Dalam pertempuran epik antara Martis dan Shadow Master yang melepaskan aura kekuatan magis masing-masing sehingga menciptakan lingkaran energi yang meliputi area sekitar mereka. Kedua kekuatan yang bertabrakan menciptakan gelombang energi yang menggetarkan pulau tempat mereka berada. Tiba-tiba, sistem mengaktifkan biji setan halu-halu dan memberikan misi baru kepada Martis untuk mengalahkan Roger, nama asli Shadow Master, dan merebut artefak yang digunakannya. Martis, jauh dari merasa takut, justru semakin bersemangat untuk menyelesaikan misi ini dan mengalahkan lawannya. Shadow Master, dengan keinginan untuk melihat kekuatan Martis, memprovokasi Martis untuk bertarung dengan kekuatan penuhnya. Namun, Martis merasa ada sesuatu yang tidak beres, bahwa ada orang lain di balik layar yang mengendalikan Shadow Master. Boom, boom, boom...! Duar...! Jedar...! "Apakah hanya sebatas itu saja kekuatanmu, Martis?" tanya Shadow Master. "oh, berarti sedari tadi kau belum melepas kekuatan pen
Martis menajamkan pikirannya agar ia dapat menyerap apa yang akan dikatakan oleh kakeknya itu. "Kalau dibilang tahu segalanya, aku rasa itu tidak benar, karena aku ini bukanlah Tuhan." Jack Martis menjelaskan pada cucunya tentang masa lalunya. "Dulu, aku ini sama seperti kalian, hanyalah manusia biasa. Tapi setelah aku berhasil menciptakan sistem, aku salah jalan. Kala itu, aku sangat di sanjung karena memiliki kemampuan yang di luar nalar. Aku membantu yang lemah, dan membasmi yang jahat." "Tapi lambat laun, aku justru merasa berbangga diri secara berlebihan. Aku tersesat, karena aku berpikir bahwa diriku ini adalah Tuhan. Aku memiliki pemikiran bodoh seperti itu terjadi saat aku berhasil mengendalikan semua elemen alam yang ada dalam daftar sistem milikku." Martis dan Roger hanya diam, mereka terus mendengarkan cerita Jack Martis tentang sistem. "Dan ada suatu ketika kejadian naas. Kejadian itu membuat aku kehilangan orang yang paling berharga, yaitu Nenekmu, Martis. Aku sangat
Ternyata Roger pergi meninggalkan Martis dan kakeknya. "Kakek, apa yang harus aku lakukan?" tanya Martis. "Martis, walaupun dia sahabatku, tapi jika dia membahayakan seluruh umat, terpaksa aku harus melakukan yang seharusnya. Jangan kau tiru para pemimpin yang hanya bisa melakukan tindak kriminal demi keuntungan pribadi saja, saat ini, bisa dikatakan bahwa kau adalah pemimpin seluruh umat. Semua keputusan ada padamu. Jika kau mau melawan Roger, maka hadapilah dia, aku akan meminjamkan kekuatanku padamu." "Kakek, mana mungkin aku akan mengikuti orang jahat seperti dia? Sudah jelas jawabnya, aku siap menghadapinya, memang itulah tujuanku, untuk mengalahkannya!" "Baiklah, terima ini...," ucap Jack Martis seraya menyentuh bahu Martis. Boom...! Martis merasa seperti ada ledakan energi dalam tubuhnya. "Apa ini...?" tanya Martis heran. "Itu adalah kekuatan sistem yang sebenarnya. Kau menguasai sistem biji setan halu-halu. Itu adalah biji setan yang diciptakan oleh Tuhan secara spesia
Walaupun Roger terus memprovokasi Martis, namun ia tetap tenang dan fokus. Ia tahu bahwa Roger memang sengaja memprovokasinya untuk mengacaukan konsentrasi bertarungnya. Tring! "Peringatan! Sistem mendeteksi kekuatan kegelapan yang sangat berbahaya! Jika tubuh Martis terkena kekuatan magis kegelapan itu, akan lenyap dari dunia ini dalam seketika!" Martis membaca satu pemberitahuan lagi dari sistemnya. Kali ini, tampilan sistem sempat berkedip berwarna merah beberapa kali. Itu menandakan bahwa Martis dalam keadaan yang berbahaya. Kemudian Martis memperhatikan dampak dari serangan Roger. Dan benar saja, saat Roger melepaskan serangannya, semua benda di sekitar tang mengenainya langsung musnah, seakan benda itu tidak pernah ada di dunia ini. Akan tetapi, Martis juga tadi sempat membaca rincian dari sistemnya yang menyebutkan bahwa kekuatan Martis bisa menciptakan sesuatu. Itu artinya, kekuatan Martis dan Roger saling bertolak belakang. Di mana kekuatan Roger adalah untuk pemusnahan,
