Share

Berbaring dan mati!

Selamat membaca.

Ah. Aku pikir, aku bisa menahan semuanya kali ini atau juga tidak.

***

Tubuhku seakan pasrah ketika Baginda menggendongku ala bridal membawaku ke arah kamar lain. Kamar pribadi miliknya, yang tentu saja suasananya sangat berbeda dengan kamarku yang sedang dalam perbaikan saat ini.

"Baginda?!"

Aku gugup, ketika ia menurunkanku pelan ke atas ranjang berwarna gelap secara perlahan-lahan, tanpa menjawab. Baginda menarik setiap helai pakaian yang membalut tubuh depanku perlahan—ini adalah hal biasa, tetapi saat tangannya itu tak sengaja menyentuh kulitku, rasanya jadi sangat berbeda.

Tepat saat ia hendak melepas tali yang menutupi dadaku, aku menahan tangannya. Menggelengkan kepalaku tak siap, tetapi Baginda malah mendorong pelan bahuku hingga mengambil posisi berbaring. "Aku mohon Baginda!"

"Bukankah, ini adalah giliranmu, Emabell?" tanyanya sembari menatap wajahku dengan tatapan yang masih sulit untuk ku artikan. "Balaslah budimu, pada orang yang telah memberimu makan?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status