Share

202. Bagian 2

Dalam keadaan begitu rupa, tiba-tiba di luar sana terdengar suara tawa aneh, seolah keluar dari liang jurang yang dalam.

“Dua perempuan tolol! Aku sudah melarang kalian untuk menyelidik perihal anak dan menantuku! Kalian mengabaikan! Kini kalian muncul di tempat ini, membunuh nenek juru nikah bernama Ramahila itu!”

“Siapa kau?!” teriak Ruhsantini.

“Kami tidak membunuh! Nenek ini sudah jadi mayat pada saat kami masuk ke dalam rumah!” berteriak Ruhcinta.

Kembali di luar sana menggema suara tawa. “Jangan berdusta! Aku melihat sendiri kalian berdua melemparkan masing-masing sebilah pisau ke arah Ramahila. Satu menancap di kening. Satu menembus lehernya! Kalian masih hendak berdusta?!”

“Tuduhan busuk dan keji!” teriak Ruhcinta. “Kau berani bicara tak berani ujukkan muka!”

“Biarlah aku jadi orang pengecut! Kalian berdua memang orang-orang gagah berani. Berarti kalian jug

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status