Share

Bab 163. Obat Mujarab

Andin membelai dengan lembut pipi suaminya, tapi sang suami menepisnya tanpa membuka mata.

“Aku nggak mau makan bubur,” sahutnya dengan mata yang masih terpejam.

Andin menaruh mangkuk bubur di atas nakas. Kemudian ia membisikkan kata cinta di telinga suaminya. “Boo, aku mencintaimu.”

Haidar mengerjapkan matanya sebentar, lalu memejamkannya lagi. Ia belum sadar kalau yang ia lihat seperti bayangan sang istri, itu memang benar istrinya yang selalu ia rindukan.

Haidar kembali membuka mata, menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatannya.

Andin tersenyum manis pada suaminya. “Aku mencintaimu, Suamiku.”

Haidar langsung bangun dan terduduk. Ia mengucek matanya berkali-kali. “Apa aku masih berhalusinasi?” ucapnya pelan. Lalu ia menyentuh wajah cantik sang istri dengan ragu-ragu. “Bee, apa ini kamu?” tanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
viaa
Lanjut menarik cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status