Share

19. Mulai Terbayang-bayang

Tidak bisa! Vanesha tidak bisa berada di sana lagi lebih lama. Rasanya tidak ada harga dirinya jika dia terus di sana, apalagi dengan tawa sindiran dan hinaan dari mereka seolah dirinya adalah sebuah permainan.

Rasanya dia ingin menangis. Vanesha berbalik badan, dan ingin pergi.

Raditya merasa malu dengan tamparan yang diterimanya, apalagi dari asistennya sendiri.

“Hey kau! Mau ke mana kau?!”

“Radit! Sudahlah, biarkan saja dia pergi.”

“Iya Radit, mungkin dia malu.”

Tadinya dia ingin mengejar Vanesha, tapi dibatalkan karena teman-temannya yang menahannya.

“Ayo, kita minum dulu, Radit. Lupakan dia, kau bisa memberinya pelajaran besok. Bukankah hari ini kita untuk bersenang-senang?” temannya yang juga artis memberikan sebotol minuman keras ditangan Raditya.

Orang itu memberi kode pada para wanita itu mengambil alih dengan merayunya. Tapi, tatapan sinis dan tajam dari Raditya masih mengarah pada Vanesha yang sudah meninggalkan tempat.

Hampir saja Vanesha jatuh ketika mengendarai motornya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status