Share

Bab 178. Takut Kehilangan

“Bee, tolong kamu jangan menanyakan apa pun tentang adikku pada Mami. Jangan sampai Mami mengingat kejadian itu lagi. Kamu boleh menanyakan tentang adikku pada Papi atau padaku,” jelas Haidar pada istrinya sebelum mereka keluar dari mobil.

Andin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ternyata ini alasan sang suami tidak pernah mau berlama-lama di rumah orang tuanya. Rumah yang penuh dengan kenangan bersama adiknya.

Mereka pun keluar dari mobil, lalu masuk ke dalam rumah orang tuanya sambil bergandengan tangan.

“Mami! Mami!” Seperti biasa, Andin selalu berteriak saat memanggil mertuanya. Ia sudah menganggap Mami Inggit sebagai orang tuanya sendiri.

“Sayang, kalian ke sini, kenapa nggak bilang dulu,” sahut Mami Inggit dari arah belakang rumahnya.

“Aku abis nyalon, Mi, terus mampir deh ke sini.” Andin tersenyum sambil melirik suamin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status