Share

Bab 50. Bukan Wanita Biasa

Bab 50. Bukan Wanita Biasa

Siang itu, aku mengantarkan Naina dan ibunya pergi ke rumah sakit. Nyai Rosmah akan menjalankan terapi. Sebelumnya, Rani sudah mengizinkan. Dia ingin ikut menemani pergi, tetapi ibunya meminta untuk datang ke rumah. Katanya ada urusan penting masalah tanah warisan.

Sepanjang jalan kami hanya diam tak saling berbicara. Hanya sesekali saja aku melirik ke arah Naina. Beberapa hari tinggal di rumah, wajahnya terlihat segar. Mungkin juga karena pengaruh pikiran. Bahkan, Naina tampak lebih sehat dari sebelumnya. Kini, senyumnya yang dulu manis bisa dilihat kembali.

"Maaf, Kang. Neng terus merepotkan. Meminta Kang Danu untuk mengantarkan ke rumah sakit."

"Gapapa, Neng. Akang ikhlas kok membantu."

"Terima kasih atas bantuan Kang Danu selama ini. Neng banyak berhutang budi."

"Anggap aja ibadah, Neng."

Hening. Naina hanya membalas senyum. Terlebih Nyai Rosmah yang terlihat pucat. Hidupnya hanya bergantung dengan obat. Mungkin tidak akan bertahan lama. Kemoterapi cuma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status