Share

Bab 182. Istri Mesum

“Bunda kami pergi dulu,” pamit Andin dan Haidar pada Bunda Anin.

“Hati-hati ya! Jangan pulang larut malam,” pesan Bunda Anin sambil tersenyum. Ia bersikap seolah-olah sebagai ibu dari gadis yang dikencani pacarnya.

“Iya, Bunda,” sahut Andin sembari tertawa geli. Ia merasa seperti remaja yang hendak kencan dengan pacar barunya.

“Kita ke mana, Bee?” tanya Haidar setelah mereka berada di atas kuda besi itu.

“Kita ke tempat Pak Mamat aja, mau nggak?” tanya Andin pelan, takut sang suami tidak menyetujuinya karena itu tempat biasa dia dan Roy nongkrong.

“Mau makan sate atau mau mengenang waktu sama Roy?” tanya Haidar dengan dingin.

“Boo, aku udah punya kamu. Kamu segalanya bagiku. Kamu laki-laki terhebat yang pernah singgah di hatiku,” kata Andin. “Ya udah kalo gitu kita ke ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status