Share

201. Bagian 18

“Pajahilio! Kau buas sekali! Jangan-jangan sudah lama kekasihmu si nenek buruk itu tidak mau bermesraan denganmu! Ha... ha... ha!”

Jin Terjungkir Langit kerahkan hawa sakti yang didapatnya sewaktu berada di Lembah Seribu Kabut. Sekujur badannya mendadak sontak memancarkan sinar kebiru-biruan disertai menebarnya hawa dingin. Tubuh si kakek berubah laksana kabut, melesat mumbul ke atas.

Tendangan Pajahilio mendera udara kosong kemudian menghantam pohon besar tempat Jin Terjungkir Langit tadi tegak bersandar.

Braakkk!

Pohon yang batangnya seukuran pemelukan manusia itu hancur berkeping-keping. Lalu dengan suara menggemuruh tumbang ke tanah!

Pajahilio menggembor keras lalu berteriak. “Jin salah ujud! Aku mau lihat apa kau bisa lolos dari senjataku ini!” Lalu manusia berjubah kuning gelap ini gerakkan tangan kanannya ke pinggang di mana terselip senjatanya yang berbentuk sebuah clurit besar berwarna hitam legam. “Kekasihku,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status