Share

Bab 143. Menenangkan Pikiran

Mang Ace dan Bi Icih menghampiri Sisil. “Neng ini temennya Neng Andin ya?” tanya Bi Icih pada gadis mungil yang sedang berdiri di ujung tangga.

“Iya, Bi,” jawab Sisil dengan ramah.”Namaku Sisil.” Sisil memperkenalkan diri, walau mang Ace dan Bi Icih belum bertanya padanya.

“Neng Sisil datang bareng Den Aldin?” tanya Bi Icih pada gadis mungil yang terlihat sangat cantik walau tanpa riasan.

“Iya, Bi. Aku ke sini sama Aldin dan suaminya Andin,” jawab Sisil dengan ramah.

“Den Aldin dan suami Neng Andin udah pulang ya, Neng?” tanya Mang Ace sambil celingukan mencari Aldin. Ia mendapat pesan singkat dari Aldin kalau ia akan pulang, Mang Ace dan Bi Icih diminta menemani adiknya.

“Udah, Mang,” jawab Sisil. “Mang, kamar Andin yang mana ya?” tanya Sisil pada Mang Ace. Dari tadi Sisil kebingungan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status