Share

12. Dia Mencium Pipiku?

“Hhooamm…” Vanesha menguap. Dia masih berada di lokasi syuting. Beberapa kali melihat jam ditangannya, “Sudah jam 1 dini hari, dan mereka masih syuting.”

Kepala Vanesha naik dan turun karena mengantuk. Sudah berapa kali mereka pindah lokasi, dan lokasi yang sekarang, adalah kali ke lima.

Duduk ditempat yang tidak bisa buat orang yang menunggu, sambil tertidur walau sebentar, tapi tetap waspada bersiap jika majikannya memberinya perintah.

“Cut!” sutradara berteriak menghentikan syuting, “Terima kasih buat semuanya, syuting untuk hari ini selesai, besok pagi kita mulai lagi.” Sutradara berdiri, dan pergi meninggalkan artis dan para tim-nya lebih dulu.

Raditya memijit leher belakangnya karena dia juga lelah.

“Radit….?” Jovanka terkejut karena Raditya menghindari tangannya yang ingin menyentuhnya.

Tanpa mengatakan apa-apa, dia pergi kearah Vanesha yang masih tidur dikursinya.

‘Hm, aku capek kerja, dan dia di sini enak-enakan tidur ya.’

Tok! Tok! Tok!

“Hey, bangun!” sengaja, Raditya menget
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status