Share

201. Bagian 24

Pagi hari ke empat ketika Jin Terjungkir Langit bangun, seperti hari-hari sebelumnya yang pertama sekali diperhatikannya adalah pohon di mana tangan kanannya yang patah ditempelkan oleh Jin Selaksa Angin. Sekali ini begitu dia memandang ke pohon langsung dia tersentak kaget dan melompat bangun sambil berseru memanggil Si Jin Budiman.

Manusia muka tanah liat ini serta merta terbangun pula. “Ada apa Kek?”

“Tanganku! Lihat ke pohon sana! Tanganku tak ada lagi di pohon itu! Pasti sudah dibawa lari binatang hutan! Celaka diriku! Apa kataku! Nenek muka kuning jahanam itu benar-benar telah menipuku! Celaka diriku! Celaka! Akan kucari nenek keparat itu. Kalau bertemu biar dua tangannya kutanggalkan dari tubuhnya! Biar dia rasa!”

 Jin Terjungkir Langit pukul-pukul keningnya sendiri dengan tangan kanan.

Si Jin Budiman dapat merasakan kemarahan si kakek. “Nenek sinting itu memang perlu diberi pelajaran!” katanya. Dia perhatik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status