Share

Bab 146. Merenung

Andin merasa bersalah pada sang suami setelah mendengar penjelasan dari sahabatnya. Ia sadar kalau dirinya keterlaluan, tapi ia juga tidak bisa menerima pengkhianatan suaminya.

“Terus gue harus gimana?” tanya Andin pada sahabatnya.

“Lo dengerin dulu penjelasan Bang Ar. Setelah lo lihat buktinya, terserah lo mau pisah atau rujuk. Gue akan selalu mendukung lo,” kata Sisil mencoba membujuk sahabatnya agar mau mendengar dulu penjelasan dari suaminya.

Andin menganggukkan kepalanya. “Gue pikirin dulu deh.” Andin bangun dari duduknya. Ia berjalan menuju teras belakang.

Sisil pun mengejar sahabatnya. “Din, lo mau lihat Nancy sama Joy, nggak?” Sisil berusaha menyenangkan hati Andin, agar sahabatnya itu tidak kepikiran terus dengan masalahnya.

“Mau,”sahut Andin dengan sumringah. “Tapi, gue nggak mau pulang ke rumah itu.&rdqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status