Share

201. Bagian 19

Si Jin Budiman tampak tenang saja. Tapi diam-diam dia segera kerahkan tenaga dalam pada dua tangannya. Kalau perlu dia siap untuk sama-sama mati mengadu jiwa dengan Pajahilio.

“Tenang... Tenang semua!” Jin Terjungkir Langit berkata. “Aku akan beritahu di mana gadis itu berada...”

“Katakan cepat! Dari tadi kau cuma berceloteh tak karuan!” bentak Ruhjahilio.

“Gadis itu berada di tempat yang aku tidak tahu!” kata Jin Terjungkir Langit pula lalu tertawa gelak-gelak.

“Keparat jahanam! Mampus kau!” teriak Ruhjahilio. Tangan kirinya yang memegang clurit putih siap disentakkan.

Di sebelah sana Pajahilio juga tidak berdiam diri. Tanpa banyak cerita dia siap menekankan ujung clurit hitamnya untuk merobek perut Si Jin Budiman!

Namun dalam keadaan yang sangat menegangkan itu tidak terduga mendadak berkelebat satu bayangan kuning.

Butt! Prett!

Gerakan bayangan yang sangat sebat dis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status