Share

Chapter 74

"Kau bercanda kan Luna? Kau hanya mengigau karena sedang demam." Aiden bertanya dengan tegas berusaha tidak mempercayai apa yang Luna katakan. Tetapi mengingat ia bertemu dengan Luna kemarin dengan lanyard karyawannya di Bellagas. Atau foto-foto yang Yulio dapatkan berupa mobil Luna yang sering parkir di halaman Bellagas. Kini membuat Aiden percaya.

Bahwa istrinya memanglah orang yang berbeda dengan sosok yang ia temui pertama kali.

Luna yang lemas itu menggeleng. Wajahnya sangat pucat, tapi hatinya juga sakit mengatakan ini. Mungkin bisa jadi Aiden langsung angkat kaki dari rumah. Mencampakan dan besok surat perceraian akan datang.

Tidak munafik, Luna juga ingin memeluk Aiden untuk yang terakhir kali. Berterima kasih atas kasih sayang yang telah Aiden berikan padanya selama ini. Luna tidak mengharapkan apapun apalagi harta Aiden yang telah menjadi atas namanya. Luna bisa melepaskan itu saat ini juga.

"Kenapa?" tanya Aiden. Ia membutuhkan jawaban itu.

"Semuanya agak rumit di awal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status