Share

Bab 149. Gelisah

Andin tidak bisa memejamkan matanya. Semakin ia paksa untuk terpejam, semakin ia gelisah.

“Lo kenapa sih? Kayak cacing kepanasan, nggak bisa diem banget deh,” protes Sisil yang terganggu dengan sahabatnya itu yang selalu bergerak ke sana ke mari.

“Gue nggak bisa tidur,” jawab Andin, lalu ia bangun dan duduk bersila. “Kita ngobrol aja yuk!” Andin membuka selimut Sisil yang menutupi seluruh tubuhnya.

“Dingin banget, Din.” Sisil kembali merebut selimut yang ditarik Andin. Lalu kembali menyelimuti tubuhnya. “Gue ngantuk ah,” ucapnya.

“Ntar gue bikinin susu jahe deh biar lo anget.” Andin memberikan penawaran pada sahabatnya agar mau menemaninya bergadang.

Sisil bangun dan terduduk menghadap sahabatnya itu. “Sama mie rebus juga ya, dingin-dingin begini enak tuh makan mie.” Sisil tersenyum licik sambil m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status