Share

Bab 155. Hampir Gila

“Pi! Kasihan anakmu,” kata Mami Inggit sambil menarik tangan suaminya. “Kita keluar aja.”

 Mami Inggit dan Papi Mannaf keluar dari kamar anaknya. Mereka menuju ruang keluarga untuk membicarakan masalah anaknya.

“Pi, kita harus temui menantu kita,” ajak Mami Inggit pada suaminya. “Mungkin Andin mau mendengarkan kita. Dia anak baik, nggak mungkin ‘kan ngusir kita juga kayak ngusir suaminya.”

Papi Mannaf bangun dari duduknya, ia tidak merespons ucapan sang istri.

“Pi, dia anakmu, kok kelihatannya Papi nggak peduli gitu sama anak sendiri,” kata Mami Inggit sedikit mengeraskan suaranya.

Papi Mannaf menarik tangan istrinya dengan lembut. “Kita ke Bandung sekarang juga!” ajak Papi Mannaf pada istrinya. “Papi baru aja mau ngomong, Mami udah ngegas duluan,” ucap Papi Mannaf sambil terkekeh.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sasa
kapan klar'y msalh Hadin...ksian dh gelo haidar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status