Share

Bab 167. Orang Yang Tepat

Andin dan Haidar makan siang bersama di dalam kamar. Mereka makan dengan lahapnya karena sudah melewati waktu makan siang.

“Boo, kamu berapa hari nggak makan?” tanya Andin pada suaminya yang makan begitu banyak, tidak seperti biasanya.

Haidar tersenyum pada sang istri. “Entahlah. Sejak kepergianmu aku tidak berselera untuk makan,” jawabnya sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

Setelah selesai makan, mereka bersantai di balkon kamarnya. Andin duduk bersandar pada dada bidang sang suami. Sementara Haidar bersandar pada kuri santai yang terbuat dari rotan itu.

“Boo, apa kamu benar-benar mencintaiku bukan karena aku pewaris kekayaan papimu ‘kan?” Andin mendongakkan kepalanya menatap wajah sang suami.

“Bee, aku benar-benar mencintaimu. Aku udah nggak mikirin itu lagi, bahkan aku belum tahu kalau akhirnya Papi mewariskan semuanya pada kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status