnya, berusaha bangkit Sesaat dia terduduk di tanah, memandang berkeliling. "Ada telaga di sebelah sana... ada batu-batu hancur..." Lalu pandangannnya ditujukan pada dirinya sendiri. Dia menjadi kaget ketika melihat jubah putihnya berubah kuning. Bukan cuma jubah, tangan dan kakinya juga berwarna kuning. Kakek ini mengusap wajahnya berulang kali. "Walau tidak melihat, tapi aku yakin wajahku saat ini pasti juga berwarna kuning. Apa yang
"Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, sebelum aku pergi dengar baik-baik apa yang akan aku katakan. Jangan sekali-kali kau berani mengganggu pemuda asing bernama Bintang itu. Bahkan jangan sampai ada perasaan atau pikiran jahat terhadapnya! Jika kau melanggar apa yang aku ucapkan saat dinihari ini, kelak kau akan mendapat malapetaka dan menyesal sampai ke liang kubur!""Begltu ..? Hemm. Apa hubunganmu dengan pemuda itu. Kau seperti melindunginya sekaligus mengancamku!" si kakek bangkit berdiri. Namun gadis jelita itu telah berkelebat pergi tanpa berikan jawaban."Hah!" Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab memandang berkeliling. Mengusap mukanya berulang kali. Menggosok matanya sampai dia merasa kepedasan sendiri. "Kemana lenyapnya makhluk tadi... jangan-jangan aku barusan hanya bermimpi." Orang tua ini menghela nafas dalam lalu sambil geleng-gelengkan kepaia dia melangkah menuju telaga. "Aku perlu mandi mendinginkan tubuh dan kepalaku! Aku bermimpi.&nb
Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen
“Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit
“Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia
Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha
Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara
“Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl
Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit
“Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah
Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi