Share

Bab 150. Pura-Pura Mencintai

Andin duduk bersebelahan dengan Sisil. Jantungnya terasa berdebar-debar saat mendapat telepon dari suaminya.

“Kok gue jadi ikutan deg-degan gini ya,” kata Sisil sambil memegangi dadanya. “Udah cepetan jawab! Jangan bengong aja!”

Andin pun segera menerima panggilan telepon dari Haidar. Ia sengaja tidak menyapanya karena ingin mendengar suara suaminya terlebih dulu.

“Udah diloud belum? Kok nggak kedengeran apa-apa?” bisik Sisil.

Kemudian terdengar suara barang pecah yang membuat Andin dan Sisil terperanjat karenanya.

Andin dan Sisil saling tatap, dalam hati mereka bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi.

“Aku nggak mencintaimu, Andin!” teriak Haidar dengan keras. “Aku nggak mencintaimu.” Terdengar teriakan Haidar berkali-kali, lalu tertawa terbahak-bahak setelah mengatakan itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status