Awalnya Martis berpikir akan membujuk Roger. Tapi pikiran itu hilang dalam sekejap. Martis sadar, Roger yang saat ini tidak akan perduli dengan apapun kecuali mencapai tujuannya. "Baiklah, aku datang lagi, Roger!" teriak Martis. Kali ini, Martis membayangkan bahwa ada hujan meteor. Dan hujan meteor itu Martis arahkan pada Roger. Sedangkan Roger, ia sudah siap untuk menahan serangan Martis. Roger menggerakkan tangannya, lalu berteriak, "Pusaran Angin hitam...!" Kemudian bermunculan pusaran angin yang ukurannya sangat besar dan jumlahnya sangat banyak. Pusaran angin itu melibas semua meteor yang jatuh dari langit. Melihat hal itu, Martis tidak hanya diam. "Bekukan semuanya...!" teriak Martis. Krak, krak, krak...! Terlihat seluruh daratan seketika membeku jadi es. Roger yang tadi fokus pada meteor kini beralih. Ia melihat kakinya yang membeku, kemudian ia berteriak, "Luapan Lava...!" Dari tubuh Roger tiba-tiba keluar lava gunung berapi sehingga mencairkan es yang ada di sekitarny
Martis tanpa ragu menunjukkan bahwa dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan tekad yang kuat, Martis mengungkapkan kemampuan rahasianya yang belum pernah terungkap sebelumnya. "Lihatlah, Roger, aku memiliki kekuatan untuk memutar waktu!" ucap Martis dengan penuh keyakinan. Dengan kekuatan baru yang dimilikinya untuk memutar waktu, Martis memulai serangan baliknya terhadap Roger dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan. Saat Martis mengaktifkan kemampuan memutar waktu, lingkaran cahaya yang mempesona mengelilingi mereka, menciptakan efek visual yang menakjubkan. Saat waktu mulai berputar mundur, Roger yang semula percaya diri terkejut melihat perubahan yang terjadi. Gerakan tubuhnya berhenti, sementara Martis dengan gesit memanfaatkan momen ini untuk melancarkan serangan balik yang cepat dan mematikan. Dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa, Martis mampu melancarkan pukulan-pukulan yang mematikan. Setiap serangan yang dilancarkan oleh Martis memiliki kekuat
Martis tak menyangka jika serangan pukulan beruntun dari Roger tadi dapat menjebolkan pertahannya. Kemudian Martis kembali bangkit, ia mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya. 'Aku tidak boleh sembarang menerima serangannya. Itu cukup menyakitkan. Aku akan coba menyerang balik,' gumam Martis. Siuw...! Martis melesat ke arah Roger. "Pukulan Roket Balistik...!" teriak Martis. Tangan kanan Martis nampak berubah menjadi hitam dan diselimuti warna kemerahan. Kepalan tangan Maris itu juga mengeluarkan asap. Martis menarik tangan itu ke belakang, dan tangan itu melar seperti karet. Lalu Martis mendorongnya ke arah Roger. Tinju Martis itu sangat berat dan juga cepat. Boom...! Saat Roger mencoba menahannya, terjadilah ledakan hebat. Roger akhirnya berhasil menahan serangan Martis itu. Namun ternyata, Martis tidak berhenti dengan serangan itu saja. Martis melanjutkan serangan lainnya. "Pukulan Jet Bertubi-tubi...! Hiyat...!" Kali ini, Martis menggunakan kedua tangannya untuk m
Martis melihat bahwa tubuh Roger perlahan menjadi serpihan debu lalu melayang ke atas langit. Namun Martis melihat ada yang tersisa dari tubuh Roger. "Apa itu? Apakah ini berkaitan dengan fenomena barusan?" tanya Martis seraya meraih benda yang menurutnya aneh. Treng...! Tapi ternyata, benda yang Martis pegang itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. "Apa ini...?" tanya Martis. Setelah penglihatan kembali normal, Martis melihat ada pusaran gerbang dimensi di depannya. Ia bingung, apakah ini gerbang menuju masa depan, atau masa lalu? "Itu adalah gerbang dimensi masa depan." Terdengar suara seseorang yang tak asing bagi Martis. Martis berbalik badan, ia melihat ada Jack Martis di hadapannya. "Kakek, apa yang akan terjadi jika aku masuk ke dalam gerbang dimensi ini?" tanya Martis dengan wajah serius. "Kau akan terlempar ke masa depan. Tapi tidak tahu bagaimana caranya kembali. Mungkin kau harus mencari gerbang dimensi juga di dunia masa depan itu nanti, barulah kau dapat k
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah kuat
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia