Share

Bab 147. Jangan Sampai Menyesal

“Ogah!” Andin melempar ponsel Sisil ke sembarang tempat. Untung saja Sisil dengan cepat menangkapnya.

“Nggak ada terima kasihnya lo!” sergah Sisil. “Ini banda gue satu-satunya.” Sisil mengelus-elus ponselnya dengan lembut.

“Bodo amat!” Andin bangun dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Sisil yang sedang mengomel sambil mengusap-usap banda satu-satunya.

“Mami!” Andin terkejut saat masuk ke dalam rumah ternyata Mami dan papinya sudah ada di ruang tamu.  Jarak rumah Kakek Dani tidak terlalu jauh dari rumah Mama Marisa yang ada di Bandung.

“Mami kok tahu, aku di sini?” tanya Andin sambil menyalami tantenya yang ia panggil dengan sebutan Mami.

“Tadi Al nelpon Mami, katanya kamu di sini. Dari kemarin dia nyariin kamu,” jawab sang Mami. “Sisil mana? Kata Al dia di sini juga.” Mami Tyas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status