Share

48. Tantangan

"Enak, ya, dipeluk sama gue?"

Citra serta-merta menepis jemari lelaki itu dari bahunya begitu ditegur. 

Sejak tadi Atala merangkul bahunya bahkan sampai mereka sudah masuk rumah. Atala memang tidak akan melepasnya sebelum Citra sadar sendiri. Namun, hingga mereka tiba di ruang tengah, Citra juga tak kunjung sadar sampai Atala menegurkannya.

"Kalau nggak ditegur, nggak dilepas. Kalau suka gue peluk, bilang aja kalik."

Citra melotot. "Jangan modus, ya! Dasar mesum!"

"Seneng kali dimodusin sama gue. Seneng ya deket-deket sama gue?" Atala menyenggol bahu Citra.

"Udah deh. Gue capek nih mau istirahat. Dan gue lagi malas berantem sama lo."

"Oh iya? Kenapa?"

Citra terdiam. Kenapa?

Dia pun tak tahu kenapa rasanya akhir-akhir ini dia tidak ingin marah-marah dengan lelaki itu. Seperti tidak tega. Apalagi mengingat Atala yang sudah berkorban agar dirinya tetap bisa hidup enak. Juga mengingat kebaikan Papa mertuanya padanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status