Share

Bab 171. Dimabuk Asmara

Setelah pergumulan itu mereka membersihkan diri, lalu kembali ke tempat tidur dan beristirahat.

“Boo, kamu nggak apa-apa ‘kan?” Andin meraba dada suaminya untuk merasakan detak jantung suaminya.

“Bee, aku sehat. Apalagi setelah mendapat vitamin dari kamu.” Haidar mencubit gemas hidung mancung istrinya.

Kedua anak manusia itu tidak henti-hentinya mengucapkan kata cinta pada pasangannya. Mereka seperti anak remaja yang sedang dimabuk cinta.

“Tuhan sangat baik padaku karena telah mengirimkan jodoh sepertimu, istriku.” Haidar menciumi wajah istrinya tanpa jeda.

“Pilihan orang tua memang yang terbaik. Ridho Allah itu tergantung ridho orang tua. Karena kita anak yang baik, patuh pada orang tua, walaupun nggak cinta tapi tetep mau dijodohkan, dan akhirnya kita bahagia karena doa mereka.” Andin menimpali ucapan suaminya.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status