Share

Kebahagiaan bersama hujan

Selamat Berduka.

Untuk kesekian kalinya, aku menyelamatkan nyawa orang lain lagi. Dengan amarah dan rasa kesal yang bercampur menjadi satu. Aku menganggukkan kepalaku di hadapan dia yang tangisi sampai saat ini—berjalan dengan air mata yang terus mengenang ke arah pria asing yang tidak ku kenal, dan tidak kutemukan alasan mengapa tanganku harus menyembuhkan dia daripada Kafkan.

Aku kecewa pada Baginda. Karena Kafkan selalu berada bersama denganku setiap saat, menemaniku meski awalnya kami saling mengejek satu sama lainnya. Tapi aku suka momen itu, dan tidak suka saat mencoba untuk mengingat momen ini.

***

Bahkan malam pun tak bisa membuat mata yang memerah ini dapat mengambil kesadaranku.

"Emabell?!"

Ratu Rah Esyca memanggilku. Berbalik, menatap ke arah wanita cantik yang sudah siap dengan keranjang kosongnya. Katanya, "Kafkan akan baik-baik saja dalam ruangan ini, kita harus memetik bunga untuk petinya. Ayo!"

Aku tersenyum padanya. "Iya." jawabku sembari menghapus jejak air mataku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status